Sebelum Angkat Black Box Lion Air, Ini yang Dilakukan Hendra

Jumat, 2 November 2018 07:50 WIB

Penyelam TNI AL melakukan operasi pencarian pesawat Lion Air JT 610 di lokasi jatuhnya pesawat di Perairan Karawang, Jawa Barat, Kamis, 1 November 2018. Operasi pencarian juga difokuskan di satu titik untuk penyisiran bawah laut, lokasi ditangkapnya sinyal kotak hitam atau black box. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Detektor sinyal yang dipegang Sersan Satu Hendra Saputra mendadak berbunyi di dekat sebuah benda berwarna oranye yang terpendam lumpur di dasar laut Karawang, Kamis pagi, 1 November 2018. Personel Satuan Intai Amfibi Korps Marinir TNI Angkatan Laut ini sudah menduga benda itu adalah kotak hitam pesawat Lion Air JT 610 yang ia cari-cari sejak Senin lalu.

Baca: Anggota TNI AL Penemu Black Box Lion Air dapat Hadiah

Namun, untuk meyakinkan diri, Hendra mengajak rekan satu timnya, Nur Ali, bersama-sama mendekatkan detektor sinyal ke benda yang tergolek di kedalaman 32 meter tersebut. "Kami mendekatkan alat kami dan bunyinya menjadi sangat kuat," kata Hendra saat ditemui di atas Kapal Riset Baruna Jaya I.

Sinyal ‘ping’ dari kotak hitam Lion Air pertama kali tertangkap oleh Baruna Jaya dua hari lalu. Sumber sinyal diperkirakan berada pada titik 400 meter di sebelah barat daya titik koordinat terakhir pesawat beregister PK-LQP itu menghilang dari radar menara kontrol Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Senin lalu.

Baca: Black Box Lion Air Ditemukan, Sinyal Ping Dideteksi Dua Kapal Ini

Sebanyak 100 penyelam diterjunkan menuju sekitar titik sinyal. Tapi, karena arus air laut yang deras, penyelam kesulitan menemukan alat yang bisa mengungkap penyebab jatuhnya pesawat nahas tersebut. Kemarin, sinyal yang ditangkap Baruna Jaya makin kencang. Tim Hendra yang terdiri atas tujuh orang itu mulai melakukan penelusuran sekitar pukul 09.30.

Setengah jam kemudian, Hendra dan Nur Ali muncul ke permukaan membawa benda oranye berbentuk tabung: kotak hitam Lion Air JT610. Hendra mengatakan ia sempat putus asa mencari kotak tersebut. Arus kencang dan dasar laut yang berlumpur menyebabkan jarak pandang pendek. Kotak hitam itu ditemukan pada jarak 500 meter dari lokasi perkiraan hilangnya pesawat.

Baca: KNKT Gandeng Amerika Serikat Buka Black Box Lion Air JT 610

Panglima Komando Armada I, Laksamana Muda TNI Yudo Margono, menuturkan masih ada satu bagian kotak hitam lagi yang harus dicari. Bagian kotak hitam yang ditemukan berisi rekaman data penerbangan (flight data recorder). Satu bagian lagi yang berisi rekaman percakapan pilot (cockpit voice recorder) belum ditemukan. "Black box sudah kami serahkan ke Komite Nasional Keselamatan Transportasi untuk diperiksa lebih lanjut," kata dia.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Bedah Buku Karya KSAL, Bamsoet Tegaskan Dukung Peningkatan Alutsista

9 hari lalu

Bedah Buku Karya KSAL, Bamsoet Tegaskan Dukung Peningkatan Alutsista

Peningkatan Alutsista sangat diperlukan seturut posisi Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Ruang Tutup Bandara Sam Ratulangi, Grup Lion Air Batalkan 27 Penerbangan

10 hari lalu

Erupsi Gunung Ruang Tutup Bandara Sam Ratulangi, Grup Lion Air Batalkan 27 Penerbangan

Grup Lion Air batalkan 27 penerbangan dari dan ke Manado imbas Bandara Sam Ratulangi masih ditutup karena erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Pesawat Lion Group Kembali Beroperasi untuk Rute Ternate, Pastikan Kondisi Aman Pasca Erupsi Gunung Ruang

11 hari lalu

Pesawat Lion Group Kembali Beroperasi untuk Rute Ternate, Pastikan Kondisi Aman Pasca Erupsi Gunung Ruang

Saat ini wilayah penerbangan di Bandara Sultan Babullah Ternate dalam kondisi aman dan terbebas dari pengaruh abu vulkanik bekas erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Prediksi Ekonom Soal Politisasi Bansos, Sejumlah Penerbangan Lion Grup Dibatalkan

11 hari lalu

Terkini Bisnis: Prediksi Ekonom Soal Politisasi Bansos, Sejumlah Penerbangan Lion Grup Dibatalkan

Apakah MK akan membenarkan adanya politisasi bantuan sosial (bansos) dalam putusan sidang sengketa Pilpres 2024?

Baca Selengkapnya

Akibat Erupsi Gunung Ruang Manado, Lion Group Batalkan 27 Penerbangan Rute Terdampak

11 hari lalu

Akibat Erupsi Gunung Ruang Manado, Lion Group Batalkan 27 Penerbangan Rute Terdampak

Pembatalan penerbangan akibat erupsi Gunung Ruang yang meletus sejak 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Mengenal Bintang Jalasena, Penghargaan TNI AL yang Berjiwa Kesatria

12 hari lalu

Mengenal Bintang Jalasena, Penghargaan TNI AL yang Berjiwa Kesatria

Tak hanya prajurit TNI AL, Bintang Jalasena juga diberikan kepada WNI bukan prajurit, bahkan WNA yang telah berjasa.

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Mabes Polri: Penyelesaian Berjalan Baik

13 hari lalu

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Mabes Polri: Penyelesaian Berjalan Baik

Mabes Polri bungkam untuk penjelasan berikutnya perihal proses hukum terhadap anggota Brimob yang terlibat bentrok.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Lion Air Terkait Penangkapan 2 Karyawan dalam Kasus Penyelundupan Narkoba Jalur Udara

13 hari lalu

Tanggapan Lion Air Terkait Penangkapan 2 Karyawan dalam Kasus Penyelundupan Narkoba Jalur Udara

Manajemen Lion Air angkat bicara terkait informasi penangkapan dua karyawan maskapai itu dalam kasus penyelundupan narkoba melalui jalur udara.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Ungkap Peredaran Narkoba Melalui Jalur Udara, 2 Petugas Lion Air Terlibat

13 hari lalu

Bareskrim Ungkap Peredaran Narkoba Melalui Jalur Udara, 2 Petugas Lion Air Terlibat

Bareskrim Polri menangkap jaringan pengedar narkoba yang melintas melewati jalur udara.

Baca Selengkapnya

TNI AL Kerahkan Kapal Perang untuk Evakuasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

13 hari lalu

TNI AL Kerahkan Kapal Perang untuk Evakuasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

TNI AL mengerahkan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Kakap-811 untuk mengevakuasi masyarakat terdampak erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya