Survei LSI: Banyak Korupsi Terjadi untuk Perlancar Usaha

Reporter

Syafiul Hadi

Editor

Juli Hantoro

Rabu, 13 Februari 2019 18:55 WIB

Ilustrasi korupsi

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Survei Indonesia atau LSI merilis hasil sigi teranyar soal persepsi korupsi dalam hubungan kerja antara pemerintah dengan pelaku usaha di sektor infrastruktur, kepabeanan, dan perizinan. Dalam survei itu, LSI mencatat perilaku korupsi banyak terjadi karena anggapan sulitnya berhubungan kerja dengan aparat negara.

Baca juga: Prabowo: Anggaran Indonesia Bocor 25 Persen karena Mark up Proyek

"Cukup banyak publik yang menilai cenderung sulit berhubungan dengan aparat pemerintah," ujar peneliti LSI, Ahmad Khoirul Umam, di Hotel Ashley, Jakarta, Rabu, 13 Februari 2019.

Umam mengatakan sebanyak 59,8 persen responden masih menilai berhubungan kerja dengan aparat negara mudah. Namun, ada 39,6 persen responden yang menilai hubungan kerja dengan aparat pemerintahan cenderung sulit.

Menurut Umam, responden menilai ada beberapa kategori sulitnya berhubungan kerja dengan aparat pemerintah. Seperti, kata dia, 58 persen responden menilai aparat negara menjalankan tugas dengan setengah-setengah. "Ada juga yang bilang tidak responsif dan tidak menguasai pekerjaan," katanya.

Advertising
Advertising

Umam mengatakan, dalam kondisi tersebut banyak pelaku usaha yang melakukan perilaku korupsi dengan beberapa alasan. Perilaku korupsi ini, ucap dia, yakni dengan memberikan uang atau hadiah kepada para aparat negara tersebut. "49 persen responden menilai sangat sering terjadi pemberian di luar ketentuan ini," ucapnya.

Umam menjelaskan salah satu alasan pemberian uang atau hadiah ke aparat pemerintah dengan alasan untuk memperlancar atau menyelesaikan urusan yang rumit. Selain itu, pemberian ini dilakukan dengan alasan lain yakni sebagai budaya membalas budi atau terkait kedekatan pebisnis dengan pejabat. "42 persen responden menilai memberi uang untuk memperlancar urusan adalah yang paling sering terjadi," kata dia.

Baca juga: Pegawai KPK Dipukuli Saat Pantau Korupsi di Hotel Borobudur

Menurut Umam, mayoritas responden yakni 64,4 persen, masih menilai pemberian uang atau hadiah ke pegawai pemerintahan merupakan hal yang tak wajar. Namun, sebanyak 34,9 responden tetap mengatakan hal itu merupakan kewajaran.

Survei terbaru LSI ini dilakukan dengan metode wawancara sebanyak 149 responden. Responden ditentukan secara purposive non probabilistic. Populasi responden adalah pelaku usaha yang berpengalaman berhubungan dengan pemerintah pada sektor infrastruktur, perizinan, serta kepabeanan.

Berita terkait

Deretan Mobil Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung, dari Rolls Royce sampai Ferrari

1 hari lalu

Deretan Mobil Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung, dari Rolls Royce sampai Ferrari

Berikut sederet mobil Harvey Moeis yang telah disita Kejaksaan Agung.

Baca Selengkapnya

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

1 hari lalu

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri, mengatakan laporan yang disampaikan bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto, masih ditindaklanjuti.

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

1 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

KPK Sita Aset Milik Bekas Bupati Labuhanbatu Erik Atrada Ritonga

2 hari lalu

KPK Sita Aset Milik Bekas Bupati Labuhanbatu Erik Atrada Ritonga

KPK menyita aset yang diduga milik bekas Bupati Labuhanbatu, Erik Atrada Ritonga, di Kota Medan

Baca Selengkapnya

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

2 hari lalu

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

KPK Malaysia menyelidiki Mahathir Mohamad dan anak-anaknya atas dugaan korupsi.

Baca Selengkapnya

Bekas Bupati Muna Rusman Emba Divonis 3 Tahun Penjara Kasus Suap Dana PEN

2 hari lalu

Bekas Bupati Muna Rusman Emba Divonis 3 Tahun Penjara Kasus Suap Dana PEN

Bekas Bupati Muna, La Ode Muhammad Rusman Emba, divonis tiga tahun penjara dalam kasus suap dana PEN (pemulihan ekonomi nasional)

Baca Selengkapnya

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

2 hari lalu

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

Vietnam kembali melakukan tindakan keras dalam pemberantasan korupsi dengan memenjarakan konglomerat minuman ringan.

Baca Selengkapnya

PM Spanyol Ajukan Cuti Sementara Usai Istrinya Dituduh Korupsi

2 hari lalu

PM Spanyol Ajukan Cuti Sementara Usai Istrinya Dituduh Korupsi

PM Spanyol Pedro Sanchez adalah pendukung utama Palestina. Ia memutuskan untuk cuti sementara usai istrinya dituduh korupsi.

Baca Selengkapnya

Eks Relawan Jokowi Windu Aji Sutanto Divonis 8 Tahun dalam Perkara Tambang Nikel Ilegal Konawe Utara

2 hari lalu

Eks Relawan Jokowi Windu Aji Sutanto Divonis 8 Tahun dalam Perkara Tambang Nikel Ilegal Konawe Utara

Windu Aji Sutanto terbukti korupsi dalam kerja sama operasional (KSO) antara PT Antam dan PT Lawu Agung Mining 2021-2023 di pertambangan nikel

Baca Selengkapnya

Profil Jalan Tol MBZ dan Sengkarut dalam Pembangunannya Ada Dugaan Korupsi

3 hari lalu

Profil Jalan Tol MBZ dan Sengkarut dalam Pembangunannya Ada Dugaan Korupsi

Pembangunan tol MBZ (Mohamed Bin Zayed) diusut Kejaksaan Agung. Berikut profil Jalan Tol MBZ yang sebelumnya bernama Jalan Layang Japek II.

Baca Selengkapnya