Timses Prabowo Sebut Permintaan Yusril ke Koalisi Tak Masuk Akal

Jumat, 9 November 2018 12:46 WIB

Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra bersama Sekretaris Jenderal PBB Afriansyah Ferry Noer berfoto dengan nomor urut partai politik peserta Pemilu 2019 di Gedung KPU, Jakarta, 6 Maret 2018. KPU resmi menetapkan Partai Bulan Bintang dengan nomor urut 19 untuk Pemilu 2019. PBB disahkan sebagai peserta pemilu 2018 setelah menang dalam sidang ajudikasi penyelesaian sengketa pemilu. TEMPO/Fakhri Hermansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Yandri Susanto menampik ucapan Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra yang mengatakan bahwa Prabowo sulit dihubungi. Ia menduga yang mungkin terjadi bukan Prabowo yang sulit ditemui, tetapi draf aliansi yang dilayangkan Yusril tidak masuk akal, sehingga Prabowo menolak memberikan jawaban.

Baca: Yusril Ihza Mahendra: Rizieq Shihab Pun Tak Bisa Telepon Prabowo

"Pak Yusril bilang susah menemui Pak Prabowo itu enggak masuk akal. Yang mungkin masuk akal itu tawaran Pak Pusril ke Pak Prabowo, mungkin ada sesuatu yang ditawarkan itu enggak masuk akal di Pak Prabowo jadi enggak ada deal," kata Yandri saat dihubungi Tempo, Jumat 9 November 2018.

Menururt Yandri, Prabowo tidak sulit ditemui. Ia bercerita, penah satu kali saat berkunjung ke kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara nomor IV, ia disambut dengan obrolan hangat. "Pernah sampai jam 12 malam. Kalau enggak saya stop, dia tetap aja ngobrol," kata Yandri.

Ia pun mengatakan selama ini Prabowo terbuka dengan siapa saja yang ingin bergabung. Meski begitu ia mengaku tidak tahu menahu soal draf aliansi yang dilayangkan Yusril.

Advertising
Advertising

Sebelumnya, Yusril sempat mengatakan kesulitan menghubungi Prabowo Subianto. Ia pun membeberkan adanya rancangan atau draf aliansi yang diajukan kepada calon presiden nomor urut 02 itu. Menurut dia, draf itu diserahkan oleh juru bicara FPI Munarman kepada Prabowo pada 13 Oktober lalu. "Tapi sampai hari ini juga tidak ada respons dari beliau, jadi ya sudahlah mau apalagi," kata Yusril pada Kamis, 8 November 2018.

Yandri pun berkomentar soal bergabungnya Yusril Izha sebagai pengacara pasangan calon Joko Widodo atau Jokowi - Ma'ruf Amin. Menurut dia itu sepenuhnya hak Yusril, ia pun menghargai keputusan ini secara pribadi maupun profesional.

Baca: Yusril Soal Prabowo: Dukung Terus Tapi Enggak Ada Dukungan Balik

"Mungkin ada sesuatu yang diharapkan Yusril di Pak Jokowi ya, yang tidak bisa didapatkan di Pak Prabowo. Dia kan mungkin berharap PBB lolos parliamentary threshold," kata Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasional.

Berita terkait

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

3 menit lalu

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

Faisal Basri menyinggung soal opsi mekanisme peradilan melalui Mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmillub) untuk menjerat Jokowi.

Baca Selengkapnya

Sepakat dengan Luhut, Demokrat Tak Ingin 'Orang Toxic' Gabung Pemerintahan Prabowo

41 menit lalu

Sepakat dengan Luhut, Demokrat Tak Ingin 'Orang Toxic' Gabung Pemerintahan Prabowo

Partai Demokrat sepakat dengan pesan Luhut Binsar Pandjaitan kepada Presiden terpilih Prabowo untuk tidak membawa orang toxic ke kabinetnya.

Baca Selengkapnya

Relawan Tak Menolak Partai Pendukung Anies Gabung ke Pemerintahan Prabowo

2 jam lalu

Relawan Tak Menolak Partai Pendukung Anies Gabung ke Pemerintahan Prabowo

Relawan tak menolak jika partai pendukung Anies-Muhaimin ingin bergabung dengan pemerintahan baru Prabowo - Gibran.

Baca Selengkapnya

Soal Pesan Luhut ke Prabowo, Pengamat Sebut 'Orang Toxic' Bisa Menyasar Siapapun

3 jam lalu

Soal Pesan Luhut ke Prabowo, Pengamat Sebut 'Orang Toxic' Bisa Menyasar Siapapun

Menurut Adi, menteri toxic yang dimaksud Luhut bisa menjadi racun bagi presiden dan merugikan pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Usulan Menteri di Kabinet Prabowo: PAN Siapkan Eko Patrio, Demokrat Utamakan AHY

3 jam lalu

Usulan Menteri di Kabinet Prabowo: PAN Siapkan Eko Patrio, Demokrat Utamakan AHY

Siapa yang bakal mengisi posisi menteri di kabinet Prabowo menjadi perhatian publik. PAN dan Demokrat masing-masing menyebut nama Eko Patrio dan AHY.

Baca Selengkapnya

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

5 jam lalu

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

Luhut menyebut istilah toxic saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang pemerintahan mendatang. Siapa yang dimaksud Luhut?

Baca Selengkapnya

Sikap PDIP dan Demokrat Soal Perlunya Oposisi di Pemerintahan Prabowo

6 jam lalu

Sikap PDIP dan Demokrat Soal Perlunya Oposisi di Pemerintahan Prabowo

Demokrat menilai perlu ada partai yang menjadi oposisi di pemerintahan baru agar terjadi mekanisme checks and balances.

Baca Selengkapnya

Peluang PKB Masuk Koalisi Prabowo, Muhaimin Iskandar: Tunggu Sampai Oktober

16 jam lalu

Peluang PKB Masuk Koalisi Prabowo, Muhaimin Iskandar: Tunggu Sampai Oktober

Muhaimin Iskandar bakal menentukan sikap partainya bergabung atau tidak dalam koalisi Prabowo pada Oktober mendatang.

Baca Selengkapnya

Alasan PAN Siapkan Eko Patrio sebagai Calon Menteri Kabinet Prabowo

17 jam lalu

Alasan PAN Siapkan Eko Patrio sebagai Calon Menteri Kabinet Prabowo

Eko Patrio dianggap telah berhasil memimpin PAN untuk meraih kursi dalam DPRD DKI Jakarta dan DPR RI.

Baca Selengkapnya

Soal Partai di Luar KIM Gabung Koalisi Prabowo, Gerindra Sebut Tak Pernah Punya Masalah dengan PKS

20 jam lalu

Soal Partai di Luar KIM Gabung Koalisi Prabowo, Gerindra Sebut Tak Pernah Punya Masalah dengan PKS

Politikus Gerindra mengatakan belum ada komunikasi langsung dari PKS untuk bergabung dengan koalisi Prabowo.

Baca Selengkapnya