PBNU Terima Kunjungan Dubes Arab Saudi yang Baru

Kamis, 3 Januari 2019 17:39 WIB

Ketua PBNU Said Aqil Siradj menerima kunjungan Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia yang baru Yahya al-Qohthani di kantor PBNU, Jakarta, Kamis, 3 Januari 2019. Tempo/Vindry Florentin

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj menerima kunjungan Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Yahya Al-Qahthani di Kantor PBNU, Jakarta, Kamis, 3 Januari 2019. Said menuturkan, Yahya datang untuk bersilaturahmi lantaran baru ditunjuk menggantikan Osamah Muhammad Al-Suaibi.

"Kunjungan yang mulia Duta Besar Arab Saudi di Indonesia yang baru, Yahya Al-Qahthani, untuk memperbarui dan mempertegas bahwa hubungan PBNU dan pemerintah serta masyarakat Arab Saudi sejak dulu sampai sekarang dan insya Allah seterusnya akan selalu baik," kata Said Aqil.

Said Aqil menuturkan, PBNU selama ini selalu berupaya menjaga persaudaraan dengan Arab Saudi. Salah satunya dengan menolak berpendapat mengenai masalah politik seperti kasus Jamal Kashoggi, jurnalis yang diduga dibunuh di Kedutaan Besar Arab Saudi di Turki.

Yahya juga menyatakan kedatangannya ke PBNU untuk memperkuat persaudaraan. Mengutip ayat Al Qur’an, dia menyatakan semua orang beriman itu bersaudara. “Pemerintah Saudi sangat mengharapkan hubungannya kuat,” katanya. Yahya datang bersama Atase Agama dan Kebudayaan Kedubes Arab Saudi untuk Indonesia Saad al-Namasi.

PBNU sebelumnya memprotes pernyataan Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Osamah Muhammad Al-Suaibi. Melalui akun Twitternya, Osamah menyatakan aksi 212 yang berlangsung Ahad, 2 Desember 2018 terjadi lantaran dipicu pembakaran bendera Tauhid di Garut oleh organisasi yang sesat.

Advertising
Advertising

"Massa yang berjumlah lebih dari satu juta berkumpul demi menyatakan persatuan umat Islam merupakan reaksi keras terhadap dibakarnya bendera tauhid oleh seorang atau pihak organisasi sesat, menyimpang, kurang lebih sebulan yang lalu," begitu sepenggal isi cuitan Osamah yang diterjemahkan Said Aqil di hadapan wartawan.

Said mengaku NU merasa sangat terhina dengan pernyataan tersebut. Pertama, kata dia, pembakaran bendera di Garut bukanlah bendara Tauhid melainkan bendara HTI. Anggota GP Anshor, pelaku pembakaran, juga bukan dari organisasi sesat.

Said juga menekankan urusan bendera Tauhid sudah selesai. Para ulama, kepolisian, hingga TNI dipimpin Wakil Presiden Jusuf Kalla sepakat menyelesaikan kasus tersebut. Pelaku telah diproses hukum. GP Anshor juga memberi sanksi kepada pelaku dan telah meminta maaf. PBNU pun turut menyesalkan kejadian tersebut.

Selain itu, Said menegaskan bahwa reuni 212 merupakan ajang silaturahmi umat Islam. Osamah, kata dia, telah menyebarkan fitnah lantaran aksi itu pada kenyataannya terjadi bukan karena reaksi dari pembakaran bendera Tauhid.

Said menyebut Osamah telah mencampuri urusan politik Indonesia. Setelah semua upaya menyelesaikan masalah bendera, pernyataan Osamah dapat memancing situasi yang tidak tepat. "Ini memancing kembali reaksi publik yang selama ini sudah berdamai," ujarnya.

Atas pertanyaan itu, PBNU mendesak pemerintah Indonesia memulangkan Osamah. Menteri Luar Negeri sempat memanggil Duta Besar Arab Saudi itu. Namun dia sedang berada di luar negeri. Sekretaris Jenderal PBNU Helmy Faishal menyatakan tak tahu jika Osamah akhirnya diganti. "Kami tidak mengikuti perkembangannya," kata dia.

Berita terkait

Halalbihalal di PBNU, Gus Yahya: Kehadiran Prabowo-Gibran Ada Konteks Khusus

5 hari lalu

Halalbihalal di PBNU, Gus Yahya: Kehadiran Prabowo-Gibran Ada Konteks Khusus

Ketua PBNU mengatakan kehadiran Prabowo dan Gibran ada konteks khusus.

Baca Selengkapnya

Prabowo Mengaku Disiapkan Jokowi dengan Matang untuk Jadi Presiden

5 hari lalu

Prabowo Mengaku Disiapkan Jokowi dengan Matang untuk Jadi Presiden

Prabowo mengungkapkan hal itu di acara PBNU.

Baca Selengkapnya

PBNU Pastikan Kerja Sama dengan Pemerintah Prabowo-Gibran, Yahya Staquf: Ini Soal Politik

5 hari lalu

PBNU Pastikan Kerja Sama dengan Pemerintah Prabowo-Gibran, Yahya Staquf: Ini Soal Politik

Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf, memastikan, PBNU akan bekerja sama dengan pemerintah Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Prabowo Tiba di Kantor PBNU, Karpet Merah Digelar

5 hari lalu

Prabowo Tiba di Kantor PBNU, Karpet Merah Digelar

Prabowo disambut oleh Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf dan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas.

Baca Selengkapnya

Gibran Tiba di PBNU, Disambut Yahya Cholil dengan Karpet Merah

5 hari lalu

Gibran Tiba di PBNU, Disambut Yahya Cholil dengan Karpet Merah

Gibran lalu disambut Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf dan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas.

Baca Selengkapnya

Menteri hingga Panglima TNI Dijadwalkan Hadir di Halalbihalal PBNU

5 hari lalu

Menteri hingga Panglima TNI Dijadwalkan Hadir di Halalbihalal PBNU

Halalbihalal PBNU juga akan dihadiri duta besar negara sahabat.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Dijadwalkan Hadiri Halalbihalal PBNU Hari ini

5 hari lalu

Prabowo-Gibran Dijadwalkan Hadiri Halalbihalal PBNU Hari ini

Prabowo dijadwalkan menyampaikan pidato di acara tersebut.

Baca Selengkapnya

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

8 hari lalu

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

Reaksi PBNU, PP MUhammadiyah, Kadin Terhadap Penetapan Prabowo - Gibran Pemenang Pilpres 2024 oleh KPU

Baca Selengkapnya

Respons PBNU dan Muhammadiyah terhadap Putusan MK

9 hari lalu

Respons PBNU dan Muhammadiyah terhadap Putusan MK

Haedar Nashir puji Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud yang menerima hasil putusan MK.

Baca Selengkapnya

PBNU Ucapkan Selamat untuk Prabowo-Gibran

10 hari lalu

PBNU Ucapkan Selamat untuk Prabowo-Gibran

PBNU mengajak seluruh warga NU dan seluruh elemen masyarakat Indonesia untuk menerima dan menghormati hasil Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya