Jokowi Terima Keluhan soal Kurangnya Tenaga Pengajar di Sekolah

Reporter

Friski Riana

Editor

Amirullah

Selasa, 12 Februari 2019 14:27 WIB

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengguratkan tinta pada lukisan dalam acara "Satu Arah untuk Indonesia Maju" di Ballroom Hotel Pullman Central Park, Jakarta pada Senin malam, 11 Februari 2019. Jokowi ikut mengguratkan tinta pada lukisan dalam acara lelang lukisan karya seni lintas generasi. Dok. Istimewa

TEMPO.CO, Depok - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menerima keluhan yang disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Kota Sabang, Aceh; dan Boven Digoel, Papua. Secara keseluruhan, para kadis pendidikan mengeluhkan kurangnya tenaga pengajar di sekolah.

Baca: Mardani Sedih Jokowi Masih Saja Main Deklarasi Menjelang Pilpres

Desiana, Kepala Dinas Pendidikan Kota Sabang, menuturkan bahwa kurangnya tenaga guru merupakan hal paling krusial. Salah satu penyebabnya ialah tingginya grade pada tes CPNS. Ia menuturkan, dari ratusan formasi yang dibutuhkan hanya puluhan yang lulus. Padahal, wilayahnya butuh tenaga guru yang banyak.

Selain itu, Desi juga mengeluhkan bantuan untuk pendidikan di wilayahnya belum merata. "Masalahnya di kami, ada dua kabupaten. Satu kabupaten termasuk 3T (tertinggal, terdepan), satu lagi tidak. Itu masalahnya. Hari ini, bantuan yang diberikan ke kami, satu daerah ada, satu tidak ada. Jadi dilema," kata Desi.

Adapun masalah yang dialami Mathias, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Boven Digoel, ialah tenaga honorer yang menjadi pengajar belum berijazah sarjana pendidikan. "Tenaga guru yang ngajar rata-rata honorer yang ijazah SMA SMK," kata Mathias.

Advertising
Advertising

Mathias yang baru dua bulan dilantik sebagai Kadis Pendidikan pun menyampaikan programnya kepada Jokowi. Pertama, pemerataan guru yang kini menumpuk di pusat ibu kota provinsi. Kedua, mengusahakan supaya tes CPNS ada formasi guru yang diisi di sekolah-sekolah.

Setelah menerima keluhan mereka, Jokowi menyampaikan bahwa setiap wilayah memiliki persoalan yang berbeda. Karena itu, ia berencana mengundang para kepala dinas pendidikan untuk mengetahui lebih lanjut masalah yang mereka alami. Sebab, pendidikan merupakan faktor penting dalam pembangunan sumber daya manusia agar bisa bersaing.

Baca: Khofifah - Emil Dardak Akan Dilantik oleh Jokowi pada Rabu Sore

"Kuncinya adalah sumber daya manusia. Bila kita bisa mengupgrade secepat-cepatnya, sehingga levelnya melebihi negara-negara di kanan-kiri kita, itu yang namanya kemenangan kita dalam bersaing dan berkompetisi," kata Jokowi.

Berita terkait

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

3 jam lalu

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

Menurut Jokowi, berbagai masukan tentang susunan kabinet mendatang itu boleh diberikan jika Prabowo meminta.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

5 jam lalu

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal kelanjutan rencana pemerintah memberi insentif untuk mobil hybrid.

Baca Selengkapnya

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

5 jam lalu

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

Nadiem mengatakan, semua keberhasilan gerakan Merdeka Belajar selama ini berkat dukungan dan arahan dari Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

5 jam lalu

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

Presiden Jokowi menyebut Indonesia memiliki peluang pasar yang besar untuk mengembangkan ekosistem kendaraan motor listrik. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

6 jam lalu

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

Jokowi merespons positif wacana Presidential Club yang digagas Presiden terpilih Prabowo Subianto

Baca Selengkapnya

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

6 jam lalu

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

Jokowi menegaskan susunan kabinet pada pemerintahan mendatang merupakan hak prerogatif Presiden Terpilih dalam hal ini Prabowo

Baca Selengkapnya

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

7 jam lalu

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

Kementerian PUPR bakal merelokasi merelokasi warga terdampak erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

7 jam lalu

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

Prabowo disebut akan membentuk Presidential Club yang menjadi wadah pertemuan mantan presiden.

Baca Selengkapnya

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

10 jam lalu

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi meminta pendataan penduduk terdampak erupsi Gunung Ruang dan persiapan tempat relokasi

Baca Selengkapnya

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

10 jam lalu

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menanggapi wacana pembentukan presidential club yang disampaikan juru bicara Prabowo

Baca Selengkapnya