TEMPO.CO, Jakarta - Punggung tangan kanan calon wakil presiden Sandiaga Uno terlihat penuh dengan bekas luka. Saat ditanyakan wartawan perihal tersebut, Sandiaga mengatakan bekas luka tersebut merupakan rasa cinta dari emak-emak di Indonesia.

Baca: Debat Capres Prabowo vs Jokowi, Sandiaga Uno Ingat Laporan ABS

"Ini rasa cinta dari emak-emak. Ya tiap hari ketemu masyarakat. Tapi saya tenang walaupun sakit, kalau digenggam kena cakar," kata Sandiaga di Rumah Siap Kerja, Jakarta Selatan, Sabtu, 29 Maret 2019. Sandi lalu memperlihatkan punggung tangannya yang penuh dengan bekas luka pada wartawan.

Menurut Sandi, antusiasme emak-emak itu menunjukkan bahwa mereka amat sangat menginginkan perubahan ekonomi yang lebih baik di Indonesia. "Kalau cakaran ini, sampai 17 April ya gak apa-apa lah," ujar dia.

Dengan nada bercanda, Sandi lalu berujar ia akan selalu menyiapkan diri dengan manicure - pedicure terlebih dahulu sebelum berkampanye. Selain merawat tangannya dari cakaran emak-emak, kata Sandi, hal itu juga supaya ada yang terinspirasi bikin bisnis mani-pedi. "Penting, ya? Supaya ada UMKM yang bergerak di bidang mani - pedi," kata dia sambil terbahak.

Sejak masa kampanye dibuka 23 September 2018, Sandiaga mengklaim telah mengunjungi masyarakat sekurang-kurangnya di 1.500 titik di penjuru Indonesia. Titik Sandiaga yang ke-1500 ia gapai tiga hari lalu saat berada di Sorong, Papua Barat.

Baca: Sandiaga Uno: Debat Capres Prabowo dan Jokowi Sesuai Harapan

"Akhirnya tercapai juga 1500 titik. Ini hari istimewa. Apalagi titik ini tercapai di Rumah Makan Dada Tuna Bakar di Sorong, Papua Barat. Makan malam di UMKM, yang menjadi fokus Prabowo-Sandi dalam menggerakkan ekonomi rakyat. Ini momen yng tidak akan pernah saya lupakan," kata Sandi pada Rabu, 27 Maret 2019.