Obor Rakyat Bakal Terbit Lagi Sebelum Pilpres 17 April 2019
Reporter
Vindry Florentin
Editor
Juli Hantoro
Rabu, 9 Januari 2019 20:02 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pimpinan Obor Rakyat Setiyardi mengungkapkan akan menghidupkan kembali tabloid itu. "Insya Allah sebelum 17 April kami sudah launching," kata dia saat dihubungi Tempo, Rabu 9 Januari 2019.
Baca juga: Ditangkap, Ini Kronologi Kasus Pimpinan Tabloid Obor Rakyat
Adapun alasan penerbitan kembali tabloid itu, menurut Setiyardi karena pernah terkenal saat Pilpres 2014 silam. Dia ingin kembalinya Obor Rakyat juga tepat di momentum pemilihan presiden.
Tabloid Obor Rakyat pertama kali terbit pada Mei 2014 dengan judul halaman muka 'Capres Boneka' dengan karikatur Jokowi sedang mencium tangan Megawati Soekarnoputri.
Dalam isinya, Obor Rakyat menyebut Jokowi sebagai keturunan Tionghoa dan kaki tangan asing. Masyarakat kemudian geger akibat tulisan tersebut.
Tim Jokowi kemudian melaporkan Obor Rakyat ke polisi pada 4 Juni 2014. Kasus ini berlanjut ke pengadilan. Pada 22 November 2017 majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang diketuai Sinung Hermawan menghukum Setiyardi dan Darmawan Sepriyosa masing-masing 8 bulan penjara.
Namun Mahkamah Agung menjatuhkan vonis 1 tahun penjara. Setiyardi dan Darmawan dinyatakan terbukti bersalah melanggar Pasal 310 ayat (2) KUHP jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
Pada 8 Mei 2018, Setiyardi dan Darmawan ditangkap tim Kejaksaan Agung untuk dieksekusi ke LP Cipinang. Keduanya saat ini sedang menjalani masa cuti bersyarat sejak Januari 2019 hingga 8 Mei 2019.
Baca juga: Soal Obor Rakyat, Pakar: La Nyalla Bisa Dituntut Pidana 10 Tahun
Setiyardi yakin Obor Rakyat itu masih diminati banyak pembaca. "Kami memang ditunggu orang, (mereka ingin tahu) sebelum Pilpres bagaimana sikap Obor Rakyat terhadap Pilpres 2019," katanya.
Setiyardi mengatakan dirinya masih mempersiapkan peluncuran Obor Rakyat. Selain infrastruktur seperti kantor, dia juga tengah menggodok sumber daya manusianya. Rencananya, Obor Rakyat akan membuka banyak lowongan kerja.
Dia mengaku menghabiskan uangnya sendiri untuk kembali menerbitkan Obor Rakyat. "Sejauh ini saya masin pakai uang saya sendiri," ujarnya.