YLKI Minta Kemenhub Pastikan Lion Air Beri Kompensasi bagi Korban

Reporter

Friski Riana

Senin, 29 Oktober 2018 15:44 WIB

Pesawat Lion Air rute Jakarta - Pangkal Pinang yang hilang kontak dan kemudian ditemukan lokasi jatuhnya di Perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, mengangkut sebanyak 189 penumpang termasuk awak kabin. HUMAS BASARNAS

TEMPO.CO, Jakarta - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia meminta Kementerian Perhubungan memastikan perusahaan maskapai penerbangan Lion Air memberikan jaminan kompensasi pada korban atau ahli waris korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610. "Manajemen Lion Air harus bisa memastikan keluarga atau ahli waris yang ditinggalkan, masa depannya tidak terlantar," kata Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi dalam siaran tertulisnya, Senin, 29 Oktober 2018.

Lion Air juga harus memberikan jaminan biaya pendidikan atau beasiswa untuk ahli waris yang masih berusia sekolah. Tulus mengatakan menurut Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 77 Tahun 2011, penumpang yang meninggal karena kecelakaan pesawat berhak mendapatkan kompensasi sebesar Rp 1,25 miliar per orang.

Baca: Posisi Lion Air Sudah Diketahui, Tim SAR Menuju Lokasi

YLKI juga mendesak pihak Boeing untuk memberikan penjelasan komprehensif atas kecelakaan pesawat JT610 karena menggunakan pesawat seri terbaru, yakni B737 Max. Pesawat itu jam terbangnya baru 900 dan baru dirilis pada Agustus 2018. “Adakah cacat produk dari jenis pesawat itu?" kata Tulus.

Menurut Tulus, Kementerian Perhubungan harus meningkatkan pengawasan kepada semua maskapai, baik pengawasan teknis atau performa manajerial. Selain itu, juga memastikan penerbangan lainnya tidak ada masalah teknis dan keamanan.

Advertising
Advertising

Baca: Basarnas: Masa Pencarian Pesawat Lion Air JT 610 Sekitar 2-3 Hari

Tulus juga meminta Kementerian Perhubungan meningkatkan pengawasan ke manajemen Lion Air. "Pengawasan yang intensif dan mendalam sangat urgent dilakukan pada Lion Air, yang selama ini dianggap sering mengecewakan konsumennya."

Pesawat Lion Air JT610 penerbangan dari Jakarta menuju Pangkal Pinang membawa 181 penumpang, terdiri dari 178 penumpang dewasa, satu anak-anak, dan dua bayi. Pesawat itu diawaki dua pilot dengan lima kru kabin. Pesawat itu hilang kontak pagi tadi dan ditemukan jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat.

Berita terkait

Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

8 jam lalu

Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan memanggil manajemen PT Sepatu Bata Tbk., imbas penutupan pabrik alas kaki itu di Purwakarta, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

20 jam lalu

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

Siapa pemilik merek sepatu Bata yang pabriknya tutup di Purwakarta?

Baca Selengkapnya

Belajar dari Delay 5 Jam Lion Air Surabaya-Banjarmasin, Apa Saja Hak Penumpang?

21 jam lalu

Belajar dari Delay 5 Jam Lion Air Surabaya-Banjarmasin, Apa Saja Hak Penumpang?

Jika Anda mengalami keterlambatan atau delay seperti penumpang Lion Surabaya-Banjarmasin, ini hak penumpang sesuai Peraturan Menhub

Baca Selengkapnya

Menko PMK soal Taruna STIP Tewas Dianiaya: Selama Ini Tanggung Jawab Institusi

22 jam lalu

Menko PMK soal Taruna STIP Tewas Dianiaya: Selama Ini Tanggung Jawab Institusi

Muhadjir mengatakan jika kasus tersebut berkaitan dengan mahasiswa seperti STIP, biasanya itu juga ditangani oleh pimpinan institusi

Baca Selengkapnya

Delay 5 Jam, Penumpang Lion Air SUB-BDJ Desak Kompensasi Rp 300 Ribu

1 hari lalu

Delay 5 Jam, Penumpang Lion Air SUB-BDJ Desak Kompensasi Rp 300 Ribu

Pesawat Lion Air JT 316 rute Surabaya-Banjarmasin delay selama lima jam karena menunggu kedatangan pesawat Lion Air dari Batam.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perhubungan Klaim Keselamatan Pelayaran Indonesia Diakui Dunia

1 hari lalu

Kementerian Perhubungan Klaim Keselamatan Pelayaran Indonesia Diakui Dunia

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengklaim bahwa keselamatan dan keamanan pelayaran kapal Indonesia telah diakui dunia internasional.

Baca Selengkapnya

Insiden-insiden yang Menggerus Reputasi Boeing

3 hari lalu

Insiden-insiden yang Menggerus Reputasi Boeing

Banyak insiden yang menggerus reputasi Boeing sebagai produsen pesawat terkemuka di dunia, yang terakhir adalah kematian seorang pelapor.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Masih Ditutup hingga Besok

3 hari lalu

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Masih Ditutup hingga Besok

Penutupan sementara operasional Bandara Sam Ratulangi Manado kembali diperpanjang hingga besok, Sabtu, 4 Mei 2024 pukul 18.00 WITA.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

3 hari lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub

3 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub

Lesunya aktivitas kunjungan wisman ke 17 bandara internasional membuat Kemenhub menurunkan status penggunaan bandara menjadi bandara domestik.

Baca Selengkapnya