Sosok Prawoto yang Sempat Disebut Anwar Ibrahim Jadi Prabowo

Reporter

Tempo.co

Selasa, 30 Oktober 2018 13:06 WIB

Ketua MPR RI Zulkifli Hasan menyampaikan testimoni dalam acara penganugerahan gelar Doktor Kehormatan Bidang Pendidikan Politik kepada Anwar Ibrahim dari Universitas Negeri Padang di Gedung Auditorium Universitas Negeri Padang, Senin, 29 Oktober 2018.

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia Dato Seri Anwar Ibrahim terpeleset lidah saat menyebut nama Prabowo dalam pidatonya. Anwar berpidato ketika menerima gelar doktor kehormatan Honoris Causa dari Universitas Negeri Padang, Senin, 29 Oktober 2018.

Simak: Anwar Ibrahim Kepleset Lidah Sebut Nama Prabowo

"Banyak pimpinan politik hebat di Indonesia, mulai dari Bung Karno, Bung Hatta, Natsir, Prabowo,...maaf Prawoto. Ini panggung sains, ya, saya juga baru ke Istana Bogor menemui Presiden Jokowi. Agar adil, saya ucapkan keduanya," kata Anwar yang disambut tawa hadirin di Auditorium Universitas Negeri Padang di Padang.

Anwar langsung mengoreksi kesalahan penyebutan nama Prawoto, yang ia sebut Prabowo. Ia juga spontan menyebutkan nama Presiden Jokowi agar "berimbang".

Lantas siapa Prawoto yang dimaksud oleh Anwar Ibrahim?

Advertising
Advertising

Prawoto memiliki nama lengkap Prawoto Mangkusasmito, seorang aktivis Islam Indonesia sekaligus Wakil Perdana Menteri Indonesia kesembilan. Pria kelahiran Magelang, 4 Januari 1910 ini merupakan Ketua Umum Majelis Syuro Muslimin Indonesia (Masyumi) yang terakhir. Prawoto terpilih sebagai ketua Masyumi dalam Muktamar IX di Yogyakarta tahun 1959.

Prawoto termasuk orang yang menentang ide Demokrasi Terpimpipn ala Soekarno. Dalam beberapa tulisannya, Prawoto menyebut demokrasi terpimpin akan memunculkan "mahapemimpin" yang jauh dari konsep demokrasi. Dengan ide tersebut, Prawoto khawatir kekuasaan akan melampaui hukum.

Ditahan rezim Soekarno setelah Masyumi bubar.

<!--more-->

Setelah Masyumi bubar pada Januari 1962, rezim Soekarno menjebloskan pentolan partai tersebut termasuk Prawoto ke penjara. Mereka ditempatkan di Rumah Tahanan Militer Madiun, Jakarta, dan terakhir di Wisma Keagungan. Pada Mei 1966, rezim orde baru dibawah Soeharto membebaskan Prawoto.

Belakangan Prawoto terlibat membidani lahirnya Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia. Ketua Umum Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia Mohammad Siddik mengatakan pembentukan lembaga ini berawal dari wacana yang beredar bahwa rezim orde baru akan menghidupkan kembali partai yang dibubarkan oleh orde lama secara tidak wajar. Hingga akhirnya ada sinyal untuk tidak mentoleransi kembalinya Masyumi.

Prawoto yang pernah menjadi pengurus Universitas Islam Indonesia (UII) dan kurator Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (cikal bakal IAIN atau UIN) ini meninggal pada 24 Juli 1970.

Simak: 5 Momen Tak Terlupakan di Hidup Anwar Ibrahim

Pidato Anwar Ibrahim yang kepleset lidah menyebut Prawoto menjadi Prabowo ini terjadi saat ia memberikan sambutan dalam acara pemberian Gelar Honoris Causa oleh Universitas Negeri Padang, Sumatera Barat. Alasan Universitas Negeri Padang menganugerahi Anwar Ibrahim gelar doktor honoris causa karena dinilai berperan dalam pendidikan politik.

Berita terkait

Gerindra Sebut Ketidakhadiran Prabowo di Halalbihalal PKS Bukan Sinyal Penolakan

9 menit lalu

Gerindra Sebut Ketidakhadiran Prabowo di Halalbihalal PKS Bukan Sinyal Penolakan

Sufmi Dasco membantah, ketidakhadiran Presiden Terpilih Prabowo Subianto dalam acara Halalbihalal yang digelar PKS merupakan sinyal penolakan

Baca Selengkapnya

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

1 jam lalu

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan akan terus mempersempit ruang gerak bagi pelaku judi online.

Baca Selengkapnya

Prabowo Tak Hadiri Halalbihalal PKS, Pengamat Sebut Sinyal Penolakan

2 jam lalu

Prabowo Tak Hadiri Halalbihalal PKS, Pengamat Sebut Sinyal Penolakan

Pakar menduga, Prabowo belum menemukan titik temu untuk membuka komunikasi dengan PKS.

Baca Selengkapnya

PKS Berharap Prabowo Ajak Gabung Koalisi seperti PKB dan NasDem

2 jam lalu

PKS Berharap Prabowo Ajak Gabung Koalisi seperti PKB dan NasDem

PKS berharap didatangi Presiden Terpilih Prabowo Subianto untuk diajak bergabung ke koalisi pemerintahan mendatang.

Baca Selengkapnya

2 Alasan PPP Belum Putuskan Sikap soal Oposisi atau Koalisi

2 jam lalu

2 Alasan PPP Belum Putuskan Sikap soal Oposisi atau Koalisi

Pelaksana Tugas Ketua Umum PPP, Mardiono mengungkap alasan partainya belum memutuskan sikap terhadapan pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Sekjen PKS Beri Sinyal Gabung ke Prabowo: Kami Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

3 jam lalu

Sekjen PKS Beri Sinyal Gabung ke Prabowo: Kami Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

PKS beri sinyal bakal bergabung dengan pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka setelah dua periode berada di luar pemerintah.

Baca Selengkapnya

Anies soal Kemungkinan Jadi Menteri di Pemerintahan Prabowo: Saya Tidak Berandai-andai

6 jam lalu

Anies soal Kemungkinan Jadi Menteri di Pemerintahan Prabowo: Saya Tidak Berandai-andai

Anies Baswedan mengomentari peluang bergabung dalam pemerintahan Prabowo-Gibran sebagai menteri.

Baca Selengkapnya

Belum Siapkan Nama Menteri, NasDem Fokus Dua Hal Ini

6 jam lalu

Belum Siapkan Nama Menteri, NasDem Fokus Dua Hal Ini

Prabowo belum menawarkan kursi menteri, Partai Nasdem fokus pada kepemimpinan ide dan rekonsiliasi.

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

7 jam lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Akhir Politik Jokowi di PDIP

7 jam lalu

Akhir Politik Jokowi di PDIP

Kiprah politik Joko Widodo atau Jokowi di PDI Perjuangan sudah tamat. Mantan Wali Kota Solo itu butuh dukungan partai politik baru.

Baca Selengkapnya