Pasca-Kasus Ratna Sarumpaet, Survei: Publik Khawatir Hoax Marak

Reporter

Fikri Arigi

Rabu, 24 Oktober 2018 09:50 WIB

Tersangka hoax Ratna Sarumpaet diperiksa di Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Senin, 22 Oktober 2018. Tempo/Adam Prireza

TEMPO.CO, Jakarta - Hasil survei lembaga sigi Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menunjukkan kasus kabar palsu Ratna Sarumpaet populer dengan angka 57,2 persen responden mengatakan pernah mendengar berita ini. Sebanyak 89,5 persen responden ini mengaku tidak suka dengan apa yang dilakukan Ratna.

"Mayoritas responden mengaku khawatir dengan maraknya hoax," kata Direktur Eksekutif LSI Denny JA dalam keterangannya, Selasa, 23 Oktober 2018.

Baca: Survei: Hoax Ratna Sarumpaet, Prabowo Ditinggal Pemilih Sarjana

Hasil survei LSI menunjukkan angka 75 persen yang mengatakan khawatir dan hanya 8,7 persen yang mengatakan tidak khawatir, 16,3 persen sisanya menjawab tidak tahu. Sebanyak 74,5 persen responden mengaku ingin sosial media bersih dari kabar palsu, 10,3 persen tidak setuju, dan 15,2 persen mengatakan tidak tahu.

Hoax yang dilakukan oleh aktivis yang vokal pada reformasi 1998 ini berdampak pada elektabilitas Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Data LSI menunjukan ada sekitar 17,9 persen responden survei yang mengatakan lebih tidak mendukung Prabowo-Sandiaga, 11,6 persen memilih lebih mendukung, 49,8 persen sama saja, dan 20,7 persen tidak tahu, pasca kasus hoax Ratna.

Advertising
Advertising

Pasangan Jokowi - Ma'ruf Amin masih unggul dengan hasil 57,7 persen, sedangkan 28,6 persen untuk Prabowo-Sandiaga. "Efek elektoral hoax bukan mengurangi dukungan ke Prabowo tapi yang belum memutuskan pilihan cenderung memilih Jokowi," kata Denny.

Baca: Survei: Pasca-Hoax Ratna Sarumpaet, Jokowi Makin Ungguli Prabowo

Dukungan Jokowi-Ma'ruf bertambah dari 53,2 persen di bulan September, menjadi 57,7 persen pada Oktober. Sedangkan Prabowo-Sandiaga cenderung stagnan dengan 29,2 persen pada September menjadi 28,6 persen pada Oktober.

Sebelumnya Ratna mengaku telah menjadi korban pengeroyokan di Bandara Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat pada 21 September 2018. Kabar bohong ini sempat dikonfirmasi oleh beberapa politisi, seperti Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon. Prabowo sendiri turut memberikan pernyataan mengenai pemukulan yang diklaim oleh Ratna, ia bahkan sempat
mengatakan bahwa tindakan terhadap Ratna adalah tindakan represif dan melanggar hak asasi manusia.

Pada 3 Oktober 2018, Ratna mengakui kabar pemukulan ini sebetulnya hanya hoax. Hal yang sebetulnya terjadi pada 21 September 2018 mendatangi rumah sakit bedah untuk menjalani operasi sedot lemak di pipi, pulang dalam kondisi wajah yang lebam.

Penelitian ini dilakukan LSI pada 10-19 Oktober 2018. Dengan jumlah responden 1.200 orang, yang dipilih menggunakan metode multistage random sampling. Data dikumpulkan melalui wawancara tatap muka dengan responden menggunakan kuesioner, dengan margin of error kurang lebih sebesar 2,8%. Data ini dilengkapi dengan Focus Group Discussion (FGD), analisis media, dan wawancara mendalam.

Baca: Survei: Elektabilitas Prabowo Tergerus Kasus Hoax Ratna Sarumpaet

Berita terkait

Google Form, Apa Saja Fungsinya?

