Pelajaran PMP Akan Dihidupkan Lagi, ID Republikan Beri Catatan

Reporter

Taufiq Siddiq

Jumat, 30 November 2018 03:47 WIB

Kopral Subagyo membawa spanduk untuk menyerukan pengembalian pelajaran PMP dan P4, yang sekarang dihilangkan sehingga membuat kemrosotan moral generasi muda jaman sekarang. Solo, 11 Mei 2015. Bram Selo Agung/Tempo

TEMPO.CO, Jakarta - Institut Demokrasi Republikan sepakat dengan rencana Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan terkait rencana untuk menghidupkan kembali mata pelajaran Pendidikan Moral Pancasila (PMP). Namun, mereka memberikan sejumlah catatan kepada Kemendikbud.

"Atas rencana ini, ID Republikan menyampaikan persetujuannya, namun dengan sejumlah catatan," ujar Direktur Eksekutif ID Republikan, Syaiful Arif dalam keterangan tertulisnya, Kamis 29 November 2018.

Mata pelajaran PMP sebelumnya hidup pada masa Orde Baru. Menurut Syaiful, apabila mata pelajaran itu akan diajarkan kembali, tujuannya adalah untuk penguatan Pancasila melalui dunia pendidikan.

Sebelum menghidupkan mata pelajaran itu, menurut Syaiful, pertama, Kemendikbud harus merevisi PMP mulai dari konten kepancasilaan dan konsep moralitas dalam Pancasila. Sebab, di masa Orde Baru, moralitas Pancasila diartikan sebagai kebaikan perilaku warga negara yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, yang harus patuh kepada negara atau mengintegrasikan diri ke dalam kebijakan serta desain pembangunan.

Kemendikbud, menurut Syaiful, juga harus merumuskan ulang definisi moralitas Pancasila dari "integrasi warga negara ke dalam kepentingan nerara" dengan "penumbuhan kesadaran tentang etika publik". Selain itu, kata dia, definisi moralitas Pancasila dalam PMP juga membatasi moralitas individual, hingga negara mengatur pola perilaku individu.

Advertising
Advertising

Di dalam mata pelajaran PMP yang baru nanti, Syaiful mengatakan, moralitas Pancasila harus bersifat publik. Pelajar dididik untuk menjadi pribadi yang memahami kebajikan publik (public virtue) dan memiliki kesadaran untuk mengamalkannya dalam kehidupan sosialnya.

Ia menekankan, Kemendikbud harus memperhatikan kelemahan pelajaran itu pada era yang lalu karena belum sepenuhnya berlandaskan perspektif Pancasila. "Tanpa landasan perspektif Pancasila yang progresif itu, PMP baru akan mengulangi kelemagan PMP lama," katanya.

Syaiful menambahkan, untuk memperkuat PMP sebagai mata pelajaran moralitas, Pancasila harus diturunkan dari rumusan Wawasan Pancasila. Menurut dia, sejak pascareformasi, pedoman Pancasila seperti itu belum dirumuskan kembali oleh pemerintah.

Berita terkait

Kemendikbudristek Buka Pendaftaran Calon Pendidik Tetap di Malaysia

6 hari lalu

Kemendikbudristek Buka Pendaftaran Calon Pendidik Tetap di Malaysia

Tenaga pendidik akan ditempatkan Kemendikbudristek di CLC yang berlokasi di perkebunan atau ladang dengan masa penugasan selama 2 tahun.

Baca Selengkapnya

Siap-siap PPDB Online 2024-2025 Segera Dimulai, Begini Caranya

10 hari lalu

Siap-siap PPDB Online 2024-2025 Segera Dimulai, Begini Caranya

Berikut perkiraan tanggal pendaftaran PPDB Online 2024 akan dibuka untuk jenjang SD, SMP, dan SMA/SMK, beserta alurnya.

Baca Selengkapnya

Setelah Pramuka Tak Jadi Ekskul Wajib, Kebijakan Kemendikbud Soal Seragam Sekolah Disorot Publik

11 hari lalu

Setelah Pramuka Tak Jadi Ekskul Wajib, Kebijakan Kemendikbud Soal Seragam Sekolah Disorot Publik

Dua kebijakan Kemendikbud dapat sorotan publik, soal Pramuka tak lagi jadi ekskul wajib dan seragam sekolah.

Baca Selengkapnya

Kemendikbud akan Tindak Tegas Dekan Unas yang Dituding Catut Nama Dosen UMT

12 hari lalu

Kemendikbud akan Tindak Tegas Dekan Unas yang Dituding Catut Nama Dosen UMT

Kemendikbudristek saat ini sedang berkoordinasi untuk menyelidiki dugaan pencatutan nama dosen UMT oleh Dekan Unas Kumba Digdowiseiso.

Baca Selengkapnya

Pendaftaran PPG Prajabatan 2024 Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftarnya

20 hari lalu

Pendaftaran PPG Prajabatan 2024 Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftarnya

PPG Prajabatan merupakan salah satu program prioritas Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) untuk memenuhi kebutuhan guru.

Baca Selengkapnya

10 Daftar Pertanyaan dan Jawaban Seputar Pendaftaran SNBT 2024

30 hari lalu

10 Daftar Pertanyaan dan Jawaban Seputar Pendaftaran SNBT 2024

SNBT merupakan jalur kedua untuk masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN), baik PTN akademik, maupun vokasi.

Baca Selengkapnya

Kasus TPPO Ferienjob, Kemendikbud Kaji Pemberian Sanksi bagi Kampus

30 hari lalu

Kasus TPPO Ferienjob, Kemendikbud Kaji Pemberian Sanksi bagi Kampus

Kemendikbud akan mengambil tindakan terhadap kampus yang memberangkatkan mahasiswa mengikuti Ferienjob.

Baca Selengkapnya

Kurikulum Merdeka Sah Jadi Kurikulum Nasional, Diterapkan dari PAUD hingga SMA Seluruh Indonesia

30 hari lalu

Kurikulum Merdeka Sah Jadi Kurikulum Nasional, Diterapkan dari PAUD hingga SMA Seluruh Indonesia

Kemendikbudristek meresmikan Kurikulum Merdeka sebagai kurikulum nasional Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hasil Program Beasiswa IISMA 2024 Telah Diumumkan, Begini Langkah Selanjutnya

33 hari lalu

Hasil Program Beasiswa IISMA 2024 Telah Diumumkan, Begini Langkah Selanjutnya

Setelah pengumuman, mahasiswa akan segera mendapat surat berisikan hak dan kewajiban penerima beasiswa IISMA.

Baca Selengkapnya

Kemendikbud Hentikan Program Ferienjob Sejak Oktober 2023, Tidak Penuhi Kriteria Merdeka Belajar Kampus Merdeka

37 hari lalu

Kemendikbud Hentikan Program Ferienjob Sejak Oktober 2023, Tidak Penuhi Kriteria Merdeka Belajar Kampus Merdeka

Kemendikbud menilai pelaksanaan ferienjob di Jerman tidak terjadi aktivitas yang mendukung proses pembelajaran bagi mahasiswa.

Baca Selengkapnya