Migrant Care: 6 TKI Dieksekusi Mati dalam 10 Tahun Terakhir

Rabu, 31 Oktober 2018 17:23 WIB

Aktivis Buruh Migran saat melakukan aksi Mengutuk dan Menolak Hukuman Mati di depan Kedutaan Besar Arab Saudi, Jakarta, 20 Maret 2018. Eksekusi tersebut dilakukan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu (mandatory consular notification) kepada Pemerintah Indonesia. Akibatnya, pemerintah tidak bisa memberikan pembelaaan atau upaya perlindungan pada Zaini sebelum dieksekusi. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Eksekusi mati terhadap Tuti Tursilawati menambah daftar buruh migran Indonesia yang dihukum oleh pemerintah Arab Saudi. Dalam 10 tahun terakhir, Migrant Care mencatat ada enam buruh migran Indonesia yang dieksekusi mati.

Ketua Pusat Studi Migrasi Migrant Care, Anis Hidayah, mengatakan eksekusi mati terhadap buruh migran kerap dilakukan tanpa memberikan notifikasi terlebih dahulu kepada pemerintah Indonesia. "Eksekusi juga kerap mengabaikan akses terhadap keadilan dalam proses hukum yang berjalan," kata dia saat dihubungi Tempo, Rabu, 31 Oktober 2018.

Baca: Tuti Tursilawati Dieksekusi Mati, Jokowi Diminta Protes Saudi

Berikut merupakan enam pekerja yang dieksekusi pemerintah Arab Saudi:

1. Yanti Irianti binti Jono Sukardi
Tenaga kerja asal Cianjur, Jawa Barat dieksekusi pada 11 Januari 2008. Dia ditembak mati karena tuduhan membunuh dan merampok harta benda majikannya.

Advertising
Advertising

2. Ruyati binti Satubi
Wanita asal Bekasi, Jawa Barat ini dipancung dengan tuduhan membunuh majikannya pada 12 Januari 2010. Ruyati dieksekusi mati pada 18 Juni 2011.

3. Siti Zaenab binti Duhri Rupa
Siti dieksekusi dengan cara dipancung pada 14 April 2015. Dia dinyatakan bersalah karena membunuh istri majikannya pada 1999. Pekerja asal Bangkalan, Jawa Timur ini sempat ditahan di Penjara Umum Madinah sejak 5 Oktober 1999.

Baca: Pakar: Indonesia Tak Punya Kekuatan Soal Kasus Tuti Tursilawati

4. Karni binti Medi Tarsim
Karni dipancung karena tuduhan membunuh seorang anak berusia empat tahun, Tala Al Syihri, pada 26 September 2012. Wanita asal Brebes, Jawa Tengah ini dieksekusi pada 16 April 2015 setelah dipenjara selama 8 bulan. Karni juga divonis hukuman cambuk 200 kali karena tindakan percobaan bunuh diri.

5. Muhammad Zaini Misrin Arsad
Zaini dieksekusi dengan tuduhan membunuh majikannya pada 2004. Pria asal Bangkalan, Jawa Timur itu dihukum pancung pada 18 Maret 2018.

6. Tuti Tursilawati
Tuti divonis mati karena dituduh membunuh ayah majikannya, Suud Mulhak Al Utaibi pada 2010. Berdasarkan keterangan keluarga, pembunuhan dilakukan sebagai bentuk pembelaan diri karena Tuti kerap mendapat tindakan kekerasan termasuk ancaman pemerkosaan. Dia dieksekusi pada 29 September 2018.

Baca: Langkah Diplomasi Bebaskan Tuti Tursilawati: Dari SBY-Habibie

Berita terkait

Pemerintah Cabut Pembatasan Barang TKI, Begini Bunyi Aturannya

9 hari lalu

Pemerintah Cabut Pembatasan Barang TKI, Begini Bunyi Aturannya

Sebelumnya, pemerintah membatasi barang TKI atau pekerja migran Indonesia, tetapi aturan ini sudah dicabut. Begini isi aturannya.

