Cerita Sandiaga Uno Bicara Dana Kampanye dengan Prabowo Subianto

Rabu, 2 Januari 2019 05:49 WIB

Calon wakil presiden Sandiaga Uno saat menghadiri acara bertajuk Curhat Kyai Kampoeng Kepada Bang Sandi di hotel Syariah Radho, Malang, Jawa Timur, Kamis, 6 Desember 2018. Dalam kesempatan ini, Sandiaga Uno menganggap bahwa guru Ngaji sangat bereran dalam membangun ketakwaan dan moral masyarakat sejak dini. Foto: Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta -Calon wakil presiden Sandiaga Uno masih menjadi penyumbang terbesar dana kampanye pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga.

Per 31 Desember lalu, Sandiaga berkontribusi atas 73,1 persen penerimaan dana kampanye, atau setara Rp 39,5 miliar. Adapun Prabowo menyokong Rp 13,05 miliar atau 24,2 persen terhadap penerimaan dana kampanye.
Baca : Ziarah Makam Sunan Ampel, Sandiaga Uno Bahas Wisata Religi dan Ekonomi Umat

Sandiaga menuturkan, dia dan Prabowo saling berkeluh kesah ihwal seretnya dana kampanye ini. "Saya sampaikan kesulitan dana ke beliau dan beliau juga menyampaikan kesulitan dana ke saya," kata Sandiaga dalam wawancara dengan Majalah Tempo, dua pekan lalu.

Sandiaga mengatakan selalu ada hambatan setiap kali berusaha menggalang dana. Bahkan para pengusaha yang merupakan rekanan bisnisnya dulu bergeming.

Sandiaga lagi-lagi mengungkit ihwal Ketua Kamar Dagang dan Industri Rosan Roeslani yang ada di kubu Joko Widodo. Begitu pula sahabatnya sejak lama, Erick Thohir, yang menjadi Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin.
<!--more-->

Menurut Sandiaga, para pengusaha akan berada di pihak inkumben dengan tiga alasan. Pertama, mencari aman untuk kelangsungan bisnis mereka. Kedua, melihat perkembangan survei elektabilitas.

"Ketiga, dipantau nih, enggak enak. Pergerakan dipantau, dan sebagainya," kata Sandiaga.

Selain dari Sandiaga dan Prabowo, sumber penerimaan dana kampanye ialah Partai Gerindra, sumbangan perseorangan, dan kelompok.
Calon wakil presiden Sandiaga Uno (tengah) bertemu para pendukungnya di rumah politikus Partai Gerindra Inggard Joshua di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Jumat, 30 November 2018. TEMPO/Budiarti Utami Putri.

Namun persentasenya pun tak besar, berturut-turut hanya 2,6 persen, 0,1 persen, dan 0,1 persen. Adik Prabowo, Hashim Djojohadikusumo yang baru saja dinobatkan sebagai orang kaya nomor 35 di Indonesia versi Majalah Forbes, juga belum menyumbang.

"Saya sudah sampaikan berkali-kali, Pak Hashim posisinya sama, masih dalam proses penggalangan dana dan sebagainya," kata Sandiaga.

Advertising
Advertising

Dalam kurun dua bulan, Sandiaga telah beberapa kali melepas sahamnya di PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG). Sandiaga mengakui hasil penjualan saham senilai Rp 500 miliar itu bakal digunakan untuk biaya kampanye.
Simak juga :
Sandiaga Uno Ingin Buktikan Bisa Membangun Tanpa Utang

Kendati begitu, Sandiaga berujar duit itu tak akan cukup. Menurut perhitungan timnya, sejumlah item dan kegiatan bakal membutuhkan biaya besar, di antaranya kampanye terbuka, kampanye akhir, dan pelatihan saksi untuk Tempat Pemungutan Suara (TPS).

"Saya mesti terus-terusan menggalang dana dan berharap dari luar ada yang masuk," kata Sandiaga. "Kalau tidak ada, ya jual saham lagi."

