Pemerintah Tak Punya Regulasi untuk Kekerasan Seksual di Kampus

Senin, 26 November 2018 10:24 WIB

Massa yang mengatasnamakan Jaringan Muda Menolak Kekerasan Seksual melakukan aksi Bunyikan Tanda Bahaya disela Hari Bebas Kendaraan di Bunderan Hotel Indonesia, Jakarta, 15 Mei 2016. Mereka meminta pemerintah untuk segera mengesahkan RUU Penghentian Kekerasan Seksual. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Kasus kekerasan seksual di lingkungan pendidikan mulai terkuak satu per satu. Diawali dengan mencuatnya tragedi dugaan pemerkosaan terhadap mahasiswi Universitas Gadjah Mada, Agni (bukan nama sebenarnya) hingga munculya kriminalisasi terhadap mantan pegawai honorer SMAN 7 Mataram, Baiq Nuril, baru-baru ini.

Baca: Ketika Korban Kekerasan Seksual Berhadapan dengan Proses Hukum

Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Asosiasi Perempuan Indonesia untuk Keadilan (APIK) menyatakan pemerintah belum memiliki regulasi khusus untuk kasus kekerasan seksual di lingkungan pendidikan. Koordinator Perubahan Hukum LBH Apik Veni Siregar mengatakan Kitab Undang-undang Hukum Pidana atau KUHP yang selama ini dipakai sebagai dasar menjerat pelaku kekerasan seksual hanya mengakomodasi hukuman perbuatan cabul.

"Data yang kami miliki, tidak ada regulasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang melindungi korban kasus kekerasan seksual di sekolah atau kampus," kata Veni dalam konferensi pers Potret Buram Kekerasan Seksual di Dunia Pendidikan di Bakoel Koffie, Cikini, Jakarta Pusat, Ahad, 25 November 2018.

Baca: LBH APIK Kritik Polisi soal Penanganan Kasus Kekerasan Seksual

Advertising
Advertising

Pernyataan Veni ini senada dengan Koordinator Bidang Sosial-Politik Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Danu Pratama Aulia. Danu mengatakan dalam studinya, ia belum menemukan adanya mekanisme khusus yang diadakan kampus-kampus Indonesia untuk mengatur kasus kekerasan seksual. Kondisi ini berbanding terbalik dengan kampus-kamlus kenamaan di luar negeri. Misalnya Harvard University.

Kampus internasional itu, kata dia, telah siap dengan sebuah lembaga yang bernama crisis center. Keberadaannya berfungsi untuk menampung hingga menyelesaikan sejumlah kasus. Termasuk, kata dia, kekerasan seksual yang terjadi akibat adanya ketimpangan relasi gender.

Baca: Cerita Kelam Korban Kekerasan Seksual, Melawan Trauma dan Stigma

Danu pun mendorong kampus-kampus di Indonesia memiliki sistem yang sama. Sebab, menurut dia, angka pelecehan seksual di lingkungan kampus cukup darurat. Dalam siginya yang dilakukan bersama BEM FH UI, Danu menemukan 21 orang dari 177 responden pernah mengalami pelecehan seksual di UI.

Selain itu, 39 dari seluruh responden itu mengaku pernah mengetahui kasus kekerasan seksual tersebut terjadi. Namun dari angka ini, hanya 11 kasus yang dilaporkan oleh mahasiswa. Alasannya, sebanyak 79 persen korban mengaku tak tahu perihal prosedur pelaporan tersebut. Alasan lain, korban emoh mendapat stigma buruh di lingkungan pendidikan.

Berita terkait

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

8 jam lalu

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

Kepolisian Philadelphia menolak permintaan Universitas Pennsylvania untuk membubarkan paksa perkemahan mahasiswa pendukung demo Palestina

Baca Selengkapnya

Mayoritas Gaji Dosen di Bawah Rp 3 Juta, SPK: 76 Persen Terpaksa Kerja Sampingan

1 hari lalu

Mayoritas Gaji Dosen di Bawah Rp 3 Juta, SPK: 76 Persen Terpaksa Kerja Sampingan

Hasil riset Serikat Pekerja Kampus: sebagian besar dosen terpaksa kerja sampingan karena gaji dosen masih banyak yang di bawah Rp 3 juta.

Baca Selengkapnya

Perayaan 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Amerika dan Indonesia Bikin Acara Diplomats Go to Campus

3 hari lalu

Perayaan 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Amerika dan Indonesia Bikin Acara Diplomats Go to Campus

Dalam rangka perayaan 75 tahun hubungan diplomatik AS-Indonesia diselenggarakan acara perdana "Diplomats Go to Campus" di Surabaya dan Malang

Baca Selengkapnya

Tennessee AS Bolehkan Guru Membawa Senjata Api ke Sekolah, Ini Aturannya

3 hari lalu

Tennessee AS Bolehkan Guru Membawa Senjata Api ke Sekolah, Ini Aturannya

Guru dan staf pengajar di Tennessee, Amerika Serikat dibolehkan bawa senjata api ke sekolah dan kampus. Begini aturannya.

Baca Selengkapnya

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

4 hari lalu

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan pro-Israel saling bentrok di kampus Universitas California Los Angeles (UCLA), Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

159 Tahun Cornell University, Lahirkan 62 Pemenang Nobel

4 hari lalu

159 Tahun Cornell University, Lahirkan 62 Pemenang Nobel

Cornell University di Ithaca, New York, AS telah menghasilkan 62 pemenang nobel dari alumninya. Usia kampus ini 159 tahun.

Baca Selengkapnya

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

4 hari lalu

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

Hampir 900 orang telah ditangkap di kampus-kampus Amerika Serikat karena demo pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Dewan Pers Minta Kampus Taati Perjanjian Penguatan dan Perlindungan Pers Mahasiswa

6 hari lalu

Dewan Pers Minta Kampus Taati Perjanjian Penguatan dan Perlindungan Pers Mahasiswa

Sengketa jurnalistik pers mahasiswa kini ditangani oleh Dewan Pers. Kampus diminta taati kerja sama penguatan dan perlindungan pers mahasiswa.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

7 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Benjamin Netanyahu Desak Protes Pro-Palestina di Kampus-kampus Amerika Serikat Dihentikan

8 hari lalu

Benjamin Netanyahu Desak Protes Pro-Palestina di Kampus-kampus Amerika Serikat Dihentikan

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan "masih banyak yang harus dilakukan" untuk menghentikan protes pro-Palestina di kampus-kampus AS.

Baca Selengkapnya