4 hari lalu

Google Form, Apa Saja Fungsinya?

Google Form platform online yang memungkinkan pengguna untuk membuat formulir, survei, kuis, dan polling

Baca Selengkapnya

Fakta Tentara AS Hilang di Hutan Karawang dan Ditemukan Meninggal

4 hari lalu

Fakta Tentara AS Hilang di Hutan Karawang dan Ditemukan Meninggal

Kapuspen TNI Mayjen Nugraha Gumilar mengatakan tentara Amerika tersebut ditemukan sudah dalam keadaan meninggal di hutan Karawang.

Baca Selengkapnya

AirNav Indonesia Pastikan Kabar Pesawat Jatuh di Perairan Bengga NTT Hoax

5 hari lalu

AirNav Indonesia Pastikan Kabar Pesawat Jatuh di Perairan Bengga NTT Hoax

AirNav Indonesia memastikan kabar adanya pesawat terbang rendah yang jatuh di perairan Bengga Nagekeo yang tersebar luas adalah tidak benar alias hoax

Baca Selengkapnya

KPK Tak Dipercayai Publik, IM57: Sudah Direncanakan untuk Pembubaran

6 hari lalu

KPK Tak Dipercayai Publik, IM57: Sudah Direncanakan untuk Pembubaran

IM57+ Insitute merespon temuan survei Indikator Politik Indonesia soal kepercayaan publik kepada KPK. KPK, lembaga paling tidak dipercaya publik.

Baca Selengkapnya

Survei Indikator: 55,1 Persen Pendukung PDIP Tidak Setuju PSU Tanpa Prabowo-Gibran

6 hari lalu

Survei Indikator: 55,1 Persen Pendukung PDIP Tidak Setuju PSU Tanpa Prabowo-Gibran

Sebanyak 55,1 persen pendukung PDIP tidak setuju dengan PSU tanpa Prabowo-Gibran. Begini rinciannya.

Baca Selengkapnya

Terkini: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga Senin, Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah

6 hari lalu

Terkini: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga Senin, Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah

Penutupan Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado, Sulawesi Utara diperpanjang hingga Senin, 22 April 2024 akibat erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Survei LSI: Kepercayaan ke MK Naik Jadi 73 Persen Efek Sidang Sengketa Pilpres

8 hari lalu

Survei LSI: Kepercayaan ke MK Naik Jadi 73 Persen Efek Sidang Sengketa Pilpres

Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan, menyebut hasil survei menunjukkan MK mengalami tren peningkatan efek sidang sengketa hasil pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Kecanggihan Rudal dan Drone Iran hingga Warga Israel Ogah Balas Iran

10 hari lalu

Top 3 Dunia: Kecanggihan Rudal dan Drone Iran hingga Warga Israel Ogah Balas Iran

Berita Top 3 Dunia pada Rabu 17 April 2024 diawali oleh kabar kecanggihan drone dan rudal Iran yang mampu lewati dua negara sebelum tiba di Israel

Baca Selengkapnya

Survei: 74% Warga Israel Tentang Serangan Balik terhadap Iran

10 hari lalu

Survei: 74% Warga Israel Tentang Serangan Balik terhadap Iran

Hampir tiga perempat responden survei Universitas Hebrew Israel melihat perlunya mempertimbangkan tuntutan politik dan militer dari sekutu soal konfli

Baca Selengkapnya

Video Viral Penangkapan Paksa Istri Anggota TNI yang Laporkan Suami Selingkuh, Polda Bali: Hoax

13 hari lalu

Video Viral Penangkapan Paksa Istri Anggota TNI yang Laporkan Suami Selingkuh, Polda Bali: Hoax

Polda Bali buka suara perihal penangkapan paksa istri anggota TNI yang mempunyai anak usia 1,5 tahun dan menyusui di sel tahanan.

Baca Selengkapnya