Perbincangan Slamet Maarif dan Rizieq Shihab Pasca-Penangkapan
Reporter
Friski Riana
Editor
Rina Widiastuti
Jumat, 9 November 2018 13:40 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Persaudaraan Alumni 212 Slamet Maarif mengaku sudah berkomunikasi dengan pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab setelah penangkapan Rizieq oleh aparat keamanan Arab Saudi di Arab Saudi.
Baca: Rizieq Shihab Dilepas Pihak Keamanan Arab Saudi dengan Jaminan
"Ya kami komunikasi dengan beliau, menanyakan kesehatannya. Alhamdulillah beliau sehat walafiat," kata Slamet di kantor Kementerian Koordinator Bidang Polhukam, Jakarta, Jumat, 9 September 2018.
Slamet mengatakan, pentolan FPI itu menyampaikan bahwa ada fitnah yang ditujukan kepadanya. Fitnah tersebut terkait pemasangan bendera hitam di rumahnya yang berujung penangkapan oleh pihak keamanan Arab Saudi. Menurut Slamet, kejadian yang menimpa Rizieq masih berkaitan dengan insiden pembakaran bendera tauhid beberapa waktu lalu di Garut, Jawa Barat.
Baca: Tudingan Hoax VS Fakta Rilis Dubes Arab Saudi soal Rizieq Shihab
"Ini menunjukkan bahwa persoalan kalimat tauhid, dari wilayah kecil dilakukan oleh orang kecil di garut, tapi ada sesuatu yang besar di balik itu sehingga dampaknya sampai ke Saudi Arabia," katanya.
Menurut Slamet, perwakilan ormas Islam sudah meminta Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto untuk mengusut aktor intelektual di balik pembakaran bendera tauhid.
"Kenapa dia membakar? Karena kebencian. Kenapa dia benci? Pasti ada doktrin-doktrin yang ditanamkan mereka. Ini bahaya. Jadi di balik pembakaran harus kita lihat kalau negara ingin tetap aman," ujarnya.
Baca: 5 Tuntutan Aliansi untuk Prabowo versi Yusril - Rizieq Shihab Cs
Penangkapan terhadap Rizieq berawal saat Kepolisian Mekkah mendatangi tempat tinggalnya pada 5 November 2018 pukul 08.00 waktu setempat. Polisi memeriksa singkat kediaman Rizieq karena diketahui adanya pemasangan bendera hitam yang mengarah pada ciri-ciri gerakan ekstremis.