Survei Polmark: Jokowi 40,4 Persen, Prabowo 25,8 Persen

Selasa, 5 Maret 2019 20:14 WIB

Capres nomor urut 01 Joko Widodo atau Jokowi (kiri) dan Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto berjabat tangan seusai mengikuti debat capres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu, 17 Februari 2019. Debat itu mengangkat tema energi dan pangan, sumber daya alam dan lingkungan hidup, serta infrastruktur. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Hasil sigi teranyar lembaga survei PolMark Indonesia menyatakan elektabilitas Joko Widodo atau Jokowi masih mengungguli Prabowo Subianto.

Baca: LSI Denny JA: Elektabilitas Jauh, Jokowi Menang Pilpres 2019

"Survei menemukan agregat elektabilitas capres dan cawapres di 73 daerah pemilihan (dapil), pasangan Joko Widodo atau Jokowi - Ma’ruf Amin sebesar 40,4 persen dan Pasangan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno sebesar 25,8 persen dengan undecided voters 33,8 persen," kata Direktur Riset Polmark Research Center, Eko Bambang Subiantoro dalam siaran pers hasil surveinya, Selasa, 5 Maret 2019.

Survei ini digelar di 73 dapil dari total 80 dapil yang ada di Indonesia untuk tingkat pemilihan DPR RI. Survei ini dilaksanakan dari bulan Oktober 2018 hingga Februari 2019 dengan jumlah responden 440 dengan margin of error 4,8 persen di 72 dapil dan 880 responden dengan margin of error 3,4 persen di 1 dapil.

Pengambilan sampel survei ini dilakukan dengan metode Multistage Random Sampling dengan selang kepercayaan 95%. Survei ini menggandeng DPP Partai Amanat Nasional (PAN).

Hasil survei pilpres ini cukup berbeda dengan survei yang dirilis LSI Denny JA pada hari ini. Dalam survei teranyar LSI Denny JA itu, elektabilitas Jokowi – Ma’ruf mencapai 58,7 persen.

"Angka ini jauh meninggalkan pasangan Prabowo Subianto – Sandiaga Uno sebanyak 30,9 persen," ujar peneliti senior LSI Ardian Sopa di kantornya pada Selasa, 5 Maret 2019.

Simak juga: Survei Roy Morgan: Jokowi Akan Hadapi Pemilihan Ulang yang Mudah

Sementara itu, kata dia, pemilih yang menyatakan belum memutuskan pilihan sebanyak 9,9 persen. Survei LSI Februari 2019 ini, menggunakan simulasi kertas suara untuk pertanyaan pilihan capres/cawapres. Dalam prosesnya ada 0,5 persen yang menjadi suara tidak sah karena salah mencoblos maupun sebab lainnya.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Luhut Diminta Klarifikasi Soal Orang Toksik di Pemerintahan Prabowo: Agar Tak Ada Tuduhan

45 menit lalu

Luhut Diminta Klarifikasi Soal Orang Toksik di Pemerintahan Prabowo: Agar Tak Ada Tuduhan

Menurut pengamat politik Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin, ada kemungkinan Luhut merujuk kepada figur atau kelompok tertentu melalui pernyataan tersebut.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Jubir Luhut Soal Orang "Toxic" di Pemerintahan Prabowo-Gibran

1 jam lalu

Penjelasan Jubir Luhut Soal Orang "Toxic" di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Juru bicara Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan maksud dari orang toxic dalam pemerintahan. Sebelumnya, Luhut menyebut istilah itu saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang kabinetnya.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

2 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Demokrat Bilang Prabowo Sedang Mendesain Struktur Kabinet, Sebut Ada Rencana Pemisahan Kementerian

3 jam lalu

Demokrat Bilang Prabowo Sedang Mendesain Struktur Kabinet, Sebut Ada Rencana Pemisahan Kementerian

Partai Demokrat sedang menyiapkan kadernya untuk menjadi menteri di kabinet Prabowo.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bentuk Presidential Club, Pengamat Sebut Ada Ketegangan dalam Transisi Kepemimpinan

4 jam lalu

Prabowo Bentuk Presidential Club, Pengamat Sebut Ada Ketegangan dalam Transisi Kepemimpinan

Pengamat politik menilai, gagasan Presidential Club Prabowo mungkin saja hasil dari melihat transisi kepemimpinan Indonesia yang seringkali ada ketegangan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

6 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Demokrat Wanti-wanti Jangan Ada Partai di Pemerintahan Prabowo tapi Terasa Oposisi

7 jam lalu

Demokrat Wanti-wanti Jangan Ada Partai di Pemerintahan Prabowo tapi Terasa Oposisi

Demokrat mewanti-wanti agar tak ada partai di pemerintahan rasa oposisi.

Baca Selengkapnya

Gerindra Ungkap Gelora Tak Tolak PKS Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

8 jam lalu

Gerindra Ungkap Gelora Tak Tolak PKS Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

Gerindra mengatakan Gelora tak tolak PKS gabung ke pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

8 jam lalu

Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

PDIP menilai oposisi diperlukan dalam sistem pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

9 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya