JK Minta Kiai NU Ajarkan Para Santri Kurangi Pemakaian Plastik

Jumat, 1 Maret 2019 14:04 WIB

Suasana rapat pleno dalam Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) Nahdlatul Ulama (NU) di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo, Banjar, Jawa Barat, 27 Februari 2019. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK meminta para kiai dan pengurus pondok pesantren mengajarkan para santrinya untuk mengurangi penggunaan plastik. Alasannya Indonesia menjadi negara dengan jumlah sampah plastik yang paling banyak kedua setelah Cina.

Berita terkait: JK Minta Masjid Tak Dijadikan Tempat Kampanye

JK mengapresiasi Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama yang membahas tentang hukum membuang sampah plastik dan masukannya kepada pemerintah. Sebabnya ia berharap sikap NU terkait sampah plastik ini bisa disebarkan ke seluruh santrinya

"Maka tentu pak kiai ajarkan juga di pesantren hal-hal tersebut," kata JK saat menutup Munas Alim Ulama dan Konbes NU di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar, Citangkolo, Kota Banjar, Jawa Barat, Jumat, 1 Maret 2019.

JK mencontohkan para kiai bisa mengajarkan para santri untuk tidak membeli air dalam kemasan plastik jika ingin minum. "Lain kali pakai gelas yang bisa dicuci dan dipakai lagi. Cuma itu yang bisa menghindari," ucapnya.

Mustasyar PBNU ini menjelaskan jika sampah plastik sangat sulit untuk terurai secara alami. Sampah jenis ini bisa bertahan hingga 100 dan tak akan hancur.

"Berbeda dengan kertas, berbeda dengan sisa makanan atau buah-buahan yang dalam waktu beberapa hari akan masuk ke tanah dan menjadi bagian dari tanah itu sendiri," ucap dia.

JK bercerita jika awal mula masalah sampah plastik ini muncul dari kebiasaan masyarakat di Barat yang malas dan ingin serba praktis. Ia mencontohkan masyarakat di sana malas untuk mencuci piring dan botol sehingga memilih menggunakan wadah sekali pakai yang terbuat dari plastik.

"Dulu habis minum dicuci itu gelas, botol, supaya bisa dipakai lagi. Sekarang begitu habis minum Aqua langsung dibuang. Itu semua yang menyebabkan semua ini. Sumbernya kemalasan untuk mencuci," ucap JK.

AHMAD FAIZ (Banjar)

Berita terkait

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

1 hari lalu

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

Hamas meminta bantuan dari Jusuf Kalla agar menjadi mediator guna mengakhiri perang dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Helldy: Aspal Plastik di Cilegon Bisa Jadi Percontohan

3 hari lalu

Helldy: Aspal Plastik di Cilegon Bisa Jadi Percontohan

Aliansi Kabupaten/Kota Peduli Sanitasi akan berkunjung ke Kota Cilegon. Penggunaan aspal plastik dapat menjadi contoh implementasi pengolahan sampah.

Baca Selengkapnya

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

5 hari lalu

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Pengamat Ungkap Syarat Calon Lain Bisa Imbangi Khofifah di Pilkada Jatim 2024, Apa Saja?

8 hari lalu

Pengamat Ungkap Syarat Calon Lain Bisa Imbangi Khofifah di Pilkada Jatim 2024, Apa Saja?

Khofifah dinilai menjadi calon terkuat pada Pilkada Jatim 2024.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

12 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Tantangan Besar Tema Hari Bumi 2024: Planet vs Plastics

15 hari lalu

Tantangan Besar Tema Hari Bumi 2024: Planet vs Plastics

Hari Bumi 2024 menyoroti masalah plastik, termasuk sampah plastik, dan mendorong aksi global melawan produksi plastik global yang tak terkendali.

Baca Selengkapnya

PMII Berdiri Sejak 1960, Ini Alasan dan Tugas Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia

20 hari lalu

PMII Berdiri Sejak 1960, Ini Alasan dan Tugas Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia

Ini alasan berdirinya Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia atau PMII pada 1960.

Baca Selengkapnya

64 Tahun PMII, Respons Mahasiswa Muslim terhadap Situasi Politik

20 hari lalu

64 Tahun PMII, Respons Mahasiswa Muslim terhadap Situasi Politik

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) merupakan salah satu dari sekian banyak organisasi mahasiswa yang masih eksis sampai saat ini.

Baca Selengkapnya

Bahaya Sampah Plastik Hasil Mudik

24 hari lalu

Bahaya Sampah Plastik Hasil Mudik

Isu penanganan sampah kembali mencuat di tengah perayaan Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah. Sebagian di antaranya berupa sampah plastik.

Baca Selengkapnya

17 Kiai NU di Lumajang Kirim Surat Protes ke PBNU, Ogah Dipolitisasi untuk Pilkada

28 hari lalu

17 Kiai NU di Lumajang Kirim Surat Protes ke PBNU, Ogah Dipolitisasi untuk Pilkada

TEMPO CO, Lumajang - Bertarikh 6 April 2024, surat itu ditujukan kepada Ketua PBNU. Isinya, daftar nama dan tanda tangan 17 kiai Lumajang yang tergabung dalam Forum Komunikasi Kiai Lumajang. Mereka menyatakan sikapnya karena terusik dan keberatan bila PCNU Kabupaten Lumajang dijadikan alat politik praktis untuk kepentingan pemilihan umum kepala daerah Kabupaten Lumajang 2024.

Baca Selengkapnya