JK: Korupsi Meluas karena Perubahan Sistem Pemerintahan

Reporter

Friski Riana

Senin, 10 Desember 2018 12:50 WIB

Wakil Presiden Jusuf Kalla secara mendadak blusukan ke Desa Mekar Jaya, Kabupaten Muara Jambi, Jambi, 24 November 2018. Di desa ini JK mengecek penggunaan dana desa yang diberikan dari pemerintah pusat. TEMPO/Ahmad Faiz

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan meluasnya korupsi saat ini terjadi karena dampak reformasi. Jika zaman dulu sebagian besar korupsi terjadi di lingkungan pemerintah pusat, sekarang korupsi terjadi di lingkungan pusat, daerah, DPR, dan legislatif. “Itu akibat karena reformasi, perubahan sistem pemerintahan kita," kata JK dalam acara penyerahan predikat kepada unit kerja yang mendapat predikat Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) di Hotel Sultan, Jakarta, Senin, 10 Desember 2018.

Setelah reformasi, kata JK, ada sejumlah hal yang terjadi. Di antaranya desentralisasi dan pelaksanaan keseimbangan antara legislatif, eksekutif, dan yudikatif.

Baca: Temui JK, Erick Thohir Lapor Inasgoc Hemat Anggaran Asian Games ...

JK menuturkan, di era Orde Baru, semua kebijakan diputuskan oleh pemerintah pusat. Namun, desentralisasi di era reformasi saat ini membuat keputusan proyek-proyek ada di pemerintah daerah. "Karena itu korupsi juga menjalar di daerah.”

Kenapa DPR dan DPRD banyak masalah dengan KPK? Di masa orde Soeharto, fungsi DPR hanya sekedar mengetok keputusan, sekarang harus berdebat dengan pemerintah. “Akhirnya timbul suatu kekuatan di DPR dan kekuatan itu menjadi bagian cara orang memberikan sesuatu pada DPR."

Baca: Menjelang Pemilu, JK Minta ICMI Tak Fokus Bahas Politik

JK mengatakan untuk memajukan negeri bukan hanya terpaku pada keputusan Jakarta atau pemerintah pusat. Tetapi juga ditentukan oleh keputusan yang diberikan oleh kepala daerah. JK menyadari bahwa risikonya kecenderungan korupsi juga besar. Sehingga, perlu ada wilayah-wilayah yang memiliki integritas. "Didahului dengan bebas wilayah korupsi per wilayah bebas korupsi.”

Advertising
Advertising

Menurut JK yang diperlukan bukan hanya birokrasi yang bersih yang melayani, tapi juga wilayah bersih dan cepat melayani. “Orang (menjadi) korup karena ingin cepat (dilayani)."

Berita terkait

61 Kepala Daerah Jadi Tersangka Korupsi pada 2021-2023, ICW: Lingkaran Setan Sejak Awal

1 jam lalu

61 Kepala Daerah Jadi Tersangka Korupsi pada 2021-2023, ICW: Lingkaran Setan Sejak Awal

Peneliti ICW mengatakan mayoritas modus korupsi itu berkaitan dengan suap-menyuap dan penyalahgunaan anggaran belanja daerah.

Baca Selengkapnya

KPK Akui Awal OTT Kasus Korupsi di BPPD Sidoarjo Tak Berjalan Mulus

2 jam lalu

KPK Akui Awal OTT Kasus Korupsi di BPPD Sidoarjo Tak Berjalan Mulus

KPK mengakui OTT kasus pemotongan dan penerimaan uang kepada pegawai negeri Badan Pelayanan Pajak Daerah (BPPD) Sidoarjo, awalnya tak sempurna.

Baca Selengkapnya

Gus Muhdlor Ditahan KPK karena Dugaan Korupsi, Subandi jadi Plt Bupati Sidoarjo

5 jam lalu

Gus Muhdlor Ditahan KPK karena Dugaan Korupsi, Subandi jadi Plt Bupati Sidoarjo

KPK menahan Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali alias Gus Muhdlor sebagai tersangka dugaan korupsi di lingkungan Badan Pelayanan Pajak Daerah (BPPD)

Baca Selengkapnya

Respons KPK soal Ayah Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Disebut Makelar Kasus

5 jam lalu

Respons KPK soal Ayah Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Disebut Makelar Kasus

KPK buka suara soal kabar ayah Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali, Kiai Agoes Ali Masyhuri, sebagai makelar kasus Hakim Agung Gazalba Saleh.

Baca Selengkapnya

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

5 jam lalu

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

Ketua PMI Jusuf Kalla meminta Hamas untuk bersatu dengan Fatah ketika bertemu perwakilan kelompok tersebut di Kuala Lumpur.

Baca Selengkapnya

KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Kasus Korupsi BPPD

7 jam lalu

KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Kasus Korupsi BPPD

KPK resmi menahan Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali alias Gus Muhdlor sebagai tersangka kasus pemotongan insentif ASN BPPD

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Tiba di KPK, Jalani Pemeriksaan sebagai Tersangka Kasus Korupsi BPPD Sidoarjo

13 jam lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Tiba di KPK, Jalani Pemeriksaan sebagai Tersangka Kasus Korupsi BPPD Sidoarjo

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali alias Gus Muhdlor memenuhi panggilan pemeriksaan penyidikan Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK.

Baca Selengkapnya

Bekas Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi dan TPPU Miliaran Rupiah, Ini Rinciannya

13 jam lalu

Bekas Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi dan TPPU Miliaran Rupiah, Ini Rinciannya

Jaksa KPK mengatakan eks Hakim Agung Gazalba Saleh berupaya menyembunyikan uang hasil korupsi dengan cara membeli mobil, rumah, hingga logam mulia.

Baca Selengkapnya

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

1 hari lalu

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

Hamas meminta bantuan dari Jusuf Kalla agar menjadi mediator guna mengakhiri perang dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum

2 hari lalu

Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum

Warga Panama pada Minggu, 5 Mei 2024, berbondong-bondong memberikan hak suaranya dalam pemilihan umum untuk memilih presiden

Baca Selengkapnya