Wakapolri Komjen Ari Dono Sukmanto saat pelantikan Wakapolri dan sertijab Kabareskrim di Mabes Polri, Jakarta, 17 Agustus 2018. Kapolri Jenderal Tito Karnavian melantik Komjen Ari Dono sebagai Wakapolri menggantikan Komjen Syafruddin serta melakukan Sertijab Kabareskrim kepada Irjen Arief Sulistyanto. TEMPO/M Taufan Rengganis
TEMPO.CO, Jakarta-Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia Komisaris Jenderal Ari Dono Sukmanto mengatakan polisi sedang memburu pelaku yang membuat dan menyebarkan video pembakaran bendera tauhid oleh Barisan Serbaguna Nahdlatul Ulama di Garut. "Sedang dicari (pelakunya)," ujar Ari Dono di Kompleks Parlemen, Senayan, Rabu, 24 Oktober 2018.
Ihwal pasal yang menjerat penyebar video itu, polisi akan menyelidiki soal perbuatannya terlebih dahulu. "Nanti kita lihat motif perbuatannya itu apa, membuat gaduh dan lain sebagainya," ujar Ari Dono.
Sedangkan terhadap pelaku pembakaran bendera, Ari berujar polisi masih menggali keterangan dari tiga tersangka yang sudah diamankan. "Peristiwa ini sekarang sedang ditindaklanjuti dan diminta keterangan, kalau itu apakah masuk perbuatan pidana ataukah tidak," ujar dia.
Ari Dono mengimbau masyarakat tidak terprovokasi dan meminta publik lebih berhati-hati dalam menyaring informasi. "Ketika mendapatkan suatu informasi di media kita harus dalami dulu, kita kaji lagi. Kalaupun kita berbuat, kira-kira merugikan kita atau merugikan orang lain atau tidak," ujar dia.
Sebelumnya, beredar video viral soal pembakaran bendera berkalimat tauhid. Dalan video berdurasi 02.05 menit itu, terlihat seorang anggota berbaju Banser membawa bendera berwarna hitam. Belasan anggota Banser lainnya kemudian berkumpul untuk bersama-sama menyulut bendera tersebut dengan api. Sebagian dari mereka mengenakan pakaian loreng khas Banser lengkap dengan baret hitam.
Tak hanya bendera tauhid, mereka juga nampak membakar ikat kepala berwarna hitam bertuliskan aksara arab itu. Agar kedua benda lebih cepat dilalap api, mereka menggunakan koran yang juga telah disulut.