BNPT Waspadai Pergerakan Sel Terorisme Menjelang Pemilu 2019

Jumat, 7 Desember 2018 23:31 WIB

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol. Suhardi Alius di Auditorium Universitas Andalas, Padang, 8 Agustus 2018. Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komisaris Jenderal Polisi Suhardi Alius menuturkan pihaknya mulai mewaspadai berbagai potensi gangguan terorisme menjelang Pemilu 2019 yang kian dekat.

Baca juga: Polri Telah Tangkap 270 Terduga Teroris Pasca-Rusuh Mako Brimob

“Kami tak ingin sel-sel terorisme yang ada sampai memengaruhi
pelaksanaan pemilu 2019,” ujar Suhardi di sela penandatanganan
perpanjangan kerjasama penanggulangan teroris antara pemerintah Indonesia dengan Australia di Yogyakarta, Jumat 7 Desember 2018.

Suhardi menuturkan meskipun pergerakan terorisme selama ini sebenarnya jarang terkait atau tak sejalur dengan hal-hal berbau politik-demokrasi, namun ia tak ingin jajarannya lengah.

"Kami tetap waspadai sel-sel itu, namun jangan sampai under estimate juga kalau jaringan itu bakal digerakkan demi mengganggu pesta demokrasi," ujarnya.

Advertising
Advertising

Suhardi mengatakan sel-sel terorisme itu sampai saat ini masih tetap hidup di sejumlah jaringan. Hanya saja yang diwaspadai bagaimana agar sel-sel hidup itu tak mempengaruhi pelaksanaan pemilu.

"Sel-sel hidup itu pasti ada, dan wilayah yang rawan macam-macam tapi kita jangan under estimate pada persoalan ini, fokus saja bekerja menjaga pesta demokrasi berjalan aman," ujar Suhardi.

Dalam pertemuan dengan perwakilan pemerintah Australia itu, Suhardi mengatakan pemerintah Indonesia telah memperpanjang kontrak kerjasama penanggulangam teroris yang sudah berakhir per akhir 2018 ini. Kontrak kerjasama lintas kementerian dan lembaga bidang pertukaran informasi terorisme itu diperpanjang setiap tiga tahun sekali.

"Kerjasama bidang pertukaran informasi dengan Australia ini langkah strategis bagi dua negara yang sepakat mengutamakan langkah pencegahan daripada penindakan hukum," ujar Suhardi.

Suhardi menuturkan isu-isu utama terorisme yang bisa diperoleh melalui kerjasama dengan Australia tiga tahun terakhir diantaranya seperti berbagi informasi soal alur pendanaan kegiatan terorisme.

Baca juga: Penangkapan Ratusan Terduga Teroris Dinilai Langgar HAM

Dalam menyelidiki sumber dana terorisme itu Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Indonesia intens berkolaborasi dengan lembaga intelijen keuangan Australia yakni Australian Transaction Reports and Analysis Centre (Austrac).

"Prinsipnya, share informasi dua negara untuk penanggulangan terorisme bisa dilakukan berbagai lembaga, tak hanya lembaga keuangan," ujarnya.

Adapun perwakilan Duta Besar Kontraterorisme Australia, Paul Foley mengatakan dampak positif yang sudah dirasakan Australia dengan kerjasama bersama Indonesia itu antara lain terwujudnya rasa aman bagi dua negara terhadap potensi terorisme.

"Kerjasama regional, bilateral dan global dalam upaya menciptakan rasa aman berkelanjutan antar negara," ujar Paul.

Berita terkait

BNPT Lakukan Monitoring Standar Pengamanan di Bandara Ngurah Rai

9 jam lalu

BNPT Lakukan Monitoring Standar Pengamanan di Bandara Ngurah Rai

Kehadiran BNPT merupakan tindak lanjut dari asesmen yang pernah dilakukan di Bandara Ngurah Rai

Baca Selengkapnya

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

1 hari lalu

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

Kepolisian Australia mengkonfirmasi telah menembak mati seorang remaja laki-laki, 16 tahun, karena penikaman dan tindakan bisa dikategorikan terorisme

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

4 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

4 hari lalu

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan meningkatkan level kewaspadaan terorisme di kantor diplomatiknya di lima negara.

Baca Selengkapnya

BNPT Apresiasi Partisipan yang Aktif Melakukan Pencegahan Terorisme

6 hari lalu

BNPT Apresiasi Partisipan yang Aktif Melakukan Pencegahan Terorisme

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), berikan Sertifikat Penerapan Standar Minimum Pengamanan kepada 18 pengelola objek vital strategis dan transportasi di Jakarta.

Baca Selengkapnya

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

12 hari lalu

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

Indonesia menjadi role model upaya penanggulangan terorisme. Uni Eropa sangat ingin belajar dari Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kepala BNPT: Tingkatkan Kualitas Asesmen untuk Kemanan World Water Forum

13 hari lalu

Kepala BNPT: Tingkatkan Kualitas Asesmen untuk Kemanan World Water Forum

Tindakan ini guna memastikan kemanan World Water Forum Ke-10 di Bali pada Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Remaja Penikam Uskup di Sydney Didakwa Terorisme, Terancam Penjara Seumur Hidup

18 hari lalu

Remaja Penikam Uskup di Sydney Didakwa Terorisme, Terancam Penjara Seumur Hidup

Remaja laki-laki berusia 16 tahun telah didakwa melakukan pelanggaran terorisme setelah menikam uskup gereja Asyur di Sydney saat kebaktian gereja.

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

18 hari lalu

Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

Tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap tujuh orang diduga terafiliasi sebagai anggota kelompok teroris Jamaah Islamiyah

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Pelaksanaan Pemilu 2019, Pertama Kalinya Pilpres dan Pileg Serentak

20 hari lalu

Kilas Balik Pelaksanaan Pemilu 2019, Pertama Kalinya Pilpres dan Pileg Serentak

Hari ini, 17 April 2019 atau Pemilu 2019 pertama kali Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg) dilakukan secara serentak.

Baca Selengkapnya