TEMPO.CO, Jakarta - Program liputan investigasi Bongkar berencana mengangkat topik Jaringan Aborsi Online dalam waktu dekat. Topik ini merupakan pilihan warganet yang ditawarkan lewat mekanisme polling sejak Agustus tahun lalu.
Jaringan Aborsi Online adalah proyek kedua liputan Investigasi Bongkar. Program ini sebelumnya berhasil menurunkan artikel yang mengurai kejanggalan-kejanggalan di balik laporan audit Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah pemerintah DKI Jakarta.
Topik Jaringan Aborsi Online terpilih setelah meraih dukungan 6540 orang. Minat warganet untuk mengetahui sengkarut persoalan ini menyingkirkan dua kandidat topik lain: Derita Hewan Sirkus, dan Perburuan Hewan Langka di Balik Gemerlap Fasion Dunia.
"Di era internet, aborsi ilegal merambah metode online, tak hanya jejaring makelar di sekitar klinik-klinik resmi," ujar Redaktur Pelaksana Kompartemen Investigasi Majalah Tempo, Bagja Hidayat, Kamis, 14 Februari 2019.
Kemudahan akses internet kerap dimanfaatkan para pelaku untuk menjual obat-obatan aborsi secara bebas. Jaringan ini diduga melibatkan “bidan”, “dokter”, dan para makelar yang menunggu di balik nomor-nomor telepon situs promosi.
Tak hanya urusan obat. Para pelaku diduga ikut memfasilitasi layanan praktek aborsi ilegal. Di Jakarta saja diperkirakan ada 100-an klinik aborsi ilegal dengan biaya Rp 9-10 juta per tindakan. "Setiap hari satu klinik bisa menerima sekitar 10 pasien," kata Bagja.
Program Bongkar, yang diinisiasi Tempo bersama Kitabisa dan Change.org ini kembali mengajak partisipasi pendanaan publik. Donasi yang terkumpul akan dipergunakan untuk keperluan operasional selama proses peliputan dan dilaporkan secara transparan.
Warganet yang berkenan menyisihkan donasi dipersilakan mengunjungi situs kitabisa.com. Dukungan pendanaan ini merupakan sebuah obligasi yang harus kami bayar dengan menyajikan liputan berkualitas. Mari dukung keberlanjutan program ini.
World Central Kitchen Desak Investigasi Independen atas Serangan Israel di Gaza
21 hari lalu
World Central Kitchen Desak Investigasi Independen atas Serangan Israel di Gaza
World Central Kitchen mengatakan IDF tidak dapat "menyelidiki kegagalannya sendiri" atas serangan udara yang menewaskan tujuh orang pekerja bantuan di Gaza.