Setuju Prabowo, Djoko Santoso: Indonesia Punah jika Tak Berubah

Jumat, 21 Desember 2018 00:17 WIB

Calon Presiden Prabowo Subianto (kiri) saat menerima Rahman, relawan yang berjalan kaki dari Tegal di Kantor BPN Prabowo-Sandi Kertanegara, Jakarta, Kamis, 20 Desember 2018. Rahman mengaku memulai perjalanannya sejak 2 Juli 2018 sampai akhirnya bertemu dengan Prabowo hari ini. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Djoko Santoso, sepakat dengan pernyataan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo bahwa Indonesia dapat punah. Untuk menghindarinya, kata Djoko, Indonesia perlu berubah.

Baca: Pidato Lengkap Prabowo Soal Indonesia Punah Jika Kalah Pilpres

"Ada satu organisasi mengadakan simposium, dikatakan bangsa Indonesia harus bangkit bergerak dan berubah atau akan punah," kata Djoko di Kopi Bos, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis 20 Desember 2018.

Djoko sedikit bercerita soal sejarah bangsa-bangsa nusantara yang menunjukkan tren tidak berumur panjang. Kerajaan Sriwijaya, kata dia, hanya bertahan selama 300 tahun, selanjutnya Demak hanya bertahan puluhan tahun. Untuk menghindari itu, Djoko mengatakan masyarakat Indonesia harus lebih kritis menanggapi ancaman-ancaman negara.

Selain itu Djoko pun menuturkan soal patologi negara. Djoko mengibaratkan negara bak manusia yang rentan terkena penyakit pada usia 80 atau 90. Ia mengatakan manusia biasa terkena serangan jantung, atau hati pada usia tadi. Negara, kata Djoko, pun bisa jadi sakit dan habis. Uni Soviet dan Yugoslavia disebut Djoko sebagai contoh negara yang kini runtuh.

Advertising
Advertising

Pada penghujung abad 20, dunia mengalami globalisasi dan perubahan iklim. Dampak dari yang pertama disebutkan tadi, bisa mendatangkan hal negatif seperti narkoba. Djoko menuturkan Narkoba bisa datang sekaligus dalam satuan ton, bukan lagi kilogram. Selain itu ada juga masalah kesenjangan sosial, yang menurutnya kian parah. "Maka ini semua jadi ancaman kita yang sudah membahayakan bangsa," ucap dia.

Djoko menambahkan, dirinya mempersilakan masyarakat untuk bebas memilih siapapun presiden. Ia mengatakan Indonesia sudah menganut demokrasi, dengan acuan Undang-Undang Pemilu. Kedua pihak, inkumben dan oposisi menurut Djoko juga sudah sepakat untuk menjalankan pemilu damai yang disaksikan bersama, beberapa waktu lalu di Monumen Nasional.

Simak: Wiranto Heran Prabowo Sebut Indonesia Bisa Punah

Meski demikian, Djoko mengatakan Prabowo Subianto merupakan Calon Presiden yang jujur dan bersih. Memilih selain Prabowo, berarti mempercepat kepunahan itu "Pilpres bukan segalanya, tapi salah milih presiden mempercepat itu," kata Djoko.

Berita terkait

Demokrat Wanti-wanti Jangan Ada Partai di Pemerintahan Prabowo tapi Terasa Oposisi

31 menit lalu

Demokrat Wanti-wanti Jangan Ada Partai di Pemerintahan Prabowo tapi Terasa Oposisi

Demokrat mewanti-wanti agar tak ada partai di pemerintahan rasa oposisi.

Baca Selengkapnya

Gerindra Ungkap Gelora Tak Tolak PKS Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

1 jam lalu

Gerindra Ungkap Gelora Tak Tolak PKS Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

Gerindra mengatakan Gelora tak tolak PKS gabung ke pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

1 jam lalu

Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

PDIP menilai oposisi diperlukan dalam sistem pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

11 jam lalu

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

Politikus Senior PDIP, Andreas Hugo Pareira, merespons soal keinginan Prabowo Subianto yang membentuk presidential club atau klub kepresidenan.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

12 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

12 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

13 jam lalu

Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

Partai Demokrat menyoroti mimpi SBY setahun lalu yang serupa dengan keinginan Prabowo membuat presidential club.

Baca Selengkapnya

NasDem dan PKB Dukung Prabowo, Zulhas: Biasa Saja, Masyarakat Jangan Baper

16 jam lalu

NasDem dan PKB Dukung Prabowo, Zulhas: Biasa Saja, Masyarakat Jangan Baper

Zulhas menganggap dukungan dari NasDem dan PKB ke Prabowo sebagai sesuatu yang biasa saja. Ia mengimbau masyarakat tak baper.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

17 jam lalu

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

Politikus Demokrat anggap gagasan Prabowo Subianto yang ingin membentuk Presidential Club sebagai politik tingkat tinggi.

Baca Selengkapnya

Ulas Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Pakar Khawatir Hukum Ketinggalan dari Perkembangan Masyarakat

17 jam lalu

Ulas Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Pakar Khawatir Hukum Ketinggalan dari Perkembangan Masyarakat

Ni'matul Huda, menilai pernyataan hakim MK Arsul Sani soal dalil politisasi bansos tak dapat dibuktikan tak bisa diterima.

Baca Selengkapnya