Megawati Larang Kader PDIP Hujat Soeharto, Priyo: Sikap Negarawan

Sabtu, 12 Januari 2019 13:33 WIB

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri memberikan sambutan saat penutupan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) PDI Perjuangan di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat, 11 Januari 2019. PDIP menggelar perayaan HUT ke-46 dan Rakornas pada 10-11 Januari dengan tema "Persatuan Indonesia Membumikan Pancasila". ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Berkarya Priyo Budi Santoso mengaku tersanjung dan berterima kasih atas pidato Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang meminta kadernya tidak menghujat mantan Presiden Soeharto. Priyo menilai pernyataan Megawati sebagai bentuk kenegarawanan. "Kami menyampaikan hormat kepada Ibu Mega. Beliau adalah negarawan, " ujar Priyo di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu, 12 Januari 2019.

Priyo mengatakan Keluarga Cendana pun meminta hal yang sama kepada kader Partai Berkarya. "Ibu Tutut Soeharto dengan berkaca-kaca menitipkan pesan kepada saya, beritahu seluruh teman-teman Partai Berkarya untuk jangan sedikit pun mencela Bung Karno dan keluarga," kata Priyo.

Baca: Megawati Sindir Sikap Pendukung Prabowo di ...

Priyo mengklaim pihaknya juga tak pernah menjelek-jelekkan mantan Presiden Soekarno. Malah, ujarnya, Soekarno selalu dipuji-puji.

Priyo berjanji akan menyampaikan pernyataan Megawati itu kepada trah Soeharto, yakni Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto, Siti Hardiyanti Rukmana atau Tutut Soeharto, Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto, dan anggota keluarga Cendana lainnya.

Advertising
Advertising

Megawati menyampaikan larangan menghujat Soeharto pada acara Megawati Bercerita di kantor DPP PDIP, Jakarta pada Senin, 7 Januari lalu. Megawati menyampaikan kisah itu sembari mengenang ayahnya. "Waktu ayah saya dijatuhkan dengan cara yang menurut saya tidak beretika, saya bilang jangan hujat Pak Harto," ujar Megawati.

Baca: Megawati, Prabowo, dan Kenangan Nasi Goreng

Peralihan kekuasaan dari Sukarno ke Soeharto tidaklah terang benderang. Pelbagai pihak menyebut Soeharto mengkudeta Sukarno dengan mengklaim memiliki Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar) yang memberinya mandat untuk mengambil kendali mengatasi situasi politik yang bergejolak. 7 Maret 1967, Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara bersidang untuk mencabut mandat Presiden Sukarno kemudian melantik Soeharto sebagai pejabat presiden.

Setelah lengser dari kekuasaan, Sukarno ditahan di Wisma Yaso, Jalan Gatot Soebroto, Jakarta. Rumah ini dulunya adalah kediaman salah satu istri Soekarno, Ratna Sari Dewi. Di rumah itu, pemerintahan Soeharto mengasingkan Sukarno dari dunia luar, salah satunya dengan melarangnya menemui tamu.


BUDIARTI UTAMI PUTRI | DEWI NURITA

Berita terkait

Selain soal Sikap Politik, Hasto Sebut Rakernas PDIP Akan Bahas Strategi Hadapi Pilkada 2024

10 jam lalu

Selain soal Sikap Politik, Hasto Sebut Rakernas PDIP Akan Bahas Strategi Hadapi Pilkada 2024

Rakernas PDIP yang berlangsung pada 24 sampai 26 April itu akan memutuskan target di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

PDIP Khawatirkan Fenomena Calon Pemimpin Harus Punya Uang dan Koneksi dengan Aparat

14 jam lalu

PDIP Khawatirkan Fenomena Calon Pemimpin Harus Punya Uang dan Koneksi dengan Aparat

Sekjen PDIP, Hasto, mengatakan kondisi demokrasi Indonesia sedang terguncang akibat pragmatisme politik berlebihan di pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Akhir Politik Jokowi di PDIP

16 jam lalu

Akhir Politik Jokowi di PDIP

Kiprah politik Joko Widodo atau Jokowi di PDI Perjuangan sudah tamat. Mantan Wali Kota Solo itu butuh dukungan partai politik baru.

Baca Selengkapnya

3 Pesan Penting Megawati untuk Kader PDIP, Salah Satunya Jangan Pernah Bohong

18 jam lalu

3 Pesan Penting Megawati untuk Kader PDIP, Salah Satunya Jangan Pernah Bohong

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyampaikan sejumlah petuah kepada kadernya. Menekankan kadernya jangan bohong. Apa petuah lainnya?

Baca Selengkapnya

Pesan Megawati untuk Kader yang akan Maju Pilkada 2024: Perkuat Kedisiplinan dan Kejujuran

23 jam lalu

Pesan Megawati untuk Kader yang akan Maju Pilkada 2024: Perkuat Kedisiplinan dan Kejujuran

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memimpin rapat konsolidasi menjelang Pilkada 2024 yang diikuti sejumlah kader.

Baca Selengkapnya

Ganjar Ungkap Arah Politiknya Usai Kalah di Pilpres 2024

1 hari lalu

Ganjar Ungkap Arah Politiknya Usai Kalah di Pilpres 2024

Menurut Ganjar, masih banyak persoalan yang dipesankan oleh Megawati berkaitan dengan kondisi sosial ekonomi yang perlu jadi perhatian.

Baca Selengkapnya

Megawati Pimpin Konsolidasi PDIP Hadapi Pilkada Serentak 2024

1 hari lalu

Megawati Pimpin Konsolidasi PDIP Hadapi Pilkada Serentak 2024

Hasto menyebutkan, atas perintah Megawati, proses kehidupan demokrasi harus terus berjalan.

Baca Selengkapnya

Jokowi hingga Ma'ruf Amin Dukung Rencana Prabowo-Gibran Rangkul Semua Kalangan

1 hari lalu

Jokowi hingga Ma'ruf Amin Dukung Rencana Prabowo-Gibran Rangkul Semua Kalangan

Jokowi memastikan pemerintah mendukung proses peralihan pemerintahan ke Prabowo-Gibran dapat berjalan baik dan lancar.

Baca Selengkapnya

Ramai-ramai Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran, Akankah PDIP Menyusul?

1 hari lalu

Ramai-ramai Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran, Akankah PDIP Menyusul?

Partai NasDem dan PKB menyatakan kerja sama dengan pemerintahan yang baru, yakni Prabowo-Gibran. Akankah PDIP ikut menyusul?

Baca Selengkapnya

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

1 hari lalu

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

Pasca-putusan MK, pasangan Prabowo-Gibrang resmi ditetapkan KPU sebagai pemenang pemilu. Sumpah jabatan mereka akan diikrarkan pada Oktober 2024.

Baca Selengkapnya