3 Hari Kampanye, Berikut 5 Poin Isi Orasi Jokowi

Rabu, 27 Maret 2019 07:10 WIB

Calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo atau Jokowi, bersama istrinya, Iriana, menunjukkan 'Salam Jempol' saat berkampanye di Lapangan Bukit Gelanggang, Kota Dumai, Riau, 26 Maret 2019. Agus Suparto

TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden inkumben Joko Widodo atau Jokowi telah mengunjungi sejumlah titik sejak masa kampanye terbuka dimulai Ahad, 24 Maret 2019 lalu. Dalam kampanye terbuka itu, Jokowi menyampaikan beberapa poin teruntuk masyarakat yang hadir dalam acara tersebut.

Baca juga: Gubernur Riau, Kader PAN, Hadiri Kampanye Jokowi di Dumai

Berikut poin-poin dalam orasi Jokowi di tiga hari pertama masa kampanye terbuka yang berhasil dihimpun Tempo:

1. Lawan Kabar Bohong atau Hoax

Di Serang, Banten, Ahad, 24 Maret 2019, Jokowi meminta pendukungnya menangkal berbagai berita bohong atau hoaks yang beredar. "Saat ini banyak sekali hoaks, fitnah, kabar bohong. Ini harus direspons, harus dilawan. Saudara-saudara berani?" ujar Jokowi berteriak kepada pendukungnya.

Advertising
Advertising

Menurut Jokowi, saat ini hoaks tidak hanya beredar di media sosial, melainkan sudah masif dilakukan dari rumah ke rumah. Setidaknya ada empat hoaks yang diminta Jokowi untuk ditangkal. Pertama, hoaks bahwa pelajaran agama akan dihapus jika Jokowi-Ma'ruf menang. Kedua, hoaks soal azan dilarang jika paslon 01 menang.

"Ini bohong, bohong. Ingat pendamping saya Kiai Ma'ruf Amin, Ketua Majelis Ulama Indonesia.Tidak mungkin kan?," ujar Jokowi.

Hoaks lainnya yang beredar, ujar Jokowi, adalah pelegalan perkawinan sejenis dan pelegalan zina. "Ini hoaks, kabar bohong," ujar Jokowi.

2. Kartu Indonesia Pintar, Kartu Sembako Murah, Kartu Pra-Kerja

Di Banten, Jokowi juga 'jualan' tiga kartu sakti program andalannya saat berorasi di hadapan ribuan pendukungnya. Tiga kartu sakti tersebut adalah Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah, Kartu Sembako Murah, dan Kartu Pra-Kerja.

"Untuk ibu-ibu, nanti akan ada kartu sembako murah. Dengan kartu ini, pembelian beras, gula, akan diberikan diskon besar-besaran. Ibu-ibu setuju?", ujar Jokowi kepada para pendukungnya.

"Setuju!" ujar para pendukung Jokowi yang hadir di stadion tersebut.

Selanjutnya, Jokowi memperkenalkan KIP kuliah dan kartu pra-kerja. "Kartu pra kerja ini untuk menjamin memasuki dunia kerja dan industri. Untuk lulusan SMA/SMK, tolong cari kartu seperti ini. Akan dilatih, baik itu di BUMN, Kementerian, BLK, di dalam dan di luar negeri," ujar Jokowi.

Sambil mengacungkan contoh kartu pra-kerja tersebut, Jokowi menjelaskan, kartu tersebut akan memberikan fasilitas training dan intensif honor setelah dalam proses sampai penerima kartu mendapatkan pekerjaan. "Ada honor 6 bulan sampai 1 tahun sampai saudara semua mendapatkan pekerjaan. Siapa yang tidak setuju silakan maju?," ujar Jokowi.

Baca juga: Usai Kampanye di Malang, Jokowi Ngopi Seharga Rp 4000 per Gelas

3. Pilih Pemimpin yang Berpengalaman

Saat kampanye di Jember, Senin, 25 Maret 2019, Jokowi menceritakan pengalamannya bertahun-tahun berada di dalam birokrasi mulai menjadi Wali Kota Solo yang butuh waktu selama 2 tahun untuk belajar, kemudian Gubernur DKI Jakarta dan Presiden RI, sehingga paham akan kebutuhan rakyat di Indonesia.

"Indonesia itu sangat luas dan mengelola orang 269 juta tidak mudah, sehingga butuh orang yang sudah berpengalaman. Alhamdulillah saya diberi pengalaman untuk menjadi wali kota, gubernur, dan presiden, sehingga jangan diberikan kepada orang yang masih coba-coba," ujarnya, disambut tepukan peserta kampanye.

4. Datang ke TPS Pakai Baju Putih

Di Dumai, Riau, Jokowi mengajak pendukungnya untuk mengenakan baju warna putih saat mencoblos pada pemilihan presiden 17 April 2019 mendatang. Hal ini untuk mencocokkan dengan gambar pasangan Jokowi - Ma'ruf Amin di surat suara yang memakai baju putih.

