Soal HGU, Koalisi Sipil Laporkan Menteri Sofyan Djalil ke Polisi

Reporter

Andita Rahma

Editor

Juli Hantoro

Selasa, 26 Maret 2019 09:30 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Koalisi Masyarakat Sipil melaporkan Menteri Agraria Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Sofyan Djalil ke Badan Reserse Kriminal Polri terkait penolakan membuka data Hak Guna Usaha atau HGU.

Baca juga: Sofyan Djalil Jawab Tudingan Amien Rais soal Tanah Dikuasai Asing

“Kami melaporkan Menteri ATR/BPN karena sengaja menyembunyikan data HGU yang merupakan informasi publik,” kata Wakil Ketua Bidang Advokasi Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) Era Purnama Sari di Gedung Bareskrim Mabes Polri, Jakarta Selatan pada Senin, 25 Maret 2019.

Koalisi Masyarakat Sipil mendatangi Bareskrim Mabes Polri pukul 11.00 WIB dan selesai pada sekitar pukul 20.30 WIB. Laporan itu diterima dengan Surat Tanda Terima Laporan Nomor: STTL/221/III/2019 Bareskrim tertanggal 25 Maret 2019.

Namun dalam laporan tersebut, justru Kantor Wilayah BPN Provinsi Papua yang menjadi terlapor. Nama Sofyan Djalil tidak dicantumkan sebagai terlapor. Era menyebut hal itu hanya persoalan teknis.

Advertising
Advertising

"Soal tidak dicantumkannya Menteri ATR/Kepala BPN sebagai terlapor, merupakan persoalan teknis di Kepolisian yang menyesuaikan dengan putusan KI Papua, karena memang pintu masuk laporan ini melalui kasus Papua. Namun dalam pengembangan perkara sangat mungkin menjangkau Menteri ATR/BPN," kata Era.

Kasus ini berawal dari beberapa putusan sengketa informasi publik di sejumlah daerah seperti Papua yang tidak kunjung dieksekusi lantaran masih mengacu pada Pasal 12 ayat 4 huruf i Perkap BPN RI No 6 Tahun 2013 tentang Pelayanan Informasi Publik di Lingkungan BPN RI. Acuan itu terkait ada pengecualian keterbukaan informasi untuk buku tanah, surat ukur dan warkahnya.

Salah satunya adalah sengketa informasi publik di Papua, di mana Kanwil BPN Provinsi Papua diminta untuk membuka informasi HGU milik 31 perusahaan. Pada 28 Mei 2018, putusan sidang Komisi Informasi Papua menegaskan tentang keterbukaan informasi mengenai HGU milik 31 perusahaan itu. Namun putusan itu tidak kunjung dieksekusi.

Sofyan Djalil pun menyatakan menolak membuka dokumen itu dengan alasan membahayakan kepentingan nasional. "Dia menyatakan menolak membuka HGU dengan alasan membahayakan kepentingan nasional, dalam hal ini melindungi industri sawit," kata Era.

Era menilai, Sofyan Djalil tidak mematuhi putusan final sengketa HGU yang menyatakan informasi HGU merupakan informasi terbuka.

Baca juga: Jokowi Kembali Sorot Kinerja Sofyan Djalil Soal Sertifikat

Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) pun telah mengirim surat somasi kepada Menteri ATR/BPN Sofyan Djalil pada 11 Maret 2019 lalu. Sejak adanya putusan final sengketa informasi HGU yang menyatakan informasi HGU merupakan informasi terbuka maka seharusnya, kata Era, Menteri ATR/BPN tunduk dan melaksanakan putusan tersebut.

"Pelaporan ini sebagai bentuk kekecewaan masyarakat atas ketidakseriusan masyarakat dalam mengatasi konflik agraria di Indonesia," kata Era.

