Kubu Jokowi Dekat Abdul Somad, BPN Prabowo: Sudah Terlambat

Senin, 4 Maret 2019 15:32 WIB

Ustad Abdul Somad menyampaikan tausiah saat peringatan 14 tahun tsunami Aceh, di Masjid Tengku Mahraja Gurah, kecamatan Peukan Pada, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Rabu, 26 Desember 2018. Bencana gempa bumi dan tsunami Aceh terjadi pada Ahad, 26 Desember 2018. ANTARA/Ampelsa

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto - Sandiaga Uno menganggap upaya Tim Kampanye Nasional Joko Widodo atau Jokowi - Ma'ruf Amin melokalisir mubalig Abdul Somad sudah terlambat.

Baca juga: Taktik Tim Jokowi Tarik Abdul Somad ke Tengah Dinilai Tak Efektif

Juru bicara BPN, Dian Fatwa, mengatakan langkah tersebut tak akan mempengaruhi suara Prabowo - Sandiaga. "Kalau dilakukan dari awal, tidak melakukan kriminalisasi ulama, tentu mungkin akan berbeda," kata Dian kepada Tempo, Senin, 4 Maret 2019.

Dian menuturkan masyarakat sudah cerdas dalam melihat apa yang telah dilakukan rezim Jokowi kepada ulama. Dian mengatakan upaya pendekatan itu hanya kepanikan kubu Jokowi. Dia juga optimis hal tersebut tak akan menggerus dukungan terhadap Prabowo-Sandiaga.

Advertising
Advertising

Seperti diberitakan Majalah Tempo edisi 4 Maret 2019, Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Romahurmuziy mendekati mubalig Abdul Somad melalui kadernya yang asal Riau, Rusli Effendi. Setidaknya jika tak mendukung Jokowi, Rommy meminta Somad tidak menunjukkan keberpihakannya kepada Prabowo Subianto di pemilihan presiden 2019 ini.

Romahurmuziy mengatakan dirinya juga mengajak dai Abdullah Gymnastiar alias Aa Gym ke “tengah”. Tahun lalu, ia menemui Gymnastiar, yang juga pernah direkomendasikan oleh ulama pendukung Prabowo sebagai calon wakil presiden, dan menanyakan pandangannya soal pemerintahan Jokowi. Belakangan, kata Romahurmuziy, “Saya lihat postingan Aa Gym sudah tidak berbicara soal pasangan nomor urut 01 atau 02 lagi.”

Menurut politikus Partai Amanat Nasional ini, kubu Jokowi justru menunjukkan bahwa mereka memainkan politik identitas dengan berbagai manuver terkait ulama, dimulai dengan penunjukan Ma'ruf Amin sebagai cawapres.

Simak juga: Taktik Ketua Umum PPP Lobi Abdul Somad Agar Tak ke Prabowo

Sedangkan, kata Dian, kubunya akan tetap fokus dengan isu ekonomi. "Mereka (kubu Jokowi) alpa bahwa persoalan yang saat ini terjadi adalah harga pangan, lapangan kerja. Karena itu program Prabowo - Sandiaga adalah program-program yang berkaitan dengan ini," kata dia.

Berita terkait

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

5 jam lalu

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

Politikus Senior PDIP, Andreas Hugo Pareira, merespons soal keinginan Prabowo Subianto yang membentuk presidential club atau klub kepresidenan.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

6 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

6 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

6 jam lalu

Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

Partai Demokrat menyoroti mimpi SBY setahun lalu yang serupa dengan keinginan Prabowo membuat presidential club.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

8 jam lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

NasDem dan PKB Dukung Prabowo, Zulhas: Biasa Saja, Masyarakat Jangan Baper

10 jam lalu

NasDem dan PKB Dukung Prabowo, Zulhas: Biasa Saja, Masyarakat Jangan Baper

Zulhas menganggap dukungan dari NasDem dan PKB ke Prabowo sebagai sesuatu yang biasa saja. Ia mengimbau masyarakat tak baper.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

10 jam lalu

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

Politikus Demokrat anggap gagasan Prabowo Subianto yang ingin membentuk Presidential Club sebagai politik tingkat tinggi.

Baca Selengkapnya

Ulas Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Pakar Khawatir Hukum Ketinggalan dari Perkembangan Masyarakat

11 jam lalu

Ulas Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Pakar Khawatir Hukum Ketinggalan dari Perkembangan Masyarakat

Ni'matul Huda, menilai pernyataan hakim MK Arsul Sani soal dalil politisasi bansos tak dapat dibuktikan tak bisa diterima.

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

11 jam lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

12 jam lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya