Soeharto Hanya Bisa Mengangguk dan Menggeleng

Reporter

Editor

Sabtu, 12 Januari 2008 20:01 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Kondisi kesehatan Soeharto masih dinyatakan krisis dalam evaluasi yang ketat. Tadi siang Soeharto sempat dibangunkan dan mampu berkomunikasi, "bisa mengangguk dan menggeleng," kata Christian Johanes salah satu anggota tim dokter kepresidenan saat dihubungi.Soeharto lalu kembali ditidurkan dan akan dievaluasi besok pagi. Tekanan darah relatif stabil yaitu antara 90 - 100 per 50 - 60. Sedangkan cairan yang berada di paru-paru selama 24 jam terakhir telah dapat dikeluarkan sebanyak 1500 - 2000 cc.Untuk keadaan jantungnya, secara klinis semakin membaik sedikit demi sedikit karena telah diberi obat-obatan. Christian tetap optimistis kesehatan mantan penguasa Orde Baru itu bisa pulih setidaknya seperti sebelumnya.Sampai saat ini Suharto juga masih dipasang alat bantu pernapasan. Alat itu memang akan membuat siapapun yang memakainya merasa tidak nyaman dan sulit berkomunikasi. Christian menambahkan, Soeharto belum pernah berhenti bernafas seperti yang pernah diberitakan sebelumnya.Hingga saat ini belum ada keterangan dari keluarga tentang kondisi Soeharto. Beberapa pejabat tampak menjenguk seperti wakil ketua DPR Soetardjo Soerjogoeritno juga menteri pariwisata Jero Watjik, "kita doakan sama-sama ya," katanya.Keduanya tidak bersedia memberi keterangan lebih banyak.Aqida Swamurti/TNR

Berita terkait

LBH Semarang Kirim Surat Tolak Pemberian Gelar Pahlawan pada Soeharto

9 November 2010

LBH Semarang Kirim Surat Tolak Pemberian Gelar Pahlawan pada Soeharto

"Kami punya alasan yang kuat kenapa Soeharto tidak pantas mendapatkan gelar sebagai pahlawan nasional."

Baca Selengkapnya

Jaksa Minta Hakim Kabulkan Gugatan Supersemar

11 Maret 2008

Jaksa Minta Hakim Kabulkan Gugatan Supersemar

Sidang lanjutan gugatan perdata pemerintah terhadap Yayasan Supersemar dan bekas presiden Soeharto, Selasa (11/3), memasuki agenda kesimpulan. Masing-masing pihak yakni jaksa pengacara negara dan pengacara Yayasan Supersemar mengajukan kesimpulan atas sidang gugatan perdata tersebut.

Baca Selengkapnya

Pemimpin Redaksi Majalah Tempo Minta Maaf

5 Februari 2008

Pemimpin Redaksi Majalah Tempo Minta Maaf

Menurut Toriq, sama sekali tidak ada niat melecehkan agama dengan ilustrasi tersebut.

Baca Selengkapnya

Pendukung Soeharto Unjuk Rasa di UNCAC

30 Januari 2008

Pendukung Soeharto Unjuk Rasa di UNCAC

Pelakunya adalah beberapa penyusup yang mengaku tergabung dalam Pemuda NKRI.

Baca Selengkapnya

Yayasan Mangadeg Harus Bayar Ganti Rugi Hutan Giribangun

29 Januari 2008

Yayasan Mangadeg Harus Bayar Ganti Rugi Hutan Giribangun

Begug mengakui pihaknya mengajukan permohonan tukar guling hutan ke Perhutani. Pengajuan ini atas permintaan Soeharto sebelum masuk rumah sakit. Sejak dibangun yayasan terpaksa terus melakukan perpanjangan perjanjian pinjam pakai. "Hal itu menjadi ganjalan pikiran Pak Harto," katanya.

Baca Selengkapnya

Gelar Pahlawan untuk Soeharto Belum Perlu

29 Januari 2008

Gelar Pahlawan untuk Soeharto Belum Perlu

Wacana pemberian gelar pahlawan, kata Ginandjar, justru akan memperbanyak pro dan kontra seputar almarhum Soeharto.

Baca Selengkapnya

Tak Ada Lonjakan di Bandara Adisucipto

29 Januari 2008

Tak Ada Lonjakan di Bandara Adisucipto

Pengelola Bandara Adisucipto, Yogyakarta, membantah kabar terjadi lonjakan pendaratan pesawat di bandara tersebut akibat pengalihan dari Bandara Adisumarmo, Solo.

Baca Selengkapnya

Satu Persatu Mereka Meninggalkan Giri Bangun

28 Januari 2008

Satu Persatu Mereka Meninggalkan Giri Bangun

Tak lama berselang, Tommy Soeharto yang keluar. Wajahnya menampakkan rasa lelah meski dia berusaha tersenyum. Wartawan pun mengerubungi untuk sekedar mendapatkan sepatah dua patah kata dari mulutnya. "Kami sedang berduka," katanya mengelak.

Baca Selengkapnya

Xanana Akhirnya Melayat Soeharto

28 Januari 2008

Xanana Akhirnya Melayat Soeharto

Malam ini, keluarga Soeharto menggelat tahlilan Ndalem Kalitan, Solo. Menurut kuasa hukum keluarga Cendana Juan Felix Tampubolon, acara ini akan diikuti oleh anak-anak Soeharto, kerabat dekat, dan masyarakat setempat.

Baca Selengkapnya

Anak-anak Soeharto Masih Enggan Berkomentar

28 Januari 2008

Anak-anak Soeharto Masih Enggan Berkomentar

Tommy Soeharto merupakan orang pertama yang turun dari komplek makam menuju halaman parkir melalui pintu gerbang utama. Dia diikuti pengusaha Robby Sumampouw dan artis Yenny Rahman. Dia menolak berbicara kepada wartawan yang mengerubunginya. "Sudah cukup, kami sedang berduka," kata dia.

Baca Selengkapnya