Demo di Kendari, Mahasiswa Rusak Halte Bus dan Blokade Jalan

Senin, 11 Maret 2019 21:23 WIB

Ilustrasi Petugas Pengaman Demonstrasi/unjuk rasa/ Petugas Anti Huru-hara. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Sampai Senin malam pukul 20.50 Wita, aksi demonstrasi mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) belum selesai. Dari informasi yang dihimpun Tempo, Aksi oleh mahasiswa kini merembet sampai ke beberapa titik diantaranya di seputaran jalan Malaka, dan jalan MT Haryono.

Di seputaran Jalan MT Haryono mahasiswa merusak lampu merah dan menghadang setiap pengendara yang melintas ruas jalan menuju kampus hijau Univeristas Halu Oleo.

Aksi anarkis mahasiswa juga terjadi sebelum mereka dipukul mundur di kantor gubernur Senin sore tadi. Mahasiswa merusak pagar kantor gubernur, sejumlah lampu di dalam taman kantor juga tak luput dari amukan massa.

Selain itu, Halte bus BRT Telako-lako yang ada di persimpangan jalan Halu Oleo ikut dirusak, kacanya dilempar hingga pecah. Aksi itu pun langsung dihalau petugas keamanan dengan menembakkan gas air mata. Akhirnya massa mundur sampai ke bundaran kantor Gubernur Sultra.

Unjuk rasa mahasiswa UHO ini dipicu oleh kegeraman mahasiswa atas sikap repsresif kepolisian dan Satpol PP Sultra pada aksi penolakan operasi 15 perusahaan pertambangan di Kabupaten Konawe Kepulaun, 6 Maret, di halaman kantor Gubernur Sultra. Saat itu warga bersama mahasiswa menggelar unjuk rasa memprotes dan meminta pemerintah mencabut Izin Usaha Pertambangan (IUP) di daerah yang dikenal sebagai salah satu lumbung tanaman kelapa.

Advertising
Advertising

Aksi pada Rabu pekan lalu yang awalnya berlangsung tertib berakhir dengan kericuhan dan pemukulan. sejumlah warga dan 11 mahasiswa dilarikan ke rumah sakit. Mereka mengalami luka memar di tangan, kaki, dan kepala. Bahkan satu mahasiswa dikabarkan harus dirawat intensif karena mengalami koma setelah dipukuli dengan brutal oleh Satpol PP.

Tindakan inilah yang diprotes mahasiswa. Mereka meminta Kapolda Sultra Brigjen Pol Iriyanto mengusut dan meproses pelaku kekerasan. Mereka juga menuntut Kapolres Kendari AKBP Jemy Junaidi dicopot karena dianggap bertanggung jawab atas peristiwa kekerasan lima hari lalu.

Sekitar pukul 14.00 Wita Kapolda Sultra menemui pendemo dan langsung menyahuti tuntutan mahasiswa. Dia mengatakan bukan hanya akan memproses pelaku kekerasan yang dilakukan oleh Satpol PP, bahkan jika anggotanya pun diketahui bertindak di luar batasan prosedur pada aksi Rabu pekan lalu itu, mereka akan diberi sanksi mulai dari sanksi pidana sampai kode etik.

“Secara kelembagaan sampai personilnya kami lakukan penyelidikan. Pelanggaran internal jika terjadi pelanggaran akan ditangani oleh Provos. Untuk proses hukumnya kami lakukan secara transparan mari kita kawal bersama silahkan mahasiswa membentuk tim untuk mengawasi prosesnya,” kata Iriyanto saat menemui ribuan pendemo.

Selanjutnya terkait permintaan mahasiswa agar mencopot Jemy Junaidi, Kapolda mengatakan hal tersebut tidak serta merta bisa dilakukan. Kewenangan pencopotan itu ada ditangan kapolri.

Berita terkait

Tidak Demo di Hari Buruh, Federasi Serikat Pekerja Sinergi BUMN Gelar Aksi Sosial dan Diskusi

6 hari lalu

Tidak Demo di Hari Buruh, Federasi Serikat Pekerja Sinergi BUMN Gelar Aksi Sosial dan Diskusi

Federasi Serikat Pekerja Sinergi BUMN sepakat akan mengisi hari buruh dengan aksi sosial dan diskusi.

Baca Selengkapnya

Massa Demo Sengketa Pilpres 2024 Hajar Seorang Pria Diduga Copet Ponsel

9 hari lalu

Massa Demo Sengketa Pilpres 2024 Hajar Seorang Pria Diduga Copet Ponsel

Pria diduga copet itu nyaris ditelanjangi massa demo sengketa Pilpres 2024, namun berhasil diamankan polisi dan petugas keamanan.

Baca Selengkapnya

Pendemo Sengketa Pilres 2024 Terobos Halaman Kantor Kemenparekraf agar Bisa Salat Duhur

9 hari lalu

Pendemo Sengketa Pilres 2024 Terobos Halaman Kantor Kemenparekraf agar Bisa Salat Duhur

Terobos kantor Kemenparekraf, massa yang demo berharap bisa salat duhur.

Baca Selengkapnya

Sidang Putusan Sengketa Pilpres 2024, Sebanyak 7.783 Personel Gabungan Berjaga di MK

10 hari lalu

Sidang Putusan Sengketa Pilpres 2024, Sebanyak 7.783 Personel Gabungan Berjaga di MK

7.000 lebih personel gabungan Polri-TNI berjaga di MK pada hari ini.

Baca Selengkapnya

Polisi Terapkan Rekayasa Lalu Lintas di Sekitar Gedung MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres 2024

10 hari lalu

Polisi Terapkan Rekayasa Lalu Lintas di Sekitar Gedung MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres 2024

Rekayasa lalu lintas di sekitar gedung MK berlangsung situasional bergantung kondisi pendemo.

Baca Selengkapnya

Massa Demo Sengketa Pilpres Ricuh Saling Lempar Batu, Ada Massa yang Lanjut Joget

12 hari lalu

Massa Demo Sengketa Pilpres Ricuh Saling Lempar Batu, Ada Massa yang Lanjut Joget

Massa demo sengketa pilpres di kawasan patung kuda ricuh saling lempar batu. Tapi ada yang lanjut joget.

Baca Selengkapnya

H-3 Putusan Sengketa Pilpres: Demo AMIN hingga Karangan Bunga Pendukung Prabowo-Gibran

12 hari lalu

H-3 Putusan Sengketa Pilpres: Demo AMIN hingga Karangan Bunga Pendukung Prabowo-Gibran

H-3 putusan sengketa Pilpres 2024 di MK terjadi demo, pengiriman karangan bunga hingga keamanan diperketat.

Baca Selengkapnya

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

12 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Demo di MK, Gibran: Ikuti Aja Arahannya

13 hari lalu

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Demo di MK, Gibran: Ikuti Aja Arahannya

Prabowo Subianto sebelumnya meminta para pendukungnya membatalkan rencana aksi di depan Gedung MK hari ini.

Baca Selengkapnya

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

13 hari lalu

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya