SMRC: Elektabilitas Jokowi 57,6 Persen, Prabowo 31,8 Persen
Reporter
Friski Riana
Editor
Juli Hantoro
Minggu, 17 Maret 2019 14:44 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menyatakan elektabilitas pasangan calon presiden-wakil presiden nomor 01, Joko Widodo atau Jokowi - Ma'ruf Amin unggul dari Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.
Baca juga: Jokowi Gelar Konsolidasi Strategi 30 Hari Menuju Hari Pencoblosan
Survei yang dilakukan pada 24 Februari-5 Maret 2019 itu mencatat bahwa elektabilitas Jokowi - Ma'ruf sebesar 57,6 persen sedangkan Prabowo-Sandi sebesar 31,8 persen.
Adapun 10,6 persen menyatakan tidak tahu atau rahasia. "Bila pilpres diadakan di awal Maret 2019, kemungkinan besar pasangan 01 akan memenangkannya dengan selisih sekitar 26 persen," kata Direktur Eksekutif SMRC Djayadi Hanan di kantornya, Jakarta, Ahad, 17 Maret 2019.
Mleihat dari tren elektabilitas, Djayadi mengatakan bahwa perolehan suara Jokowi-Ma'ruf mengalami peningkatan dari hasil survei Januari lalu, yaitu 54,9 persen. Sedangkan pasangan nomor 02, Prabowo-Sandi, mengalami penurunan elektabilitas yang pada Januari lalu mencapai 32,1 persen.
Menurut Djayadi, peningkatan suara dukungan terhadap Jokowi - Ma'ruf berhubungan dengan optimisme masyarakat dengan kondisi ekonomi, kemampuan Jokowi memimpin Indonesia, penilaian mengenai perdebatan, serta ketidakpercayaan terhadap berbagai berita bohong dan fitnah yang menyudutkan Jokowi.
Misalnya, Djayadi menuturkan ada 71 persen responden mengaku puas dengan kinerja Jokowi, 66 persen masyarakat yakin kemampuan Jokowi dalam memimpin. Kemudian, 46 persen responden juga menyatakan kondisi ekonomi rumah tangga mereka lebih baik dibandingkan tahun lalu, 46 persen juga menyatakan kondisi ekonomi nasional sekarang lebih baik dibandingkan tahun lalu.
Dari pengalaman Pilpres 2004, 2009, dan 2014, calon yang selalu unggul dalam survei selalu berakhir menjadi pemenang. Dengan gap sekitar 20 persen, Djayadi menilai Jokowi berpeluang menang dari Prabowo jika tidak terjadi kejadian luar biasa dalam 30 hari. "Apakah sebulan cukup waktu untuk game changer? Bisa saja, kalau ada masalah ekonomi, skandal yang menimbulkan masalah besar," ujarnya.
Baca juga: Sandiaga Bandingkan Jokowi dan Ahok Soal Cuti Kampanye
Metodologi yang dipakai SMRC dalam melakukan survei adalah multistage random sampling terhadap 2.820 responden. Adapun responden yang dapat diwawancarai secara valid sebesar 2.479 atau 88 persen, dengan margin of error lebih kurang 2 persen.
Survei ini sedikit berbeda dengan hasil yang diperoleh PolMark Indonesia. Dalam survei PolMark, elektabilitas Jokowi mencapai 40,4 persen sedangkan Prabowo - Sandiaga 25,8 persen dengan undecided voters 33,8 persen. Survei PolMark itu digelar dari Oktober 2018 sampai Februari 2019.