Ferdinand Hutahaean Laporkan Peretasan Akun Twitternya ke Polisi

Reporter

M Rosseno Aji

Editor

Amirullah

Selasa, 2 April 2019 14:50 WIB

Ketua Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean di Jalan Mega Kuningan Timur VII, Jakarta Selatan, Ahad, 9 September 2018. Partai Demokrat merayakan ulang tahun yang ke-17, bertepatan dengan ulang tahun ke-69 Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. TEMPO/Budiarti Utami Putri.

TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean melaporkan dugaan peretasan akun media sosialnya ke Badan Reserse Kriminal Polri, pada Selasa, 2 April 2019. Selain peretasan, calon legislatif Demokrat itu juga melaporkan dugaan penyebaran pornografi. “Iya betul,” kata Ferdinand saat dikonfirmasi.

Baca: Aa Gym Bantah Balas Cuitan Ferdinand Soal Infrastruktur Langit

Dilihat di akun Twitter @Ferdinand_Haean pada hari ini, akun milik Ketua Divisi Hukum dan Advokasi Partai Demokrat itu mengunggah tulisan yang menyerang Partai Gerindra dan Wakil Ketua Umum Gerindra Arief Poyuono. Akun tersebut menulis Gerindra dan Arief punya tujuan menghancurkan Indonesia.

“Partai @gerindra, Arief Poyuono @bumnbersatu pny agenda hancurkan Indonesia. Pertemuan Arief dengan keduanya di Hotel Dharmawangsa, Jakarta pada 21 Maret 2019. Mereka niat bikin rusuh di Indonesia. Barbara Kappel antek Uni Eropa penghancur sawit Indonesia,” seperti diunggah pada Selasa, 2 April 2019.

Saksikan: Tampilan Akun Twitter Ferdinand Hutahaean yang Diretas

Selang empat jam kemudian, akun Ferdinand membalas cuitan akun @bumnbersatu. Akun @bumnbersatu mengunggah dua foto mirip Ferdinand. Foto pertama memperlihatkan wajah Ferdinand dengan pipi tergores dan foto lainnya menampakan Ferdinand sedang berendam bertelanjang dada di bak mandi.

Advertising
Advertising

Selanjutnya, akun Ferdinand yang diretas juga menyerang Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sugiono. Akun itu menunggah foto diduga Sugiono bersama perempuan. Akun itu juga mengunggah foto Sugiono dan Prabowo Subianto saat berfoto dengan seorang perempuan. “Ga cuman kau aja lae yg bisa meretas!! Ini kelakukan bejat Waketum @Gerindra!” seperti ditulis akun tersebut.

Ferdinand ketika dihubungi mengatakan melaporkan dugaan peretasan akun Twitter dan dua akun surat elektronik miliknya. Kemudian, dia juga melaporkan dugaan pencemaran nama baik. Dia menduga ada orang yang telah mengedit fotonya dan menyebarkan melalui akun Twitternya yang sudah diretas.

Baca: Kubu Prabowo: Agum Gumelar Tutupi Informasi Penculikan Aktivis

Ferdinand mengatakan terakhir kali dapat mengakses akun media sosialnya pada 28 Maret 2019. Dia menduga pelaku yang meretas dan mengedit fotonya adalah pihak yang sama. Identitas pelaku peretasan masih diselidiki polisi. Setelah melapor ke Bareskrim, Ferdinand akan menyambangi kantor Twitter Indonesia. Dia akan meminta akun tersebut untuk dinonaktifkan. “Meminta supaya akun itu ditake down,” kata dia.

Berita terkait

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

3 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Aplikasi Soal UTBK Mati Tanpa Upaya Peretasan, Pengamat Siber: Memalukan

4 hari lalu

Aplikasi Soal UTBK Mati Tanpa Upaya Peretasan, Pengamat Siber: Memalukan

Kejadian pada hari pertama UTBK itu tidak ada indikasi kesengajaan menunda waktu tes untuk mendapatkan bocoran jawaban.

Baca Selengkapnya

Kasus Terbaru Peretasan Game Pokemon, Jual Monster 4 Bulan Raup Jutaan Yen

6 hari lalu

Kasus Terbaru Peretasan Game Pokemon, Jual Monster 4 Bulan Raup Jutaan Yen

Faktanya, ini bukan kasus pertama karena peretasan data dalam game-game Pokemon merajalela di antara pemain curang.

Baca Selengkapnya

Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Kisah Komikus Jepang Sindir Indonesia Lebih Pilih Cina 6 Tahun Lalu

10 hari lalu

Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Kisah Komikus Jepang Sindir Indonesia Lebih Pilih Cina 6 Tahun Lalu

Jauh sebelum wacana kereta cepat Jakarta-Surabaya, ada komikus yang pernah sindir Indonesia lebih pilih Cina dari pada Jepang.

Baca Selengkapnya

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

13 hari lalu

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebut Elon Musk sebagai miliarder sombong karena tak mau menghapus unggahan di media sosial X.

Baca Selengkapnya

Elon Musk Usulkan Biaya Langgan bagi Pengguna X Baru, Ini Alasannya

21 hari lalu

Elon Musk Usulkan Biaya Langgan bagi Pengguna X Baru, Ini Alasannya

Elon Musk, CEO platform media sosial X, pada Senin mengusulkan biaya langganan bagi pengguna baru

Baca Selengkapnya

Modus Penggembosan Demo 11 April 2022 Mulai Ancaman, Peretasan hingga Buat BEM Tandingan

25 hari lalu

Modus Penggembosan Demo 11 April 2022 Mulai Ancaman, Peretasan hingga Buat BEM Tandingan

Apa saja upaya penggembosan yang dilancarkan menjelang demo 11 April 2022? Salah satu tuntutan mahasiswa saat itu tolak Jokowi 3 periode.

Baca Selengkapnya

Peretasan dan Pembobolan Data Semakin Rawan Terjadi, Ada Biang Kerok yang Terabaikan

40 hari lalu

Peretasan dan Pembobolan Data Semakin Rawan Terjadi, Ada Biang Kerok yang Terabaikan

Ancaman serangan siber meningkat. Maraknya peretasan dan pembobolan data dinilai tak hanya gara-gara para hacker semakin mahir.

Baca Selengkapnya

Login ke Telegram Bisa Tanpa Sinyal, Waspadai Bahayanya

41 hari lalu

Login ke Telegram Bisa Tanpa Sinyal, Waspadai Bahayanya

Skema login baru membuat Telegram bisa diakses di luar daerah bersinyal. Namun, di baliknya ada risiko peretasan.

Baca Selengkapnya

Bahaya Kejahatan Berbasis AI, Pelaku Berani Tiru Wajah Eksekutif Perusahaan

46 hari lalu

Bahaya Kejahatan Berbasis AI, Pelaku Berani Tiru Wajah Eksekutif Perusahaan

Recorded Future mengungkap beberapa modus kejahatan berbasis AI. Pelaku semakin berani memakai deepfake.

Baca Selengkapnya