KPK Didesak Dengar Laporan Masyarakat Soal Korupsi Pertambangan

Minggu, 11 November 2018 19:20 WIB

Press Conference Jatam, Kaka Slank, Walhi, Greenpeace terhadap Putusan PTUN Tambang PT. MMP di Pulau Bangka (Sulawesi Utara) Jakarta, 13 Februari 2017. Tempo/Tongam sinambela

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kampanye Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) Melky Nahar mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) lebih proaktif mengusut dugaan korupsi dalam sektor perizinan mineral dan sumber daya alam di berbagai daerah di Indonesia. Jatam menilai langkah KPK selama ini masih sebatas administratif.

"KPK belum progresif untuk mencegah sekaligus memberantas praktek korupsi di sumber daya alam khususnya pertambangan," kata Melky dalam diskusi Korupsi Sektor Tambang dan Nasib Ruang Hidup Warga di Jakarta, Ahad, 11 November 2018.

Baca: Bekas Galian Tambang Telan 31 Korban, Begini Tuntutan Aktivis

Melky menuturkan untuk mencegah dan memberantas korupsi di sektor perizinan minerba, KPK selayaknya fokus menyasar korporasi dan pejabat publik sebagai pembuat keputusan. Ia menyarankan lembaga antirasuah itu tidak melulu terpaku dengan urusan administratif seperti sertifikasi clean and clear (CnC).

Jatam mendesak KPK mau mendengar laporan dari masyarakat dan menelusuri dugaan korupsi yang ada. Melky mengatakan jika sikap KPK masih terpaku soal administratif, hal ini tidak efektif memberantas korupsi lantaran hukum di Indonesia yang dianggapnya selalu dikangkangi.

Advertising
Advertising

"Salah satu buktinya apa yang terjadi di Pulau Bangka yang notabene izin sudah dicabut. Tapi ternyata kemudian perusahaan masih ngotot lobi-lobi ke kementerian untuk bisa berjalan. Ini fakta di lapangan yang kita temukan," ujar Melky.

Baca: Satpol PP Bogor Incar 22 Tambang Ilegal untuk Disegel

Melky menuturkan belum lama ini telah membawa sejumlah masyarakat, yang lingkungannya terdampak usaha pertambangan diduga ilegal, bertemu dengan pihak KPK. Namun ia menyayangkan respon KPK yang normatif.

"Kami berharap KPK tidak boleh terlalu normatif lagi tapi minimal bisa melangkah lebih maju. Pemberantasan korupsinya lebih fokus ke korporasi termasuk pejabat pembuat keputusan," kata Melky.

Baca: Sulit Cari Tambang Baru, Industri Emas Dunia Terancam

Berita terkait

Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Setelah 2 Kali Mangkir, Penyidik KPK Sempat Cek ke Rumah Sakit

4 jam lalu

Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Setelah 2 Kali Mangkir, Penyidik KPK Sempat Cek ke Rumah Sakit

KPK akhirnya menahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor setelah dua kali mangkir dari pemeriksaan. Tidak dilakukan jemput paksa.

Baca Selengkapnya

KPK Akui Awal OTT Kasus Korupsi di BPPD Sidoarjo Tak Berjalan Mulus

5 jam lalu

KPK Akui Awal OTT Kasus Korupsi di BPPD Sidoarjo Tak Berjalan Mulus

KPK mengakui OTT kasus pemotongan dan penerimaan uang kepada pegawai negeri Badan Pelayanan Pajak Daerah (BPPD) Sidoarjo, awalnya tak sempurna.

Baca Selengkapnya

Terus Perpanjangan Kontrak Freeport Sampai 2061, Bagaimana Kronologinya Sejak Kontrak Pertama?

7 jam lalu

Terus Perpanjangan Kontrak Freeport Sampai 2061, Bagaimana Kronologinya Sejak Kontrak Pertama?

Kontrak Freeport adalah salah satu kontrak pertambangan terbesar dan paling signifikan di dunia, yang terletak di Provinsi Papua, Indonesia.

Baca Selengkapnya

Respons KPK soal Ayah Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Disebut Makelar Kasus

8 jam lalu

Respons KPK soal Ayah Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Disebut Makelar Kasus

KPK buka suara soal kabar ayah Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali, Kiai Agoes Ali Masyhuri, sebagai makelar kasus Hakim Agung Gazalba Saleh.

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Gus Muhdlor Tarik Dana Insentif Melalui Peraturan Bupati, Total Capai Rp 2,7 Miliar

9 jam lalu

KPK Sebut Gus Muhdlor Tarik Dana Insentif Melalui Peraturan Bupati, Total Capai Rp 2,7 Miliar

Motif korupsi Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor bermula dari adanya aturan yang dibuat sebagai dasar pencairan dana insentif pajak daerah bagi pegawai BPPD.

Baca Selengkapnya

KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Kasus Korupsi BPPD

10 jam lalu

KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Kasus Korupsi BPPD

KPK resmi menahan Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali alias Gus Muhdlor sebagai tersangka kasus pemotongan insentif ASN BPPD

Baca Selengkapnya

Korupsi Rumah Dinas DPR RI, KPK Periksa Hiphi Hidupati

11 jam lalu

Korupsi Rumah Dinas DPR RI, KPK Periksa Hiphi Hidupati

KPK memanggil Kepala Bagian Pengelolaan Rumah Jabatan Sekretariat Jenderal DPR RI Hiphi Hidupati dalam dugaan korupsi rumah dinas

Baca Selengkapnya

Dirut PT Taspen Antonius Kosasih Jalani Pemeriksaan di KPK soal Kasus Rasuah Investasi Fiktif

12 jam lalu

Dirut PT Taspen Antonius Kosasih Jalani Pemeriksaan di KPK soal Kasus Rasuah Investasi Fiktif

KPK memeriksa Direktur Utama PT Taspen Antonius N. S. Kosasih dalam kasus dugaan korupsi kegiatan investasi fiktif perusahaan pelat merah itu.

Baca Selengkapnya

Jaksa KPK Buka Peluang Hadirkan Ahmad Sahroni sebagai Saksi Persidangan SYL untuk Jelaskan Aliran Dana ke NasDem

13 jam lalu

Jaksa KPK Buka Peluang Hadirkan Ahmad Sahroni sebagai Saksi Persidangan SYL untuk Jelaskan Aliran Dana ke NasDem

KPK membuka peluang menghadirkan Bendahara Umum NasDem Ahmad Sahroni sebagai saksi dalam persidangan dengan terdakwa Syahrul Yasin Limpo (SYL).

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Tiba di KPK, Jalani Pemeriksaan sebagai Tersangka Kasus Korupsi BPPD Sidoarjo

16 jam lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Tiba di KPK, Jalani Pemeriksaan sebagai Tersangka Kasus Korupsi BPPD Sidoarjo

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali alias Gus Muhdlor memenuhi panggilan pemeriksaan penyidikan Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK.

Baca Selengkapnya