Pecat Taruna Akpol, Arief: Negara Rugi Jika Akpol Pro-Kekerasan

Rabu, 13 Februari 2019 07:07 WIB

Terdakwa kasus penganiayaan hingga menewaskan seorang Taruna Tingkat II Akpol Bripdatar M. Adam, Rinox Lewi Wattimena, saat menjalani sidang perdana di Pengadilan Negeri (PN) Semarang, 19 September 2017. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Lembaga Pendidikan dan Latihan Polri Komisaris Jenderal Arief Sulistyanto memecat 13 orang taruna Akpol (Akademi Kepolisian). Mereka diduga bertanggung jawab atas tewasnya taruna tingkat II bernama Muhammad Adam pada 18 Mei 2017.

Baca: Kasus Kematian di Akpol, 13 Taruna Senior Akhirnya Dipecat

Pemberhentian Dengan Tidak Hormat (PDTH) terhadap terhadap 13 orang taruna tersebut dilakukan melalui Sidang Dewan Akademi yang dipimpin oleh Gubernur Akpol Inspektur Jenderal Rycko Amelza Dahniel pada, 11 Februari 2019. Sidang berlangsung mulai pukul 13.00 WIB hingga 23.30 WIB.

"Sebenarnya ada 14 orang yang terjerat kasus ini. Tapi pelaku utama yakni CAS, telah dikeluarkan pada sidang sebelumnya yakni Juli 2018 lalu," kata Arief dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 12 Februari 2019.

Arief menjelaskan, sidang kedua atas kasus ini memang harus dilaksanakan demi masa depan Akpol dan belasan taruna yang bermasalah tersebut. "Agar mereka bisa cepat melanjutkan karir lain saat keluar dari Akpol," ucap dia.

Sebab, nasib belasan pelaku ini terkatung-katung sejak kasus tersebut terungkap. Ke-13 taruna yang menjadi pelaku adalah MB, GJN, GCM, RLW, JEDP, RAP, IZPR, PDS, AKU, CAEW, RK, EA, dan HA. Sebelumnya, mereka semua sudah dikenakan tindak pidana dengan variasa hukum yang berbeda sesuai peran masing-masing.

Muhammad Adam tewas setelah dianiaya para senionya di sebuah gudang di Flat A tingkat III pada 18 Mei 2017 dini hari. Ia meninggal karena ada luka di dada yang menyebabkan sesak nafas hingga tidak mendapat oksigen.

Simak juga: Polisi Surati Orang Tua Calon Taruna Akpol: Jangan Intervensi

"Tradisi kekerasan senior terhadap junior adalah perilaku yang harus dihilangkan. Negara akan rugi kalau Akpol meluluskan perwira yang berkarakter pro kekerasan," kata Arief.

Berita terkait

Kapolri Lantik Brigjen Dwi Irianto Sebagai Kapolda Sulawesi Tenggara

1 hari lalu

Kapolri Lantik Brigjen Dwi Irianto Sebagai Kapolda Sulawesi Tenggara

Pelantikan Kapolda Sulawesi Tenggara yang baru itu dipimpin langsung oleh Kapolri dan dihadiri pejabat utama Mabes Polri di Rupatama, Mabes Polri.

Baca Selengkapnya

KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri dalam Penanganan Perkara Eddy Hiariej

2 hari lalu

KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri dalam Penanganan Perkara Eddy Hiariej

Wakil Ketua KPK Johanis Tanak menegaskan tidak ada intervensi dari Mabes Polri dalam kasus eks Wamenkumham Eddy Hiariej

Baca Selengkapnya

Mengenal Tugas Puslabfor Polri, Jenis Investigasi dan Fungsi yang Dilakukannya

10 hari lalu

Mengenal Tugas Puslabfor Polri, Jenis Investigasi dan Fungsi yang Dilakukannya

Puslabfor Polri melakukan investigasi kebakaran di Mampang, Jakarta yang mengakibatkan 7 lorban meninggal. Apa saja tugas Puslabfor?

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Mabes Polri: Penyelesaian Berjalan Baik

14 hari lalu

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Mabes Polri: Penyelesaian Berjalan Baik

Mabes Polri bungkam untuk penjelasan berikutnya perihal proses hukum terhadap anggota Brimob yang terlibat bentrok.

Baca Selengkapnya

Eks Kakorlantas Polri Djoko Susilo Dapat Remisi Lebaran, Begini Kasus Korupsi Simulator SIM Jenderal Polisi

21 hari lalu

Eks Kakorlantas Polri Djoko Susilo Dapat Remisi Lebaran, Begini Kasus Korupsi Simulator SIM Jenderal Polisi

Mantan Kakorlantas Polri Djoko Susilo mendapat remisi lebaran di Lapas Sukamiskin. Berikut kilas balik kasus korupsi pengadaan simulator SIM Rp 196 M

Baca Selengkapnya

Pasal berlapis untuk 5 Tersangka Kasus TPPO Modus Mahasiswa Magang di Jerman, Begini Ancaman Hukumannya

27 hari lalu

Pasal berlapis untuk 5 Tersangka Kasus TPPO Modus Mahasiswa Magang di Jerman, Begini Ancaman Hukumannya

Polri menetapkan 5 tersangka kasus perdagangan orang atau TPPO modus program magang mahasiswa ke Jerman dan menjerat mereka dengan pasal berlapis.

Baca Selengkapnya

Terkini: PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, KFC dan Burger King hingga Popeyes Tebar Promo Paket Berbuka Puasa

42 hari lalu

Terkini: PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, KFC dan Burger King hingga Popeyes Tebar Promo Paket Berbuka Puasa

Direktur Bina Penataan Bangunan Kementerian PUPR Cakra Nagara mengatakan pembangunan IKN dilakukan gerudukan dan khawatir dengan pemeriksaan BPK.

Baca Selengkapnya

Sita Aset-aset Gembong Narkoba Fredy Pratama, Polisi Tunggu Putusan Inkrah Kasus Pencucian Uang Ayahnya

46 hari lalu

Sita Aset-aset Gembong Narkoba Fredy Pratama, Polisi Tunggu Putusan Inkrah Kasus Pencucian Uang Ayahnya

Mabes Polri masih menunggu putusan inkrah pencucian uang Lian Silas, ayah Fredy Pratama untuk menyita aset-aset gembong narkoba itu.

Baca Selengkapnya

Gembong Narkoba Fredy Pratama Terendus Bersembunyi di dalam Hutan Thailand

50 hari lalu

Gembong Narkoba Fredy Pratama Terendus Bersembunyi di dalam Hutan Thailand

Tim Mabes Polri akan ke Thailand untuk bekerja sama dengan polisi di sana mencari keberadaan gembong narkoba Fredy Pratama.

Baca Selengkapnya

Polri Bilang Fredy Pratama Rekrut Anggota untuk Bentuk Jaringan Baru, Ini Alasannya

50 hari lalu

Polri Bilang Fredy Pratama Rekrut Anggota untuk Bentuk Jaringan Baru, Ini Alasannya

Polri menyebut kaki tangan Fredy Pratama merekrut anggota baru untuk bergabung dengan jaringan narkoba baru.

Baca Selengkapnya