Moeldoko Meyakini Kampanye Hitam Emak-emak ke Jokowi Dirancang

Reporter

Friski Riana

Rabu, 27 Februari 2019 08:55 WIB

Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi - Ma'ruf, Moeldoko, menyakini ada yang sengaja merancang isu, jika calon presiden inkumben, Joko Widodo atau Jokowi menang tidak ada lagi suara adzan.

Baca: BPN Prabowo Bela 3 Ibu yang Diduga Lakukan Kampanye Hitam Jokowi

"Aktornya siapa? Emak-emak. Ikuti saja. Pendidikan dia apa? Substansi isunya apa? Bisa enggak ya dia membuat struktur isu seperti itu? Kan gitu. Kan gampang. Mana bisa emak-emak bikin isu begitu kalau enggak ada seniornya," kata Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa, 26 Februari 2019.

Moeldoko meyakini bahwa perancangan isu tersebut sudah terstruktur secara sistematis. Ia menilai tidak mungkin 'emak-emak' berkampanye seperti itu jika tidak ada yang memerintahkan. Mantan Panglima TNI itu pun meminta pihak yang merancang isu tersebut berhenti membodohi rakyat.

Ia juga menyayangkan ketiga perempuan yang mengenakan pakaian muslim itu melakukan fitnah. "Itu kan keterlaluan. Jadi muslimnya mana? Saya yang enggak sukanya begitu. Kita sama-sama muslim jadi enggak enak. Masak ajaran kita begitu sih?" ujarnya.

Kepolisian Daerah Jawa Barat menetapkan tiga perempuan sebagai tersangka ujaran kebencian terhadap pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 Jokowi.

Baca: Pakar Pidana: Kasus Ibu-ibu Kampanye Hitam Bukan Ranah Polisi

Advertising
Advertising

Ketiga tersangka adalah Engqay Sugiyanti, 49 tahun, Ika Peronika, 45 tahun, penduduk Desa Wancimekar, Kecamatan Kota Baru Kabupaten Karawang dan Citra Widaningsih, 44 tahun, warga Telukjambe, Desa Sukaraja.

Ketiganya ditahan sejak 24 Februari 2019 malam sekitar pukul 23.30 setelah adanya laporan dugaan kampanye hitam melalui video yang tersebar di media sosial. Engqay dan Ika disangka berperan menyampaikan kampanye hitam kepada penduduk. Sedangkan Citra merekam aktivitas dua temannya serta menambahkan keterangan atau caption video yang diunggah di media sosial.

Sosialisasi itu diketahui melalui video yang beredar di media sosial. Engqay dan Ika berkampanye dari pintu ke pintu dan menyampaikan kepada warga sejumlah hal yang akan terjadi jika calon presiden nomor 1, Joko Widodo menang pilpres. "Lamun Jokowi dua periode moal aya deui sora azan, moal aya budak ngaji, moal aya deui nu make tieung. Awewe jeung awewe meunang kawin, lalaki jeung lalaki meunang kawin," kata perempuan di video itu.

Baca: Video 3 Wanita Penyebar Kampanye Hitam; TKN Menduga Ada yang Merancang

Artinya kira-kira begini: "Jika Jokowi dua periode tak akan ada lagi suara azan, tak ada anak-anak mengaji, tak ada lagi yang memakai kerudung. Perempuan dan perempuan boleh kawin, lelaki dan lelaki boleh kawin."

Berita terkait

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

26 menit lalu

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

Kementerian PUPR bakal merelokasi merelokasi warga terdampak erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

39 menit lalu

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

Prabowo disebut akan membentuk Presidential Club yang menjadi wadah pertemuan mantan presiden.

Baca Selengkapnya

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

3 jam lalu

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi meminta pendataan penduduk terdampak erupsi Gunung Ruang dan persiapan tempat relokasi

Baca Selengkapnya

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

3 jam lalu

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menanggapi wacana pembentukan presidential club yang disampaikan juru bicara Prabowo

Baca Selengkapnya

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

4 jam lalu

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

Ketua DPP PSI, Andre Vincent Wenas, mengatakan nama Presiden Jokowi menjadi rebutan di luar PDIP. PSI pun mengklaim partainya adalah partai Jokowi.

Baca Selengkapnya

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

4 jam lalu

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

Menurut Ujang Komarudin, pembentukan Presidential Club oleh Prabowo Subianto harus dilihat berdasarkan kebutuhan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

6 jam lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

7 jam lalu

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

Setelah kalah melawan Irak, timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff untuk mengejar tiket berlaga di Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

8 jam lalu

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

Presiden Jokowi menilai pencapaian Timnas U-23 Indonesia yang mencapai semifinal di Piala Asia U-23 2024 layak diapresiasi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

8 jam lalu

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan akan mempercepat investasi untuk percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya