Pimpinan Pagar Nusa Soal Banser NU dan Kasus Bakar Bendera

Reporter

Andita Rahma

Editor

Elik Susanto

Rabu, 24 Oktober 2018 08:18 WIB

Anggota Banser NU bersiap mengikuti Apel Kebangsaan dan Kemah Kemanusiaan di Bumi Perkemahan Ragunan, Jakarta, 18 April 2017. Ribuan personel Banser NU hadir dalam apel ini. ANTARA/Sigid Kurniawan

TEMPO.CO, Jakarta - Pagar Nusa yang merupakan salah satu badan otonom Nahdlatul Ulama atau NU, meyakini bendera bertuliskan kalimat tauhid yang diduga dibakar oleh anggota Banser NU di Garut, Jawa Barat, merupakan atribut HTI (Hizbut Tahrir Indonesia).

Baca: MUI Nyatakan yang Dibakar di garut Bukan Bendera HTI

"Banser membakar atribut HTI, bukan kalimat tauhid," tandas Ketua Umum Pagar Nusa Muchamad Nabil Harun dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa, 23 Oktober 2018.

Nabil menjelaskan, posisi Banser seperti Pagar Nusa bagian dari keluarga besar NU yang diajari memisahkan mana yang benar dan yang salah dalam mempertahankan Negara Kesatuan RI.

"Bendera HTI adalah bathil sedang kalimat tauhid adalah haq. Penghormatan terhadap yang haq tidak pernah berkurang sedikit pun, tetapi penindakan kepada yang bathil, bendera HTI, adalah bagian pelaksanaan cinta Tanah Air dan bangsa," kata Nabil.

Dikatakannya, HTI dilarang karena telah memiliki agenda politik bertentangan dengan konstitusi yang ada di negeri ini. Menurut Nabil, yang menjadi masalah karena HTI menggunakan kalimat tauhid pada atributnya sehingga mengelabui umat Islam akan agenda politiknya.

"Polemik menyusul insiden pembakaran atribut bendera HTI yang kebetulan memuat kalimat tauhid oleh teman-teman Banser NU di Garut harus menjadi bahan pelajaran buat semuanya," kata Nabil, alumnus Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur ini.

Nabil menegaskan, kalimat tauhid tidak sepatutnya digunakan sebagai alat pemecah-belah bangsa. Kalimat mulia tersebut justru seharusnya jadi alat pemersatu. "Selain menjadi sebaik-baik dzikir, kalimat tauhid secara subtansi juga berisi pengakuan kita bersama atas keesaaan Allah," ujarnya.

"Karena itu, kami berharap polemik soal ini segera dihentikan. Sebab, sekali lagi perlu kami tegaskan, kalimat tauhid tidak sepatutnya digunakan untuk memecah-belah bangsa," kata Nabil.

Advertising
Advertising

Sebelumnya, Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Pol Setyo Wasisto mengatakan, polisi telah mengantongi identitas pelaku yang membawa bendera bertuliskan kalimat tauhid ke acara perayaan Hari Santri Nasional di Alun-alun Limbangan, Kabupaten Garut, Jawa Barat pada Senin, 22 Oktober 2018.

"Yang membawa bendera, sudah kami ketahui identitasnya. Polres Garut dibantu Polda Jawa Barat sedang melakukan pengejaran," kata Setyo dalam konferensi pers di Gedung Majelis Ulama Indonesia atau MUI, Jakarta, Selasa, 23 Oktober 2018.

HTI Klaim Tak Punya Bendera
<!--more-->
Juru bicara HTI Ismail Yusanto menyatakan, bendera yang dibakar di Garut bukanlah bendera organisasinya. Sebab, organisasi yang telah dibubarkan pemerintah itu tidak lagi memiliki bendera. "Sudah ditegaskan berkali-kali, HTI nggak punya bendera," ujar Ismail, Selasa, 23 Oktober 2018.

Ismail mempertanyakan mengapa HTI sangat dibenci hingga dalam peristiwa pembakaran bendera di Garut masih diseret-seret. Ia menganggap tudingan tersebut didasari oleh rasa benci.

"Ini kebencian tanpa alasan. Kebencian yang sudah keterlaluan, apa salah HTI sampai dibenci? Apa HTI korupsi? Coba tunjukkan salah HTI," kata Ismail.

Baca: HTI Dibubarkan, Seluruh Anggota Dilarang Dahwah Khilayah

Koordinator Wilayah Barisan Ansor Serbaguna atau Banser NU Jawa Barat, Yudi Aza, menjelaskan pembakaran bendera bertuliskan kalimat tauhid karena meyakini itu atribut HTI. Alasannya, karena HTI sudah dinyatakan dilarang. "Itu organisasi yang dilarang di Indonesia," kata Yudi saat dihubungi Tempo, Selasa, 23 Oktober 2018.

Menurut Yudi, sebelum Peringatan Hari Santri Nasional digelar, panitia menerbitkan surat edaran tertanggal 16 Oktober 2018. Surat yang bertujuan mengantisipasi ini, isinya lima aturan yang harus dipatuhi peserta yang ikut merayakan Hari Santri Nasional tersebut.

Salah satu ketentuannya, peserta perayaan Hari Santri tidak boleh membawa atribut partai atau organisasi kemasyarakatan. "Apabila ada yang mengibarkan bendera HTI, maka akan langsung diamankan dengan tegas dan diproses secara hukum." Banser NU merespons surat edaran ini ketika ada bendera bertuliskan tauhid dikibarkan.

ANTARA

Berita terkait

Bendera Swedia Berkibar di Markas NATO di Belgia

46 hari lalu

Bendera Swedia Berkibar di Markas NATO di Belgia

Bendera Swedia berkibar di Markas NATO di Belgia, menandai bergabungnya negara tersebut sebagai anggota ke-32.

Baca Selengkapnya

Enam Orang Aksi Depan Mabes Polri Minta Listyo Sigit Evaluasi Dirintelkam Polda Metro Jaya dan Kasat Intel Polres Jaktim soal Izin Metamorfoshow di TMII

49 hari lalu

Enam Orang Aksi Depan Mabes Polri Minta Listyo Sigit Evaluasi Dirintelkam Polda Metro Jaya dan Kasat Intel Polres Jaktim soal Izin Metamorfoshow di TMII

Enam orang itu meminta Kapolri usut izin acara Metamorfoshow di TMII yang diduga bagian dari HTI.

Baca Selengkapnya

Diduga Acara Eks HTI, Polisi Periksa Penyelenggara dan Manajemen TMII

23 Februari 2024

Diduga Acara Eks HTI, Polisi Periksa Penyelenggara dan Manajemen TMII

Nicolas menjelaskan penyelenggara acara itu telah meminta izin keramaian kepada Polsek Cipayung terkait kegiatan peringatan Isra Miraj di TMII.

Baca Selengkapnya

2 Tentara Amerika Serikat Diduga Mencuri Bendera LGBT dari Rumah Pasangan Lesbian

8 Februari 2024

2 Tentara Amerika Serikat Diduga Mencuri Bendera LGBT dari Rumah Pasangan Lesbian

Dua tentara Amerika Serikat ditahan dan didakwa atas tuduhan pencurian dan bias karena beberapa kali mencuri bendera LGBT

Baca Selengkapnya

GP Ansor dan Banser NU Perkuat Pengamanan Natal di Tangsel

24 Desember 2023

GP Ansor dan Banser NU Perkuat Pengamanan Natal di Tangsel

Organisasi GP Ansor dan Banser NU turut memperkuat pengamanan Natal di Tangerang Selatan.

Baca Selengkapnya

Alasan 6 Negara Mengganti Bendera: Menghapus Apartheid hingga Paham Sosialis

23 Oktober 2023

Alasan 6 Negara Mengganti Bendera: Menghapus Apartheid hingga Paham Sosialis

Ada beragam latar belakang suatu negara memutuskan untuk menganti bendera

Baca Selengkapnya

Raih Poin di MotoGP Mandalika, Enea Bastianini Kibarkan Bendera Indonesia

18 Oktober 2023

Raih Poin di MotoGP Mandalika, Enea Bastianini Kibarkan Bendera Indonesia

Enea Bastianini (Ducati Lenovo Team) mengibarkan bendera Indonesia usai raih poin MotoGP Mandalika 2023 pada Minggu, 15 Oktober 2023.

Baca Selengkapnya

Presiden Zoran Milanovic Marah Tel Aviv Minta Kroasia Kibarkan Bendera Israel

14 Oktober 2023

Presiden Zoran Milanovic Marah Tel Aviv Minta Kroasia Kibarkan Bendera Israel

Israel meminta Kementerian Luar Negeri Kroasia agar mengibarkan bendera Negeri Bintang Daud.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Terbitkan Aturan Pengawasan Kelaikan Kapal Indonesia

30 Agustus 2023

Kemenhub Terbitkan Aturan Pengawasan Kelaikan Kapal Indonesia

Kemenhub menerbitkan SE tentang Peningkatan Pengawasan Pemenuhan Kelaiklautan Kapal Berbendera Indonesia yang Melakukan Pelayaran Internasional.

Baca Selengkapnya

Ukraina Klaim Rebut Desa Strategis dalam Serangan Balasan

29 Agustus 2023

Ukraina Klaim Rebut Desa Strategis dalam Serangan Balasan

Ukraina mengklaim pasukannya telah membebaskan pemukiman Robotyne di tenggara dan berusaha untuk bergerak lebih jauh ke selatan dalam serangan balasan

Baca Selengkapnya