Jokowi Tengok Perkembangan Pembangunan Jalan Trans Papua

Sabtu, 17 November 2018 06:51 WIB

Presiden Jokowi menjajal jalan Trans Papua dengan naik motor trail di ruas Wamena-Mamugu 1, Papua, 10 Mei 2017. Biro Pers Istana Presiden.

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meninjau pengerjaan jalan Trans Papua ruas Merauke-Sota kilometer 23 di Kabupaten Merauke di tengah kunjungan kerjanya ke Provinsi Papua, kemarin. Mengutip siaran pers Sekretariat Kepresidenan, Jokowi memutuskan melihat langsung lantaran data yang ia terima menunjukkan banyaknya jalan yang berlumpur.

Baca juga: Jokowi Resmikan Kapsul Waktu di Papua

"Dari data yang saya terima dari Merauke ke Boven Digoel itu jalannya berlumpur masih banyak sekali," kata Presiden di lokasi, Jumat, 17 November 2018.

Secara keseluruhan ruas Merauke-Boven Digoel berjarak 422 kilometer. Adapun ruas Merauke-Sota memiliki panjang 78 kilometer dengan hanya 3 kilometer sisa penyelesaian.

"Tanah di sini memang khas, tanahnya perlu pengerjaan khusus. Kita harapkan akhir bulan ini selesai," tuturnya.

Advertising
Advertising

Sementara untuk ruas Sota-Boven Digoel sepanjang 21 kilometer ditargetkan untuk dapat selesai pada akhir tahun 2018 ini.

Ruas Merauke-Boven Digoel sepanjang 422 kilometer tersebut kini dapat ditempuh dalam waktu delapan jam perjalanan. Sebelumnya, untuk menempuh jarak yang sama diperlukan waktu hingga berminggu-minggu.

Baca juga: Saat Jokowi dan Iriana Gendong Anak Papua di Monumen Kapsul Waktu

Pemerintah berharap dengan adanya jalan Trans Papua tersebut mampu memangkas waktu tempuh distribusi barang, kebutuhan logistik, dan masyarakat. "Kami harapkan dengan selesainya jalan-jalan Trans Papua ini mobilitas barang, mobilitas orang, pengiriman logistik bisa lebih cepat lagi dan akhirnya menurunkan biaya-biaya logistik transportasi. Saya kira arahnya ke sana," ujar Jokowi.

Meski menargetkan cepat selesai, Jokowi meminta kualitas tetap menjadi prioritas utama. Hal itu untuk menekan biaya pemeliharaan jalan yang tidak murah.

"Selalu saya tekankan soal kualitas yang baik sehingga bisa dipakai lama. Biaya pemeliharaan jalan-jalan di tengah hutan kan juga mahal. Jadi kalau kualitasnya baik, sekian tahun bisa kita pakai terus," ucapnya.

Sementara itu, saat meninjau kilometer 84 ruas jalan Merauke – Sota, Distrik Sota, Kabupaten Merauke, Jokowi menuturkan bahwa ruas jalan tersebut semula merupakan jalan berlumpur. Para pengemudi sering terpaksa menginap di jalan. “Sekarang jalannya sudah selesai tapi ini juga baru saja selesai, baru saja. Markanya juga belum ada juga,” kata dia.

Berita terkait

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

9 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

9 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

11 jam lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

13 jam lalu

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

Aleksander Parapak tewas ditembak kelompok bersenjata TPNPB-OPM saat penyerangan Polsek Homeyo, Intan Jaya, Papua

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

15 jam lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

15 jam lalu

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

Polda Papua akan mengirim pasukan tambahan setelah penembakan dan pembakaran SD Inpres oleh TPNPB-OPM di Distrik Homeyo Intan Jaya.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

16 jam lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

16 jam lalu

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

Aparat gabungan TNI-Polri kembali memburu kelompok TPNPB-OPM setelah mereka menembak warga sipil dan membakar SD Inpres di Intan Jaya Papua.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

18 jam lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

19 jam lalu

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?

Baca Selengkapnya