Bareskrim Polri: Permintaan Ekstasi Meningkat Jelang Akhir Tahun

Reporter

Andita Rahma

Editor

Amirullah

Sabtu, 3 November 2018 15:32 WIB

Petugas memperlihatkan bungkusan sabu-sabu dan tersangka saat gelar barangbukti dan tersangka penyelundupan Sabu-sabu sebanyak 1,6 ton di Kantor Dit Tipid Narkoba Bareskrim, Jakarta, 27 Februari 2018. Narkoba ini disita di perairan Karang Helen Mars Anambas, Kepulauan Riau. TEMPO/Amston Probel

TEMPO.CO, Jakarta - Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri menemukan adanya jumlah peningkatan permintaan terhadap narkotika jenis pil ekstasi di beberapa kota-kota besar di Indonesia saat momentum akhir tahun. Diduga, pil ekstasi itu akan digunakan untuk memenuhi permintaan konsumen saat perayaan Tahun Baru 2019.

Baca: Polisi Ungkap Rumah di Kelapa Gading Disulap Pabrik Vape Narkoba

Hasil tersebut didapatkan dari Analisa dan Evaluasi (Anev) minggu I bulan November 2018 yang dilakukan oleh Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri. Dalam data itu, didapatkan hasil bahwa pil haram itu akan diedarkan melalui tempat-tempat hiburan malam.

"Peningkatan yang cukup signifikan terhadap jumlah barang bukti ekstasi menunjukkan meningkatnya permintaan ekstasi untuk diedarkan ke tempat-tempat hiburan, khususnya menjelang perayaan akhir tahun di kota-kota besar," kata Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigadir Jenderal Eko Daniyanto melalui keterangan tertulis, Jumat malam, 2 November 2018.

Eko mengungkapkan, dari data evaluasi yang dilakukan pada minggu pertama November ini, pihaknya telah berhasil melakukan penyitaan barang bukti pil ekstasi sebanyak 45.339,5 butir. Untuk minggu pertama di awal November ini, Bareskrim Polri mengungkap sebanyak 774 kasus tindak pidana narkoba.

Advertising
Advertising

Baca: Tiga Polisi Dikeroyok Saat Gerebek Toko Obat di Bekasi

Sementara itu, berdasarkan hasil penangkapan dengan jumlah barang bukti narkotika jenis sabu dan ekstasi, yang paling menonjol berada di wilayah hukum Polda Riau. Pasalnya, pada kawasan itu, terungkap bahwa rute penyelundupan sabu melalui laut dari Malaysia ke Indonesia.

"Melalui jalur Johor - Dumai - Bengkalis masih merupakan jalur yang harus diwaspadai karena merupakan rute yang singkat dan dianggap jalur yang aman bagi para penyelundup Narkoba dari Malaysia atau Johor ke Indonesia," kata Eko.

Tak hanya itu, Eko juga melihat adanya rute lain yang dijadikan jalur transaksi oleh para sindikat narkotika. Salah satunya adalah melalui jalur darat. "Selain jalur laut rute lain yang digunakan adalah melalui jalur darat untuk distribusi Narkoba dari wilayah Pekanbaru ke wilayah Sumatera khususnya Palembang, Lampung dan Jawa," ucap dia.

Berita terkait

Polres Metro Jakarta Barat Sita 5,1 Kilogram Narkoba Jenis Sabu Sejak Maret-April 2024

19 jam lalu

Polres Metro Jakarta Barat Sita 5,1 Kilogram Narkoba Jenis Sabu Sejak Maret-April 2024

Dari total sabu yang berhasil diamankan, Polres Metro Jakarta Barat berhasil menyelamatkan sebanyak 51.480 jiwa dari dampak buruk narkoba.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 3 WNA Ditangkap

1 hari lalu

Bareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 3 WNA Ditangkap

Polisi kembali membongkar pabrik narkoba.

Baca Selengkapnya

Polisi Masih Buru Penyuplai Narkoba Rio Reifan

2 hari lalu

Polisi Masih Buru Penyuplai Narkoba Rio Reifan

Polisi telah memasukkan BB penyuplai narkoba ke Rio Reifan sebagai DPO.

Baca Selengkapnya

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

2 hari lalu

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

Polisi tak akan melepas Rio Reifan untuk menjalani rehabilitasi karena sudah lima kali terjerat kasus narkoba.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

3 hari lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

3 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

4 hari lalu

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

Paracetamol tidak dapat dikonsumsi sembarangan karena memiliki efek dan bahaya bagi kesehatan. Perhatikan dosis yang disarankan.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

6 hari lalu

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

Rumah yang menjadi tempat industri narkoba ini terdiri atas dua lantai, dengan cat berwarna kuning keemasan.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

6 hari lalu

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

Artis Rio Reifan kelima kali ditangkap polisi karena kasus narkoba. Apa itu sabu dan bahaya menggunakannya?

Baca Selengkapnya

Polres Metro Depok Tangkap 2 Kurir Narkoba Modus Tempel dan Bungkus Permen

6 hari lalu

Polres Metro Depok Tangkap 2 Kurir Narkoba Modus Tempel dan Bungkus Permen

Dari kedua kurir narkoba itu, polisi juga mengamankan 6 botol liquid ganja cair dan alat hisap.

Baca Selengkapnya