Polri Kerahkan Empat Kapal Laut ke Lokasi Jatuhnya Lion Air

Reporter

Andita Rahma

Editor

Amirullah

Senin, 29 Oktober 2018 11:14 WIB

Ilustrasi Garuda Indonesia dan Lion Air. Dok. TEMPO/Hariandi Hafid

TEMPO.CO, Jakarta - Polri turut mengerahkan beberapa kapal polisi untuk membantu mencari puing pesawat Lion Air JT-610. Pesawat rute Bandara Internasional Soekarno Hatta-Bandara menuju Pangkal Pinang itu jatuh pada Senin, 29 Oktober 2018.

Baca: Pesawat Lion Air yang Hilang Membawa 181 Penumpang

"Kapal polisi yang sudah meluncur ke lokasi ada KP Sundaicus, 4 personel; KP Elang Laut, 6 personel; KP Pelatuk, 6 personel; dan KP Kolibri, 16 personel," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Polisi Dedi Prasetyo melalui keterangan resmi, Senin, 29 Oktober 2018.

Polri juga telah menyiagakan Brigadir Mobil, Sabhara, Polairud, Dokter Kesehatan, Humas Polda Babel, dan Polres Pangkal Pinang untuk mempersiapkan posko bantuan.

Baca: Lion Air Hilang Kontak Tak Lama Setelah Terbang dari Jakarta

Advertising
Advertising

Selain itu, kata Dedi, pihaknya terus berkoordinasi dengan Basarnas selaku koordinator seluruh kegiatatan pencarian pesawat tersebut. "Sementara, yang sedang isi BBM, KPKutilang-5005, 24 personel, longboat taktikal, 14 personel. Sambil menunggu komando pencarian dari Basarnas sebagai koordinator seluruh kegiatan," ucap dia.

Pesawat Lion Air itu terakhir kali tertangkap radar pada titik koordinat 05 46.15 S - 107 07.16 E. Lepas landas pada pukul 06.10 WIB, pesawat itu jatuh di Tanjung Kerawang sekitar 13 menit setelah lepas landas.

Berita terkait

Delay 5 Jam, Penumpang Lion Air SUB-BDJ Desak Kompensasi Rp 300 Ribu

8 jam lalu

Delay 5 Jam, Penumpang Lion Air SUB-BDJ Desak Kompensasi Rp 300 Ribu

Pesawat Lion Air JT 316 rute Surabaya-Banjarmasin delay selama lima jam karena menunggu kedatangan pesawat Lion Air dari Batam.

Baca Selengkapnya

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

20 jam lalu

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

Bos Polus Tech mengakui kesulitan untuk mengawasi penggunaan alat sadap oleh pembeli.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

21 jam lalu

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

Menurut Sebby Sambom, penambahan pasukan itu tak memengaruhi sikap TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

1 hari lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

2 hari lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Insiden-insiden yang Menggerus Reputasi Boeing

2 hari lalu

Insiden-insiden yang Menggerus Reputasi Boeing

Banyak insiden yang menggerus reputasi Boeing sebagai produsen pesawat terkemuka di dunia, yang terakhir adalah kematian seorang pelapor.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

2 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

2 hari lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

2 hari lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

3 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya