Sudirman Said: Kritik Robertus Robet ke ABRI, Kebebasan Akademik

Jumat, 8 Maret 2019 18:08 WIB

Capres nomor urut 02, Prabowo Subianto (kiri) berbincang dengan Direktur Materi dan Debat Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi, Sudirman Said (kanan) saat akan memberikan Pidato Kebangsaan di Semarang, Jumat, 15 Februari 2019. Dalam acara ini, Prabowo memamerkan tim pakar yang berada di belakangnya. ANTARA/Aji Styawan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur materi debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Sudirman Said, mengomentari penangkapan Robertus Robet oleh kepolisian yang terjadi beberapa hari lalu. Menurut Sudirman, masyarakat perlu lebih tenang dan jernih dalam memahami kasus yang dialami Robet.

Baca: Berikut Isi Lengkap Orasi Robertus Robet Saat Aksi Kamisan

"Kalau melihat sepotong video ketika dia menyanyikan lagu plesetan Mars ABRI, memang membuat hati jadi panas. Tapi akan baik kalau dicek konteksnya," kata Sudirman dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 8 Maret 2019.

Menurut Sudirman, lagu itu dinyanyikan Robet sebagai pengingat agar jangan sampai TNI kembali ke masa lalu saat sebelum reformasi 1998. Ketika itu, Sudirman menuturkan, reputasi tentara memang mengalami penurunan karena terlalu jauh diseret ke lapangan politik, bahkan bisnis.

"Di forum itu Robertus ingin mengingatkan agar reformasi yang sudah terjadi pada tubuh TNI jangan dicederai oleh agenda-agenda politik jangka pendek. Karena ada kecenderungan menyeret-nyeret TNI aktif dalam politik maupun mengisi posisi sipil, sesuatu yang sudah dengan susah payah diluruskan oleh para senior di TNI sendiri," ujar Sudirman.

Sebelumnya, Robertus Robet ditangkap di rumahnya di Depok, Jawa Barat pada Rabu malam, 6 Maret 2019. Penangkapan itu terkait dengan refleksinya saat Aksi Kamisan pekan lalu, Kamis, 28 Februari yang menyoroti rencana pemerintah memperluas jabatan sipil untuk anggota TNI.

Sudirman juga mengatakan ekspresi yang ditunjukkan Robet saat aksi Kamisan adalah wujud dari kebebasan akademik. Menurut dia, kebebasan akademik semacam itu merupakan wujud partisipasi kalangan akademis dalam menjaga demokrasi dan kehidupan bernegara. "Kita harus menjaga suasana kebebasan akademik di kampus," kata dia.

Sudirman lantas mengatakan, salah satu program Prabowo - Sandi, pasangan calon yang ia dukung dalam Pilpres 2019, adalah mengembalikan kebebasan mimbar akademik dalam menjaga demokrasi. Ia berujar bahwa kampus adalah sumber pikiran terbaik yang harus dijaga kejernihannya.

Simak juga: TNI: Orasi Robertus Robet Masukan Berharga Bagi TNI

"Di atas semuanya, kita harus mengakui bahwa kehidupan demokrasi kita memang terancam ada kemunduran. Terlalu banyak orang yang dihadapi dengan presekusi, ditangkap, dan diadilli," kata Sudirman.

Berita terkait

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

1 jam lalu

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

Prabowo Subianto berkeinginan membuat klub kepresidenan atau presidential club

Baca Selengkapnya

Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

5 jam lalu

Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Prabowo ingin menjaga silaturahmi kebangsaan dan menjadi teladan lewat presidential club.

Baca Selengkapnya

Wakil Ketua DPRA Sebut Prabowo Bakal Kembalikan Dana Otsus Aceh 2 Persen

11 jam lalu

Wakil Ketua DPRA Sebut Prabowo Bakal Kembalikan Dana Otsus Aceh 2 Persen

Wakil Ketua DPRA Safarudin mengatakan meski suara Prabowo di Pilpres 2024 kalah di Aceh, namun dia berkomitmen kembalikan dana otsus 2 persen.

Baca Selengkapnya

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

12 jam lalu

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

Menurut Jokowi, berbagai masukan tentang susunan kabinet mendatang itu boleh diberikan jika Prabowo meminta.

Baca Selengkapnya

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

14 jam lalu

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

Jokowi merespons positif wacana Presidential Club yang digagas Presiden terpilih Prabowo Subianto

Baca Selengkapnya

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

16 jam lalu

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

Prabowo disebut akan membentuk Presidential Club yang menjadi wadah pertemuan mantan presiden.

Baca Selengkapnya

Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang "Toxic" Masuk Pemerintahan

17 jam lalu

Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang "Toxic" Masuk Pemerintahan

Pesan Luhut ke Prabowo jangan bawa orang toxic ke pemerintahan

Baca Selengkapnya

AHY Buka Suara Soal Diskusi Pembagian Kursi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

17 jam lalu

AHY Buka Suara Soal Diskusi Pembagian Kursi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Ketua Umum Partai Demokrat AHY buka suara soal diskusi mengenai kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran. Namun ia tak merinci kapan diskusi itu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

19 jam lalu

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menanggapi wacana pembentukan presidential club yang disampaikan juru bicara Prabowo

Baca Selengkapnya

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

20 jam lalu

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

Menurut Ujang Komarudin, pembentukan Presidential Club oleh Prabowo Subianto harus dilihat berdasarkan kebutuhan.

Baca Selengkapnya