Kubu Prabowo Minta Pemantau Internasional Awasi Pilpres 2019

Reporter

Dewi Nurita

Editor

Juli Hantoro

Sabtu, 15 Desember 2018 14:15 WIB

Dari kanan, Anggota BPN Prabowo-Sandi Ferry Juliantono, Direktur Perludem Titi Anggraini, anggota Bawaslu Fritz Edward Siregar, Direktur Kampanye Timses Jokowi-Ma'ruf Benny Rhamdani, dan Pengamat Politik Gun Gun Heriyanto dalam acara diskusi Polemik di bilangan Menteng, Jakarta pada Sabtu, 15 Desember 2018. Dewi Nurita/TEMPO

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo - Sandi mendorong agar penyelenggara pemilu banyak mendatangkan pemantau internasional mengawasi pemilihan presiden atau Pilpres 2019. Anggota BPN Prabowo - Sandi Ferry Juliantono mengatakan, hal tersebut diperlukan untuk meminimalisir potensi kerusuhan akibat kurang maksimalnya pengawasan pemilu.

Baca juga: Sudirman Said: Jawa Tengah Tak Boleh Dikangkangi Kelompok Korupsi

"Kami hargai pengawas di dalam negeri, tapi kita harus terbuka agar institusi pengawas internasional bisa ikut melakukan pemantauan pemilu. Makin banyak yang memantau, akan meminimalisir potensi kecurangan kerawanan sosial dan kerusuhan akibat kurang maksimalnya pengawasan dalam pemilu," ujar Ferry dalam acara diskusi Polemik di bilangan Menteng, Jakarta Pusat pada Sabtu, 15 Desember 2018.

Ferry mengkritik, selama ini kinerja para pengawas pemilu masih sebatas pengumuman pelanggaran secara seremonial dan simbolik dan kurang terlihatnya pemberian sanksi atas pelanggaran-pelanggaran kampanye.

Menanggapi keinginan kubu Prabowo itu, Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini menilai, banyaknya pemantau dari luar negeri untuk mengawasi pemilu tersebut merupakan hal yang baik. "Sejak pemilu 1999, pengawas pemilu dari luar selalu hadir. Kami mendukung," ujar Titi Anggraini di lokasi yang sama.

Advertising
Advertising

Baca juga: Timses Jokowi Tak Goyah di Jateng: Merah, Kuning, Hijau, Kuat

Asalkan, ujar Titi, kehadiran para pemantau internasional itu tidak dimaknai sebagai bentuk ketidakpercayaan terhadap pemantau pemilu di dalam negeri. Sejak 1999, pemantau pemilu internasional memang diperbolehkan masuk ke Indonesia. Bahkan, dalam pemilihan kepala daerah sekalipun, Badan Pengawas Pemilu membuka program Electoral Studies Program untuk pengawasan Pilkada 2018 silam.

Program ini diikuti oleh perwakilan penyelenggara pemilu internasional. Program ini diharapkan dapat meningkatkan kerja sama antar penyelenggara pemilu. Serta diharapkan dapat berbagi informasi terkait kepemiluan di masing-masing negara.

Berita terkait

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

4 menit lalu

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

Menurut Jokowi, berbagai masukan tentang susunan kabinet mendatang itu boleh diberikan jika Prabowo meminta.

Baca Selengkapnya

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

2 jam lalu

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

Jokowi merespons positif wacana Presidential Club yang digagas Presiden terpilih Prabowo Subianto

Baca Selengkapnya

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

4 jam lalu

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

Prabowo disebut akan membentuk Presidential Club yang menjadi wadah pertemuan mantan presiden.

Baca Selengkapnya

Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang "Toxic" Masuk Pemerintahan

5 jam lalu

Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang "Toxic" Masuk Pemerintahan

Pesan Luhut ke Prabowo jangan bawa orang toxic ke pemerintahan

Baca Selengkapnya

AHY Buka Suara Soal Diskusi Pembagian Kursi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

5 jam lalu

AHY Buka Suara Soal Diskusi Pembagian Kursi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Ketua Umum Partai Demokrat AHY buka suara soal diskusi mengenai kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran. Namun ia tak merinci kapan diskusi itu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

7 jam lalu

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menanggapi wacana pembentukan presidential club yang disampaikan juru bicara Prabowo

Baca Selengkapnya

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

8 jam lalu

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

Menurut Ujang Komarudin, pembentukan Presidential Club oleh Prabowo Subianto harus dilihat berdasarkan kebutuhan.

Baca Selengkapnya

Soal Pertemuan dengan Megawati dan PKS, Gerindra: Prabowo Masih Punya Agenda Lain

10 jam lalu

Soal Pertemuan dengan Megawati dan PKS, Gerindra: Prabowo Masih Punya Agenda Lain

Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, bicara mengenai peluang pertemuan antara Prabowo Subianto dengan Megawati Soekarnoputri dan PKS. Apa katanya?

Baca Selengkapnya

Dahnil Anzar Ungkap Rencana Prabowo Mau Buat Presidential Club

12 jam lalu

Dahnil Anzar Ungkap Rencana Prabowo Mau Buat Presidential Club

Prabowo ingin para mantan presiden Republik Indonesia rutin bertemu dalam wadah presidential club.

Baca Selengkapnya

Prabowo Tidak Mundur dari Jabatan Menhan Meskipun Masa Transisi Presiden Terpilih, Sebab...

18 jam lalu

Prabowo Tidak Mundur dari Jabatan Menhan Meskipun Masa Transisi Presiden Terpilih, Sebab...

Apa alasan Prabowo Subianto tak melepas jabatan Menhan, padahal sibuk transisi sebagai presiden terpilih?

Baca Selengkapnya