Berita terkait

Kapal Wisata Tenggelam di Pulau Kanawa Labuan Bajo, Ini Profil Destinasi Wisata Bulan Madu di NTT

27 hari lalu

Kapal Wisata Tenggelam di Pulau Kanawa Labuan Bajo, Ini Profil Destinasi Wisata Bulan Madu di NTT

Kapal wisata White Pearl tenggelam di sekitar Pulau Kanawa, Labuan Bajo, NTT, pada Jumat, 5 April 2024. Berikut profil Pulau Kanawa

Baca Selengkapnya

Badan Bank Tanah dalam Pusaran Pembangunan IKN Nusantara, Apa Fungsi dan Wewenang Bank Tanah?

41 hari lalu

Badan Bank Tanah dalam Pusaran Pembangunan IKN Nusantara, Apa Fungsi dan Wewenang Bank Tanah?

Surat peringatan Badan Bank Tanah kepada warga di area IKN mendapat sorotan. Apa sebenarnya fungsi dan wewenang Bank Tanah ini?

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Tanah IKN Dijual ke Investor, Berapa Harga per Meter?

50 hari lalu

Jokowi Minta Tanah IKN Dijual ke Investor, Berapa Harga per Meter?

Presiden Joko Widodo atau Jokowi minta tanah di IKN dijual ke investor. Lantas berapa harga per meternya?

Baca Selengkapnya

Diduga Minta Fee Rp 25 Miliar, Ini Peran Bahlil di Izin Tambang

57 hari lalu

Diduga Minta Fee Rp 25 Miliar, Ini Peran Bahlil di Izin Tambang

Bahlil Lahadalia santer diduga meminta fee hingga Rp25 miliar terkait izin tambang.

Baca Selengkapnya

Menteri ATR/BPN dari Masa ke Masa, Paling Anyar AHY Akan Menjabat Hanya 8 Bulan

21 Februari 2024

Menteri ATR/BPN dari Masa ke Masa, Paling Anyar AHY Akan Menjabat Hanya 8 Bulan

Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) akan menjadi Menteri ATR/BPN 8 bulan ke depan. Berikut Menteri ATR/BPN dari masa ke masa.

Baca Selengkapnya

Poin Penting Jusuf Kalla Soal Alutsista Bekas dan Lahan Ratusan Ribu Hektare Prabowo

12 Januari 2024

Poin Penting Jusuf Kalla Soal Alutsista Bekas dan Lahan Ratusan Ribu Hektare Prabowo

Jusuf Kalla, memberikan tanggapan terhadap dua isu penting yang menjadi sorotan Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo terhadap Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Prabowo Terancam 2 Tahun Penjara Bila Terbukti Bersalah soal Ucapan Goblok ke Anies, Ini Aturannya

11 Januari 2024

Prabowo Terancam 2 Tahun Penjara Bila Terbukti Bersalah soal Ucapan Goblok ke Anies, Ini Aturannya

Soal ucapan goblok dan tolol kepada Anies, Prabowo terancam sanksi pidana pemilu.

Baca Selengkapnya

Syarat dan Tata Cara Mengajukan HGU, Benarkah Gratis?

11 Januari 2024

Syarat dan Tata Cara Mengajukan HGU, Benarkah Gratis?

Memanfaatkan tanah milik negara untuk kepentingan bisnis tertentu dibolehkan. Mengajukan HGU biasanya untuk tanah yang luas dalam waktu panjang.

Baca Selengkapnya

Disinggung Punya Tanah 340 Ribu Hektare, Berapa Sebenarnya Luas Lahan Prabowo?

11 Januari 2024

Disinggung Punya Tanah 340 Ribu Hektare, Berapa Sebenarnya Luas Lahan Prabowo?

Lahan Prabowo disebut mencapai 340 ribu hektare. Prabowo membantah karena lebih dari itu.

Baca Selengkapnya

Deretan Pernyataan Prabowo Menjawab Tuduhan Anies soal Kepemilikan Lahan Ratusan Ribu Hektare

10 Januari 2024

Deretan Pernyataan Prabowo Menjawab Tuduhan Anies soal Kepemilikan Lahan Ratusan Ribu Hektare

Capres Prabowo Subianto buka suara soal kepemilikan tanah ratusan ribu hektare yang sempat disinggung oleh capres Anies Baswedan.

Baca Selengkapnya