TEMPO Interaktif, Jakarta:Badan Eksekutif Mahasiswa se-Jakarta, Bogor,Tanggerang, dan Bekasi, akan menggelar unjuk rasa, Sabtu (18/1). Aksi bersama mahasiswa dan rakyat dilakukan ini sebagai bentuk ketidaksetujuan mereka terhadap kebijakan Pemerintahan Megawati yang tidak berpihak kepada wong cilik (orang kecil). Pemerintahan Megawati tidak bisa lagi dipercaya, kata Firman, Presiden BEM Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka kepada wartawan seusai rapat akbar BEM se-Jabatobek di kampusnya, Jumat (17/1) siang. BEM se-Jabotabek menilai penundaan tarif telepon tidak efektif untuk menurunkan harga-harga yang sudah melambung tinggi. Kita semua tahu, telepon itu hanya fasilitas yang dimiliki kalangan menengah ke atas saja, bukan wong cilik. Jangan-jangan penundaan itu cuma sekedarlip service saja tutur Firman. Rencananya, aksi yang akan dikuti 40 BEM tersebut akan dimulai pukul 09.00 WIB. Mereka sebelumnya akan berkumpul di kampus Universitas Indonesia Salemba yang dilanjutkan dengan konvoi jalan kaki ke Bundaran Hotel Indonesia, setelah melewati Kwitang, Patung Tani, dan Kedutaan Besar AS. Usai berorasi di bundaran Hotel Indonesia, massa akan bergerak ke Jalan Teuku Umar, tempat kediaman Megawati. Di sana mereka akan kembali melanjutkan orasi, membakar ban, dan melakukan penyegelan terhadap rumah Megawati. Rumah Megawati sebagai simbol negara dan penyegelan dilakukan untuk menunjukkan bahwa rakyat tidak percaya lagi dengan pemerintah, katanya. (Nunuy Nurhayati-Tempo News Room)