Green Peace Desak Indonesia Memimpin Perubahan Arah Prep.Com IV

Reporter

Editor

Kamis, 21 Agustus 2003 09:35 WIB

TEMPO Interaktif, Denpasar:Kelompok pecinta lingkungan Green Peace mendesak delegasi Indonesia untuk memimpin perubahan arah Prepatory Committee (Prep.Com) IV. Sebab dalam dua hari pertemuan awal ini dinilai hanya menguntungkan negara-negara maju. Desakan itu diungkapkan dalam pertemuan perwakilan Green Peace dengan Menteri Lingkungan Hidup Nabiel Makarim yang juga menjadi Ketua Delegasi Indonesia, Selasa (28/5) di BICC, Nusa Dua, Bali. Dalam pertemuan selama setengah jam itu, menurut Juru bicara Green Peace Remi Parmentier, mereka memperoleh kesamaan visi dengan pihak Indonesia. "Dan kami menilai Indonesia dapat memimpin perubahan karena mereka menjadi tuan rumah. Apalagi Emil Salim sebagai pimpinan sidang berasal dari Indonesia," katanya. Ia yakin negara-negara lain sangat menghormati posisi Indonesia dalam pertemuan ini. Menurut Remi, perubahan itu harus dilakukan dan mereka akan berusaha melakukan lobi-lobi kepada delegasi negara-negara lain. Bila tidak dilakukan perubahan, mereka memastikan agenda sustainable development (pembangunan berkelanjutan) akan gagal diterapkan dan pertemuan Bali akan dikenang sebagai langkah mundur bagi program penyelamatan masa depan bumi itu. Ia berharap semua pihak mau bersuara keras, khususnya terhadap Amerika Serikat, Jepang, Australia, Arab Saudi yang menolak upaya penghematan energi dan penggunaan energi yang bersih dan renewable. "Ini adalah demi masa depan anak cucu kita," tegasnya. Ia berharap suara keras itu akan mengubah sikap AS sebagaimana terjadi dalam KTT Bumi di Rio de Janeiro, Brasil. Menanggapi keinginan Green Peace itu, Nabiel Makarim, belum berani memastikan kesediaan pihak Indonesia. "Kami akan mendengarkan berbagai suara yang muncul dalam pertemuan ini, termasuk suara dari kalangan non-government organization (NGO) seperti mereka" katanya. Makarim menyebut, keinginan Green Peace merupakan bentuk kepercayaan kepada Indonesia. Dalam pertemuan itu, menurut Makarim, tidak ada perbedaan yang mendasar antara Indonesia dengan Green Peace. Bedanya, delegasi Indonesia berjuang dalam kapasitas antarnegara, sementara Green Peace lebih mengandalkan lobi-lobi informal. Green Peace juga tidak mengangkat sejumlah persoalan lingkungan yang dihadapi Indonesia dalam pertemuan itu. Kesamaan sikap juga tercapai dalam menghadapi keinginan AS untuk tidak mencantumkan Protokol Kyoto dalam Chairman's Paper. "Green Peace dan Indonesia sama-sama menginginkan pencantuman seluruh Protokol Kyoto," katanya. Protokol Kyoto sendiri merupakan kesepakatan untuk menurunkan pencemaran gas, dan AS merupakan negara yang paling banyak melakukan pencemaran tersebut. (Rofiqi Hasan-Tempo News Room)

Berita terkait

Saksi Sidang Syahrul Yasin Limpo Mengaku Pernah Ditagih Ajudan SYL untuk Beli Senjata, tapi Tak Ada Bukti

2 menit lalu

Saksi Sidang Syahrul Yasin Limpo Mengaku Pernah Ditagih Ajudan SYL untuk Beli Senjata, tapi Tak Ada Bukti

Dugaan pembelian senjata oleh ajudan itu diungkap ke persidangan oleh kuasa hukum Syahrul Yasin Limpo, namun jaksa KPK bilang tidak ada.

Baca Selengkapnya

Fakta Menarik Met Gala 2024, Angkat Isu Sustainable Fashion

3 menit lalu

Fakta Menarik Met Gala 2024, Angkat Isu Sustainable Fashion

Met Gala 2024 fokus pada dibutuhkannya sistem sustainable fashion dengan mengusung tema Sleeping Beauties: Reawakening Fashion.

Baca Selengkapnya

Cerita Prestasi Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Jember, Raih Nilai Tes Nasional Tertinggi 2023

16 menit lalu

Cerita Prestasi Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Jember, Raih Nilai Tes Nasional Tertinggi 2023

Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Jember diharapkan tetap profesional dalam bekerja di masyarakat nanti.

Baca Selengkapnya

Pabik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin: Rugi atau Strategi Bisnis?

22 menit lalu

Pabik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin: Rugi atau Strategi Bisnis?

Kementerian Perindustrian mengaku belum mengetahui penyebab tutupnya pabrik sepatu Bata di Purwakarta, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Polisi Usut Perayaan Kelulusan Siswa SMA Dogiyai Pakai Atribut Bintang Kejora

22 menit lalu

Polisi Usut Perayaan Kelulusan Siswa SMA Dogiyai Pakai Atribut Bintang Kejora

Foto dan video konvoi siswa berseragam motif bintang kejora beredar di media sosial.

Baca Selengkapnya

Bertemu Pemerintah Belanda, JATAM Kaltim Beberkan Dugaan Pelanggaran HAM di IKN

22 menit lalu

Bertemu Pemerintah Belanda, JATAM Kaltim Beberkan Dugaan Pelanggaran HAM di IKN

JATAM Kaltim berharap negara lain tak menanam modal di IKN lantaran menilai pembangunan IKN telah banyak melanggar HAM.

Baca Selengkapnya

SK Rektor soal UKT Belum Terbit, BEM UI: Nasib Mahasiswa Baru Terkatung-katung

32 menit lalu

SK Rektor soal UKT Belum Terbit, BEM UI: Nasib Mahasiswa Baru Terkatung-katung

Ketua BEM UI Verrel Uziel mengaku menerima banyak laporan dari mahasiswa baru yang diterima lewat jalur SNBP dan talent scouting yang belum mengetahui soal biaya kuliah.

Baca Selengkapnya

UKT Naik, Ini Biaya Kuliah UI 2024/2025 Jalur SNBP, SNBT, dan Seleksi Mandiri

33 menit lalu

UKT Naik, Ini Biaya Kuliah UI 2024/2025 Jalur SNBP, SNBT, dan Seleksi Mandiri

Rincian biaya UKT jalur SNBP, SNBT, PPKB, SJP, dan SIMAK UI tahun akademik 2024.

Baca Selengkapnya

Sepak Terjang Grup EXO yang Pernah Gondol Billboard Music Awards

35 menit lalu

Sepak Terjang Grup EXO yang Pernah Gondol Billboard Music Awards

Sejak resmi dibentuk pada 8 April 2012, EXO telah memenangkan berbagai gelar bergengsi, termasuk Penghargaan Musik Mnet Asian, Golden Disk Awards, dll

Baca Selengkapnya

Daftar 16 Pemain Timnas Guinea U-23 yang Merumput di Liga Eropa

37 menit lalu

Daftar 16 Pemain Timnas Guinea U-23 yang Merumput di Liga Eropa

Beberapa pemain Timnas Guinea diketahui bermain di liga Eropa, siapa saja?

Baca Selengkapnya