Baca Selengkapnya

Nurul Huda Disiksa Majikan di Oman, Rentannya Pelanggaran HAM pada PMI di Timur Tengah

20 hari lalu

Nurul Huda Disiksa Majikan di Oman, Rentannya Pelanggaran HAM pada PMI di Timur Tengah

Nurul Huda menggugah perhatian publik. Video curhatnya tentang pengalaman disiksa oleh majikannya di Oman menjadi sorotan.

Baca Selengkapnya

AS Prihatin atas Rekaman Eksekusi Israel di RS Al Shifa, Tapi Kecam Hamas

25 hari lalu

AS Prihatin atas Rekaman Eksekusi Israel di RS Al Shifa, Tapi Kecam Hamas

Pasukan Israel pada Senin mundur dari kompleks rumah sakit terbesar Al Shifa di Gaza itu setelah pengepungan selama dua pekan terakhir.

Baca Selengkapnya

Beda Sikap Migrant Watch dan Migrant CARE Soal Dugaan TPPO Berkedok Magang Mahasiswa

27 hari lalu

Beda Sikap Migrant Watch dan Migrant CARE Soal Dugaan TPPO Berkedok Magang Mahasiswa

Migrant Watch menilai kasus magang ke Jerman lebih tepat dikatakan sebagai kesalahan prosedur penempatan mahasiswa ketimbang TPPO.

Baca Selengkapnya

Ferienjob: Praktik Lancung TPPO Berkedok Magang hingga Guru Besar Menjadi Tersangka

32 hari lalu

Ferienjob: Praktik Lancung TPPO Berkedok Magang hingga Guru Besar Menjadi Tersangka

Dengan iming-iming magang di Jerman, para pelaku melakukan TPPO dengan menjebak dalam program Ferienjob

Baca Selengkapnya

TPPO Modus Ferienjob, Migrant CARE Ungkap Sindikat Pernah Sasar Siswa SMK

33 hari lalu

TPPO Modus Ferienjob, Migrant CARE Ungkap Sindikat Pernah Sasar Siswa SMK

Kasus TPPO menyasar dunia pendidikan. Selain Ferienjob, kasus perdagangan orang sempat masuk ke sekolah (SMK) menggunakan modus lain.

Baca Selengkapnya

Migrant Care: PPLN Kuala Lumpur Tak Paham Aturan Pemilu, Hak Politik Ratusan Pekerja Migran Terabaikan

36 hari lalu

Migrant Care: PPLN Kuala Lumpur Tak Paham Aturan Pemilu, Hak Politik Ratusan Pekerja Migran Terabaikan

Migrant Care menyatakan PPLN Kuala Lumpur menunjukkan bobroknya penyelenggara pemilu dan tunduk pada keinginan parpol.

Baca Selengkapnya

Banyak Data Tidak Sesuai, Migrant Care Minta KPU Buka DPT PSU di Kuala Lumpur

48 hari lalu

Banyak Data Tidak Sesuai, Migrant Care Minta KPU Buka DPT PSU di Kuala Lumpur

Migrant Care menemukan hanya segelintir pemilih yang tercatat dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) hadir saat pencoblosan ulang di Kuala Lumpur Malaysia

Baca Selengkapnya

PSU Kuala Lumpur Digelar Hari ini, Migrant Care Sebut Jumlah Pemilih Menciut

48 hari lalu

PSU Kuala Lumpur Digelar Hari ini, Migrant Care Sebut Jumlah Pemilih Menciut

Migrant Care menyoroti berkurangnya jumlah pemilih dalam pemungutan suara ulang yang akan digelar di Kuala Lumpur.

Baca Selengkapnya

Cerita Awal Mula Migrant Care Mencium Adanya Dugaan Jual Beli Surat Suara di Malaysia

57 hari lalu

Cerita Awal Mula Migrant Care Mencium Adanya Dugaan Jual Beli Surat Suara di Malaysia

Migrant Care, mengungkap dugaan praktik jual beli surat suara pemilu di Malaysia. Surat suara pemilu itu dijual dari harga 25-50 Ringgit Malaysia

Baca Selengkapnya