Jumlah saham Sandiaga Uno di Saratoga kini sebanyak 672,62 juta saham atau 24,79 persen, berkurang dari sebelumnya 702,71 juta saham atau setara 25,9 persen.

BUDIARTI UTAMI PUTRI | MAJALAH TEMPO

Berita terkait

Kabinet Prabowo: antara Orang Toxic dan Nomenklatur 40 Menteri

3 menit lalu

Kabinet Prabowo: antara Orang Toxic dan Nomenklatur 40 Menteri

Prabowo Subianto aktif membuka komunikasi dengan partai-partai yang sebelumnya berseberangan dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Penambahan Menteri di Kabinet Prabowo, Orang Toxic, hingga Parpol Baru

8 menit lalu

Jokowi soal Penambahan Menteri di Kabinet Prabowo, Orang Toxic, hingga Parpol Baru

Apa kata Jokowi mengenai wacana penambahan menteri di Kabinet Prabowo hingga partai baru setelah tidak dianggap PDIP.

Baca Selengkapnya

Pro-Kontra Soal Penambahan Nomenklatur Kementerian di Pemerintahan Prabowo

1 jam lalu

Pro-Kontra Soal Penambahan Nomenklatur Kementerian di Pemerintahan Prabowo

ICW khawatir wacana penambahan nomenklatur kementerian membuat kabinet Prabowo menjadi sangat gemuk.

Baca Selengkapnya

Kata Pakar Hukum Soal Penambahan Nomenklatur Kementerian di Pemerintahan Prabowo

9 jam lalu

Kata Pakar Hukum Soal Penambahan Nomenklatur Kementerian di Pemerintahan Prabowo

Presiden terpilih Prabowo Subianto dapat menambah nomenklatur kementerian dengan amendemen UU Kementerian Negara.

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin Sebut Menteri di Kabinet Prabowo Bisa Lebih Banyak Kalau Ada Keperluan

10 jam lalu

Ma'ruf Amin Sebut Menteri di Kabinet Prabowo Bisa Lebih Banyak Kalau Ada Keperluan

Wakil Presiden Ma'ruf Amin menanggapi soal rencana Presiden terpilih Prabowo membentuk kabinet gemuk.

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin Sebut Prabowo Perlu Berupaya Lebih Keras Bikin Presidential Club

10 jam lalu

Ma'ruf Amin Sebut Prabowo Perlu Berupaya Lebih Keras Bikin Presidential Club

Wapres mengatakan presidential club ini bisa dalam bentuk konsultasi baik secara personal maupun informal, jika sulit diformalkan

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Pakar Hukum: Kayak Klub Golf Aja

11 jam lalu

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Pakar Hukum: Kayak Klub Golf Aja

Juru bicara Prabowo mengatakan ide presidential club Prabowo ditujukan untuk menjaga silaturahmi kebangsaan dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Soal Gugatan PDIP ke PTUN, Gibran: Biar Berproses Dulu

11 jam lalu

Soal Gugatan PDIP ke PTUN, Gibran: Biar Berproses Dulu

Gibran tak banyak menanggapi soal gugatan PDIP ke PTUN yang putusannya bisa saja berimbas pada pelantikannya sebagai wakil presiden.

Baca Selengkapnya

Peneliti ICW Bilang Rencana Tambah Kementerian Kabinet Prabowo Demi Bagi-bagi Jabatan

11 jam lalu

Peneliti ICW Bilang Rencana Tambah Kementerian Kabinet Prabowo Demi Bagi-bagi Jabatan

Majalah Tempo melaporkan bahwa Prabowo berupaya membangun koalisi besar di pemerintahannya.

Baca Selengkapnya

Soal Tawaran Jadi Menteri, Anies Baswedan: Wong Diundang Saja Tidak

14 jam lalu

Soal Tawaran Jadi Menteri, Anies Baswedan: Wong Diundang Saja Tidak

Anies mengatakan belum ada rencana bertemu Prabowo. Masih konsentrasi menata langkah ke depan.

Baca Selengkapnya