SBY - Demokrat Tak Pernah Diajak Bahas Draf Koalisi Keumatan

Rabu, 14 November 2018 07:35 WIB

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono memberikan pembekalan kepada pembekalan calon legislatif DPR RI Partai Demokrat di Hotel Sultan, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, pada Sabtu, 10 November 2018. TEMPO/Francisca Christy Rosana

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan tak mempersoalkan absennya nama Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di dalam draf berjudul Aliansi Partai Politik Koalisi Keumatan dan Kebangsaan. "Saya enggak perlu menanggapi. Apa yang mau ditanggapi, orang saya enggak pernah tahu," kata Syarief kepada Tempo melalui telepon, Selasa, 13 November 2018.

Baca: Gerindra Sebut Janji Demokrat Kampanye Bareng Belum Terealisasi

Syarief mengatakan draf itu tidak akan mempengaruhi kestabilan partai koalisi Prabowo-Sandiaga Uno (Prabowo - Sandiaga). Sebab, menurut Syarif, para elit Demokrat juga tak mengetahui ada pembahasan soal dokumen tersebut.

Menurut Syarief, para petinggi partai, khususnya Demokrat hanya menjalin komunikasi dengan Partai Gerindra, PKS, Partai Berkarya, dan PAN. Syarief mengatakan Demokrat tak pernah menjalin dialog dengan sayap relawan. Selain itu, ia mengklaim Prabowo tak pernah menyinggung mengenai draf koalisi keumatan.

Draf koalisi keumatan ini mencuat pertamakali diedarkan oleh Ketua Umum Partai Bulan Bintang Yusri Ihza Mahendra pekan lalu. Yusril mengatakan draf yang berisi poin-poin kesepakatan pemenangan partai pengusung Prabowo - Sandiaga dengan koalisi keumatan ini juga sudah disetujui oleh pentolan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab.

Advertising
Advertising

Belakangan, juru bicara FPI Munarman mengatakan draf versi Yusril adalah rancangan lama. Ia mengatakan ulama yang tergabung dalam barisan Ijtima sudah menyusun versi terbaru. "Yang jelas penajaman dari versi lama," kata Munarman tanpa mau menyebutkan isi draf teranyar.

Belakangan, Ketua Majelis Syuro PBB Malem Slamet atau M.S. Kaban membuka draf terbaru itu kepada Tempo. Kaban mengatakan bahwa draf baru telah diajukan kepada imam besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab dan akan disetor ke Prabowo. Draf baru terdiri dari delapan bab dengan 10 pasal.

Baca: Tak Ada SBY di draf Koalisi Keumatan Rizieq Shihab cs Versi Baru

Salah satu perbedaan yang jelas antara draf baru dan lama adalah susunan nama ketua umum partai politik yang seharusnya meneken aturan rancangan itu. Dalam draf lama, semua ketua umum partai pendukung meneken kesepakatan koalisi keumatan dengan partai politik itu. Tapi draf baru hanya menyediakan ruang untuk partai koalisi keumatan tanpa nama SBY dan Partai Demokrat.

Berita terkait

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

2 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

19 jam lalu

Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

Partai Demokrat menyoroti mimpi SBY setahun lalu yang serupa dengan keinginan Prabowo membuat presidential club.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

23 jam lalu

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

Politikus Demokrat anggap gagasan Prabowo Subianto yang ingin membentuk Presidential Club sebagai politik tingkat tinggi.

Baca Selengkapnya

Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

1 hari lalu

Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Prabowo ingin menjaga silaturahmi kebangsaan dan menjadi teladan lewat presidential club.

Baca Selengkapnya

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

1 hari lalu

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

Jokowi merespons positif wacana Presidential Club yang digagas Presiden terpilih Prabowo Subianto

Baca Selengkapnya

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

1 hari lalu

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

Prabowo disebut akan membentuk Presidential Club yang menjadi wadah pertemuan mantan presiden.

Baca Selengkapnya

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

1 hari lalu

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menanggapi wacana pembentukan presidential club yang disampaikan juru bicara Prabowo

Baca Selengkapnya

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

2 hari lalu

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

Menurut Ujang Komarudin, pembentukan Presidential Club oleh Prabowo Subianto harus dilihat berdasarkan kebutuhan.

Baca Selengkapnya

Hari Buruh Internasional dari Masa ke Masa di Indonesia, Kapan Mulai Jadi Hari Libur Nasional?

3 hari lalu

Hari Buruh Internasional dari Masa ke Masa di Indonesia, Kapan Mulai Jadi Hari Libur Nasional?

Hari Buruh diperingati setiap tahun pada 1 Mei. Kapan pertama kali diperingati di Indonesia, kapan pula ditetapkan sebagai hari libur nasional?

Baca Selengkapnya

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

3 hari lalu

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

Pengamat menilai hubungan Jokowi dengan Megawati yang renggang membuat Jokowi dan Prabowo akan terus bersama.

Baca Selengkapnya