Ada Ajakan Dukung Jokowi, Polri Bantah Acaranya Berbau Politik

Reporter

Andita Rahma

Editor

Amirullah

Selasa, 19 Maret 2019 07:00 WIB

Grup band RAN bernyanyi bersama warga dan generasi millenial pada kegiatan Millenial Road Safety Festival saat car free day di Bundaran HI, Jakarta, Ahad, 20 Januari 2019. Selain RAN, pembalap Rifat Sungkar turut dihadirkan dalam acara ini. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Kampanye Millenial Road Safety Festifal (MRSF) yang digelar Polri di Jawa Timur pada Ahad, 17 Maret 2019, diduga disisipi aktivitas politik. Sekelompok peserta memutar lagu berjudul Jokowi wae. Namun, Polri membantah kegiatan tersebut berbau politik.

Baca: Jokowi Naikkan Gaji Anggota Polri, Terendah Rp 1,6 Juta

“Tidak ada kaitannya dengan pemilu. Memang tidak boleh? Ada yang melarang? Jangan semua ini dikait-kaitkan. Ini momentum saja. Jangan asumsi,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo di Markas Besar Polri, Jakarta Selatan, pada Senin, 18 Maret 2019.

Acara MRSF digelar di jembatan Suramadu dan dihadiri 70 ribu anak muda dari seluruh daerah di Jawa Timur. Saat acara berlangsung, sekelompok peserta memutar lagu berjudul Jokowi wae (Jokowi saja). "Jokowi Wae mas, Jokowi wae, ojok liyane, ojok liyane Jokowi Wae (Jokowi saja, jangan yang lain)," begitu bunyi dari lagu yang diputar peserta MRSF 2019.

Tonton: Ada Ajakan Dukung Jokowi di Acara MRSF, Ini Jawaban Polri

Advertising
Advertising

Di 2019, Polri semakin rajin menggelar acara dan mengumpulkan massa. Sebut saja seperti kampanye Millenial Road Safety Festifal (MRSF) 2019, deklarasi Milenial Anti Narkoba (MAN), dan Millenial Anti Hoax. Namun Polri menolak bila dikatakan acara yang kerap digelar institusinya jelang Pemilu 2019 bernuansa politik.

Ajakan mendukung Jokowi juga terjadi di MSRF yang digelar Kepolisian Daerah Bali. Di acara itu, Gubernur Bali I Wayan Koster berkampanye mengajak massa yang datang untuk mendukung Jokowi. Ajakan itu disampaikan di hadapan Pangdam IX Udayana, Kapolda Bali serta perwakilan masyarakat.

Dedi pun kembali menegaskan bahwa Polri netral dalam setiap acara yang digelar. Meski begitu, ia tak menampik jika ada spontanitas aksi massa berbau politik.

Baca: Polri Ajak Milenial Lawan Hoaks untuk Wujudkan Indonesia Emas

“Spontanitas pasti akan terjadi, ini teori psikologi massa. Ketika terjadi kumpulan massa, tak ada yang bisa dikendalikan. Tetapi dari awal kami sampaikan forum ini tidak ada kaitannya dengan pemilu. Oleh karena itu, para peserta, pengunjung tidak boleh gunakan atribut dan teriakan mendukung pasangan, tidak boleh," kata Dedi.

Berita terkait

Badan Bank Tanah dan Polri Teken MoU Sinergitas Pelaksanaan Tugas dan Fungsi

1 hari lalu

Badan Bank Tanah dan Polri Teken MoU Sinergitas Pelaksanaan Tugas dan Fungsi

Badan Bank Tanah menandatangani nota kesepahaman dengan Kepolisian tentang sinergi pelaksanaan tugas dan fungsi penyelenggaraan pengelolaan tanah.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

1 hari lalu

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

Pengamat kepolisian mengatakan problem pemberantasan judi online beberapa waktu lalu marak penangkapan tapi tak sentuh akar masalah.

Baca Selengkapnya

KPK Tak Kunjung Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, Terhambat di Direktur Penyelidikan KPK atas Perintah Polri

1 hari lalu

KPK Tak Kunjung Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, Terhambat di Direktur Penyelidikan KPK atas Perintah Polri

Sprindik Eddy Hiariej belum terbit karena Direktur Penyelidikan KPK Brijen Endar Priantoro tak kunjung meneken lantaran ada perintah dari Polri.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Terjunkan 4.266 Personel, Amankan Rapat Pleno Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

4 hari lalu

TNI-Polri Terjunkan 4.266 Personel, Amankan Rapat Pleno Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Sebanyak 4.266 personel gabungan TNI dan Polri mengamankan penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI terpilih Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Penangkapan Polisi yang Terlibat Kasus Narkoba Layak Diapresiasi

4 hari lalu

Pengamat Sebut Penangkapan Polisi yang Terlibat Kasus Narkoba Layak Diapresiasi

ISESS sebut penangkapan polisi yang diduga terlibat kasus narkoba perlu diapresiasi.

Baca Selengkapnya

Marak Korban dan Modus Baru: Layanan Pinjol Ilegal Bisa Dihukum 10 Tahun Penjara dan Denda Rp 1 Triliun

4 hari lalu

Marak Korban dan Modus Baru: Layanan Pinjol Ilegal Bisa Dihukum 10 Tahun Penjara dan Denda Rp 1 Triliun

Selain 537 entitas pinjol ilegal, Satgas PASTI juga menemukan 48 konten penawaran pinjaman pribadi dan 17 entitas yang menawarkan investasi.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tugas Puslabfor Polri, Jenis Investigasi dan Fungsi yang Dilakukannya

4 hari lalu

Mengenal Tugas Puslabfor Polri, Jenis Investigasi dan Fungsi yang Dilakukannya

Puslabfor Polri melakukan investigasi kebakaran di Mampang, Jakarta yang mengakibatkan 7 lorban meninggal. Apa saja tugas Puslabfor?

Baca Selengkapnya

Cara Perpanjang SKCK 2024 Lewat Aplikasi Presisi Polri dan Biayanya

4 hari lalu

Cara Perpanjang SKCK 2024 Lewat Aplikasi Presisi Polri dan Biayanya

Tata cara perpanjang SKCK 2024 secara online bisa dilakukan melalui aplikasi PRESISI POLRI Super App. Ketahui syarat dan biaya terbarunya.

Baca Selengkapnya

Buka Rakernis di Surabaya, Kadiv Humas Polri: Kepercayaan Masyarakat adalah Harga Mati

5 hari lalu

Buka Rakernis di Surabaya, Kadiv Humas Polri: Kepercayaan Masyarakat adalah Harga Mati

Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho mengatakan, ke depan bakal banyak tantangan yang akan dihadapi polisi dan masyarakat.

Baca Selengkapnya

Sidang Putusan Sengketa Pilpres 2024, Sebanyak 7.783 Personel Gabungan Berjaga di MK

6 hari lalu

Sidang Putusan Sengketa Pilpres 2024, Sebanyak 7.783 Personel Gabungan Berjaga di MK

7.000 lebih personel gabungan Polri-TNI berjaga di MK pada hari ini.

Baca Selengkapnya