Saran BMKG untuk Antisipasi Tsunami Akibat Erupsi Anak Krakatau

Senin, 24 Desember 2018 21:48 WIB

Penduduk mengais barang di antara reruntuhan di villa Tamaro yang porak-poranda diterjang tsunami di Pantai Carita, Pandeglang, Banten, Senin, 24 Desember 2018. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, menyebutkan langkah rekomendasi agar dampak tsunami yang dipicu oleh erupsi Gunung Anak Krakatau dapat diantisipasi lebih baik di waktu mendatang. Ia merekomendasikan agar tide gauge - alat pendeteksi tsunami - dipasang di tiga pulau dekat gunung Krakatau.

Baca: BMKG Minta Masyarakat Hanya Percaya Info Bencana dari Akun Resmi

"Kalau di situ dipasang tide gauge, apabila terjadi air naik akibat erupsi atau runtuhnya batuan kepundan Krakatau, akan segera terbaca oleh tide gauge karena posisinya masih sangat dekat dengan Krakatau," ujar Dwikorita saat konferensi pers di kantor BMKG, Jakarta, Senin, 24 Desember 2018.

Skenarionya, jika muncul tsunami lantaran erupsi gunung Krakatau, tide gauge di pulau-pulau terdekat itu akan segera memberi peringatan untuk diteruskan di daratan yang mungkin akan tergulung tsunami. Sehingga masyarakat di tepian pantai masih punya waktu untuk menyelamatkan diri. "Kalau perlu waktu 20 menit, kita bisa mendahului 20 menit. Itulah yang namanya peringatan dini, sebelum sampai ke pantai," tutur Dwikorita.

Baca: Gempa 5 M Sebelum Tsunami Selat Sunda, Ini Klarifikasi BMKG

Advertising
Advertising

Ia juga mengatakan tsunami Selat Sunda Sabtu lalu datang tanpa peringatan lantaran BMKG tak punya akses untuk data-data gempa vulkanologi. Karena itu, Dwikorita meminta Badan Geologi agar BMKG mendapat akses-akses informasi gempa-gempa vulkanik, terutama untuk gunung api yang ada di laut. Ia mengatakan akses informasi itu perlu diketahui BMKG agar turut dapat memberi peringatan tsunami dini yang dipicu erupsi gunung api di laut.

Ridwan Djamaluddin, Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, di kesempatan yang sama juga menyambut positif usulan Dwikorita itu. Ia mengatakan pulau-pulau terdekat dari Krakatau itu dapat menjadi buoy - alat pendeteksi tsunami - alami.

"Usulnya bagus, kalau kita belum punya buoy tsunami, pulau itu saja kita jadikan buoy. Kita beruntung karena punya pulau Krakatau, Pulau Sertung, dan Pulau Panjang. Jadi sebelum (tsunami) sampai ke Banten dan Lampung, dia sudah sampai di tiga pulau itu. Kita punya waktu 20-an menit," kata Ridwan.

Berita terkait

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

4 jam lalu

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

Stasiun Klimatologi BMKG Jawa Barat memprakirakan 52,1 persen wilayah berkategori hujan rendah.

Baca Selengkapnya

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

12 jam lalu

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

Garut dan sebagian wilayah di Jawa Barat kembali digoyang gempa pada Rabu malam, 1 Mei 2024. Buat Garut ini yang keempat kalinya sejak Sabtu lalu.

Baca Selengkapnya

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

19 jam lalu

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

Gempa bumi M4,2 mengguncang Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut. BPBD Kabupaten Bandung mengecek informasi kerusakan akibat gempa.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

22 jam lalu

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

BMKG melaporkan gempa berkekuatan M4,2 di Kabupaten Bandung. Ditengarai akibat aktivitas Sesar Garut Selatan. Tidak ada laporan kerusakan.

Baca Selengkapnya

Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

1 hari lalu

Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

BMKG mengawasi kondisi muka air di sekitar pulau Gunung Ruang secara ketat. Antisipasi jika muncul tsunami akibat luruhan erups.

Baca Selengkapnya

Hari Pertama Mei 2024, BMKG Perkirakan Sebagian Jakarta Hujan Saat Siang

1 hari lalu

Hari Pertama Mei 2024, BMKG Perkirakan Sebagian Jakarta Hujan Saat Siang

Jakarta diprediksi cenderung berawan hari ini, Rabu, 1 Mei 2024. Sejumlah wilayah berpeluang hujan siang nanti.

Baca Selengkapnya

Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

1 hari lalu

Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

BMKG mencatat kejadian gempa bumi dengan kekuatan M5,5 di wilayah Maluku Utara. Pusat gempa di laut, dipicu deformasi batuan Lempeng Laut Maluku.

Baca Selengkapnya

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

1 hari lalu

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

Lokasi sumber gempa lebih dekat dengan daratan sehingga potensi untuk merusak lebih besar

Baca Selengkapnya

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

1 hari lalu

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

Wilayah Garut, Cianjur, Tasikmalaya, Pangandaran dan Sukabumi memiliki sejarah kejadian gempa bumi yang sering terulang sejak tahun 1844.

Baca Selengkapnya

Badan Geologi Peringatkan Potensi Lontaran Batuan Pijar dan Tsunami Akibat Letusan Gunung Ruang

2 hari lalu

Badan Geologi Peringatkan Potensi Lontaran Batuan Pijar dan Tsunami Akibat Letusan Gunung Ruang

Badan Geologi menaikkan status Gunung Ruang menjadi Awas dan memperingatkan potensi lontaran batuan pijar dan tsunami.

Baca Selengkapnya