Djoko Santoso Jelaskan Hubungan Prabowo dengan Kelompok Islam
Reporter
Budiarti Utami Putri
Editor
Juli Hantoro
Kamis, 27 Desember 2018 20:24 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Djoko Santoso menjelaskan ihwal kedekatan Prabowo dengan kelompok Islam dan hubungan dengan kaum minoritas. Djoko mengatakan Prabowo bukannya merangkul kelompok Islam, melainkan didukung.
Baca juga: Prabowo Ziarahi Kuburan Massal Korban Tsunami Aceh
"Pak Prabowo itu bukan merangkul, tapi didukung," kata Djoko di kawasan Jakarta Selatan, Kamis, 27 Desember 2018.
Menurut Djoko, kelompok Islam di Indonesia mendukung Prabowo lantaran merasa tersudut. Mereka, ujarnya, meyakini tak akan tersudut lagi seumpama Prabowo menjadi presiden.
Djoko pun mengklaim Prabowo merupakan sosok yang plural dan dekat dengan kelompok mana pun. Pendidikan di militer, ujarnya, melatih Prabowo untuk berdiri di atas semua golongan dan kelompok agama.
"Sangat plural, jadi enggak perlu dikhawatirkan. Orang-orang Islam ini hanya menuntut agar dia diperlakukan secara proporsional," kata Djoko.
Djoko tak menjelaskan apa yang dia maksud dengan tersudut dan diperlakukan secara proporsional. Namun, dia mengklaim bahwa kelompok Islam pendukung Prabowo, salah satunya massa 212, tidaklah berbahaya.
Djoko beralasan, kelompok 212 itu mampu menggelar aksi damai pada reuni 2 Desember lalu. Dia mengklaim massa pun berinisiatif membersihkan sampah yang dihasilkan.
"Bagaimana berbahaya, wong sampah aja diambil. Kalau radikal sudah hadap kanan masuk istana," ujar mantan Panglima Tentara Nasional Indonesia ini.
Baca juga: Kunjungi Ponpes di Aceh, Prabowo Tak Berani Minta Dukungan Ulama
Di sisi lain, Djoko menyinggung latar belakang keluarga Prabowo yang beragam. Adik Prabowo, Hashim Djojohadikusumo, misalnya, beragama Kristen. Demikian pula anggota keluarga Prabowo lainnya.
Djoko juga mengungkit sikap Prabowo yang menghadiri undangan perayaan Natal yang digelar kerabat-kerabatnya. Sehingga, ujar Djoko, publik tak perlu risau menganggap Prabowo terlalu dekat dengan massa Islam dan tak dekat dengan kelompok minoritas.