"Jangan lupa saya ingatkan 17 April itu kita pakai baju putih, karena yang mau dicoblos bajunya putih, karena kita adalah putih, putih adalah kita," kata Jokowi dalam orasi di kampanye terbuka di Lapangan Bukit Gelanggang, Kota Dumai, Riau, Selasa, 25 Maret 2019.

Jokowi menjelaskan ia memilih seragam warna putih dan mengajak pendukungnya mengenakan pakaian yang sama karena menganggap harganya murah dan terjangkau bagi masyarakat Indonesia. Ia menyindir gambar lawannya, pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, yang di kartu suara memakai jas.

"Kalau pake jas mahal, dan jas itu pakaian orang Eropa, Amerika. Orang Indonesia cukup pakai yang murah, baju putih, seperti yang saya pakai," katanya disambut riuh sorak-sorai ribuan simpatisannya.

5. Serap Sawit untuk Biodiesel B50

Saat berkampanye di Dumai, Riau, Jokowi menuturkan pemerintah saat ini telah menerapkan kebijakan Biodiesel dengan campuran Kelapa Sawit sebesar 50 persen atau B50. Jumlah ini meningkat dari kebijakan sebelumnya yang hanya 20 persen atau B20.

Baca juga: Di Dumai, Jokowi Ajak Pendukung Pakai Baju Putih saat Mencoblos

Menurut Jokowi, kebijakan B50 ini untuk menyalurkan produksi kelapa sawit yang tinggi di Riau. "Sekarang sudah menginjak B50, bukan B20, sudah ada MOU, dan PT Pertamina tinggal pelaksanaan. Ini akan memperluas lapangan pekerjaan di daerah-daerah yang ada kelapa sawitnya," kata dia.

Berita terkait

Ma'ruf Amin Sebut Prabowo Perlu Berupaya Lebih Keras Bikin Presidential Club

2 jam lalu

Ma'ruf Amin Sebut Prabowo Perlu Berupaya Lebih Keras Bikin Presidential Club

Wapres mengatakan presidential club ini bisa dalam bentuk konsultasi baik secara personal maupun informal, jika sulit diformalkan

Baca Selengkapnya

Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

2 jam lalu

Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

Jerry Sambuaga mengatakan baik Jerman maupun Indonesia memegang posisi penting di regional masing-masing.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan PPDS: Pendidikan Dokter Spesial Gratis, Dapat Gaji Lagi

2 jam lalu

Jokowi Resmikan PPDS: Pendidikan Dokter Spesial Gratis, Dapat Gaji Lagi

Kementerian Kesehatan membuka Program Pendidikan Dokter Spesialis atau PPDS berbasis rumah sakit pendidikan gratis.

Baca Selengkapnya

Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

4 jam lalu

Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

Bea Cukai menanggapi unggahan video Tiktok yang mengaku mengirim cokelat dari luar negeri senilai Rp 1 juta dan dikenakan bea masuk Rp 9 juta.

Baca Selengkapnya

Daftar 12 Laboratorium di Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

5 jam lalu

Daftar 12 Laboratorium di Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

Indonesia Digital Test House menjadi laboratorium uji perangkat digital terbesar di Asia Tenggara. Simak pesan peresmian Jokowi.

Baca Selengkapnya

Pabrik Bata di Purwakarta Ditutup, Ini Komentar dari Jokowi hingga Pj. Gubernur Jabar

5 jam lalu

Pabrik Bata di Purwakarta Ditutup, Ini Komentar dari Jokowi hingga Pj. Gubernur Jabar

Presiden Jokowi menilai tutupnya pabrik sepatu Bata karena pertimbangan efisiensi dan tidak menggambarkan kondisi perekonomian Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kisah Srikandi PLN Mengendalikan Listrik saat Presiden Joko Widodo ke NTB

5 jam lalu

Kisah Srikandi PLN Mengendalikan Listrik saat Presiden Joko Widodo ke NTB

PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat (UIW NTB) dalam komitmennya mendukung pengarusutamaan gender.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

6 jam lalu

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

Jokowi mengatakan CEO dari perusahaan teknologi global, yakni Tim Cook dari Apple dan Satya Nadela dari Microsoft telah bertemu dengan dia di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Jokowi Berkomentar hingga Asal-usul Nama Merek

7 jam lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Jokowi Berkomentar hingga Asal-usul Nama Merek

Pabrik sepatu Bata tutup, Jokowi memaklumi usaha selalu ada kondisi naik turun

Baca Selengkapnya

Respons Gerindra, Jokowi, dan Gibran soal Isu Tambah Kementerian di Kabinet Prabowo

8 jam lalu

Respons Gerindra, Jokowi, dan Gibran soal Isu Tambah Kementerian di Kabinet Prabowo

Isu penambahan kementerian di Kabinet Prabowo mendapat respons dari Presiden Jokowi, Gibran, dan Partai Gerinda. Apa katanya?

Baca Selengkapnya