JK Usul Pembentukan Otorita Pengelola Transportasi Jabodetabek

Reporter

Vindry Florentin

Editor

Juli Hantoro

Senin, 28 Januari 2019 20:22 WIB

Wakil Presiden Jusuf Kalla bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau titik-titik kemacetan di Jabodetabek, Senin, 28 Januari 2019. Foto: Tim Media Wapres

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah berencana membentuk badan pengelola transportasi baru di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Badan ini akan menjadi wadah koordinasi para kepala daerah di wilayah tersebut.

Baca juga: Luhut Sebut Pengelolaan Transportasi Jabodetabek di Bawah DKI

Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK sadar saat ini Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) sudah berdiri. "Sekarang sudah ada otorita-nya juga, tapi harus kita tingkatkan kemampuannya," kata dia usai memimpin rapat koordinasi pengelolaan transportasi di Jabodetabek di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Senin, 28 Januari 2019.

JK ingin kepala daerah mengkoordinasikan langsung pengelolaan transportasi agar lebih efektif. Ia ingin badan tersebut juga mengintegrasikan moda transportasi penyambung Jakarta dan sekitarnya sehingga kemacetan bisa diatasi.

Badan pengelola transportasi baru juga diharapkan berfokus pada masalah tata ruang. JK mengatakan, mengelola transportasi tak bisa lepas dari masalah tersebut. "Bukan hanya transportasinya harus diselesaikan, rencana (tata) kota seperti permukiman, di mana daerah yang harus dikembangkan, dan juga hubungannya dengan kota lain supaya terkonsentrasi masing-masing (juga harus diselesaikan)," kata JK.

Advertising
Advertising

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengusulkan rencana pembentukan badan otorita baru dibahas dalam enam bulan mendatang. Dia mengatakan pemerintah belum tentu membentuk yang baru jika BPTJ bisa mengakomodasi kebutuhan pengelolaan transportasi sekaligus tata ruang di Jabodetabek. "Kalau dinilai bahwa BPTJ masih tetap relevan, ya jalan. Kalau ada hal-hal yang perlu dikoreksi, ya dikoreksi. Termasuk badan otorita," ujarnya.

Baca juga: Jadwal KRL Jabodetabek Sering Terlambat, Ini Penjelasan PT KCI

Kepala BPTJ Bambang Prihantoro mengatakan rencana pembentukan badan otorita ini muncul dari keinginan pemerintah mengintegrasikan moda transportasi sekaligus mengelola infrastruktur kota, seperti pemukiman dan air bersih. Lantaran luasnya fungsi dan wilayah, muncullah ide tersebut dalam rapat koordinasi pengelolaan transportasi di Jabodetabek.

"Mereka belajar dari New York. Ada di Singapura LTA (land transport autorization)," katanya. Menurut Bambang, Wali Kota Bogor Bima Arya bahkan mengusulkan badan setara kementerian khusus untuk membahas masalah di Jabodetabek.

Berita terkait

Jumlah Kendaraan Listrik Mencapai 133 Ribu

1 hari lalu

Jumlah Kendaraan Listrik Mencapai 133 Ribu

Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan jumlah kendaraan listrik saat ini mencapai 133 ribu.

Baca Selengkapnya

Prediksi Cuaca BMKG untuk Jabodetabek Hari Ini, Waspada Potensi Hujan di Mana?

3 hari lalu

Prediksi Cuaca BMKG untuk Jabodetabek Hari Ini, Waspada Potensi Hujan di Mana?

BMKG memprediksi seluruh wilayah Jakarta memiliki cuaca cerah berawan sepanjang pagi ini, Senin 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

3 hari lalu

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

OIKN bakal mengembangkan sistem transportasi cerdas di IKN.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

6 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

6 hari lalu

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

Menhub Budi Karya membahas rencana pengembangan jaringan transportasi di Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara dengan Jepang.

Baca Selengkapnya

Prediksi Cuaca BMKG untuk Jabodetabek Hari Ini, Simak Peringatan Dini Hujan, Petir, dan Angin Kencang

7 hari lalu

Prediksi Cuaca BMKG untuk Jabodetabek Hari Ini, Simak Peringatan Dini Hujan, Petir, dan Angin Kencang

Berikut prediksi cuaca BMKG untuk Jabodetabek dari pagi ini sampai malam nanti.

Baca Selengkapnya

Mudik Lebaran Dibayangi Masalah Kemacetan dan Infrastruktur, Dosen ITS Jelaskan Perspektif Perencana Transportasi

13 hari lalu

Mudik Lebaran Dibayangi Masalah Kemacetan dan Infrastruktur, Dosen ITS Jelaskan Perspektif Perencana Transportasi

Momentum mudik kali ini kembali diiringi oleh permasalahan yang terjadi dari tahun ke tahun.

Baca Selengkapnya

Cuti Bersama Lebaran Telah Usai, Ini Prediksi Cuaca Jabodetabek Hari Ini

16 hari lalu

Cuti Bersama Lebaran Telah Usai, Ini Prediksi Cuaca Jabodetabek Hari Ini

Prediksi cuaca BMKG menyebut langit Jakarta didominasi cerah berawan sepanjang hari ini, Selasa 16 April 2024. Tapi ...

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Arus Balik Lebaran KAI Tawarkan Promo Tarif Spesial, Cek Titik Rawan Macet dan Kecelakaan Arus Balik Lebaran

16 hari lalu

Terpopuler: Arus Balik Lebaran KAI Tawarkan Promo Tarif Spesial, Cek Titik Rawan Macet dan Kecelakaan Arus Balik Lebaran

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI memberikan promo tarif spesial selama masa arus balik Lebaran.

Baca Selengkapnya

KAI Commuter Tambahkan 8 Perjalanan di Hari Pertama Kerja Besok

16 hari lalu

KAI Commuter Tambahkan 8 Perjalanan di Hari Pertama Kerja Besok

KAI Commuter memprediksi akan ada lebih dari 850 - 900 ribu pengguna commuter line Jabodetabek di hari pertama kerja, pasca libur Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya