JK Mengakui Data Produksi Beras Pemerintah Tidak Akurat

Selasa, 23 Oktober 2018 03:00 WIB

Ilustrasi beras Bulog/Badan Urusan Logistik. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta-Wakil Presiden Jusuf Kalla alias JK menyatakan data produksi beras milik pemerintah tak pernah akurat sejak 20 tahun lalu. Data produksi, kata dia, tidak sesuai dengan kondisi lapangan. "Masalah data ini sejak tahun 1997 tidak kita review dengan betul sehingga kita menambah-nambah angka produksi terus menerus," kata JK di kantornya, Jakarta, Senin, 22 Oktober 2018.

Padahal kenyataannya, sawah di Indonesia berkurang 1,5 persen per tahun yang dipengaruhi, salah satunya, oleh pertambahan penduduk. JK mengatakan data produksi tak akurat bahkan terjadi hingga hari ini. Dia mencontohkan Kementerian Pertanian yang memprediksi luas lahan panen pada Oktober hingga Desember 2018 sebesar 2,85 juta hektare.

Baca: JK: Data Produksi Beras Nasional Salah Sejak 20 Tahun Lalu

Dari lahan tersebut kementerian memprediksi akan ada produksi sebesar 15,09 juta ton gabah kering giling (GKG) atau setara dengan 8,7 juta ton beras. JK mengaku turut bertanggung jawab atas data yang tak akurat ini. "Saya termasuk salah juga sebagai Wakil Presiden yang lalu tidak segera mengevaluasi," katanya.

Pasalnya, setiap tahun angkanya semakin jauh dari kenyataan. Para ahli pertanian juga sudah vokal menyatakan data pemerintah soal produksi beras terlalu besar. Menurut JK, pemerintah berupaya memperbaikinya sejak tiga tahun lalu. Pemerintah menyempurnakan penghitungan dengan menggunakan metode kerangka sampel area (KSA). Metode ini hasil kerjasama Badan Pusat Statistik (BPS), Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR), Badan Informasi Geospasial (BIG), dan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN).

Kementerian ATR berperan melakukan perhitungan luas lahan baku sawah nasional, dibantu oleh BIG dan LAPAN. BPS dan BPPT kemudian menghitung luas panen. Setelahnya BPS menghitung produktivitas per hektar dan konversi gabah kering menjadi beras. Menurut JK, penghitungan ini dilakukan dengan memanfaatkan citra satelit. "Setelahnya dicek lagi ke lapangan," kata dia.

Simak: Sisa Setahun, Ini Target yang Dikejar Pemerintahan Jokowi - JK

Melalui metode tersebut, JK mengklaim pemerintah kini memiliki data yang lebih akurat. Sampai dengan bulan September 2018, data luas panen adalah sebesar 9,5 juta hektare. Dengan memperhitungkan potensi sampai Desember 2018, maka luas panen tahun 2018 diperkirakan mencapai 10,9 juta hektare.

Produksi GKG tercatat mencapai 49,65 juta ton sampai September 2018. Total produksi GKG 2018 diprediksi sebesar 56,54 juta ton atau setara dengan 32,42 juta ton beras hingga akhir tahun.

Berita terkait

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

2 hari lalu

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

Partai politik pendukung Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden mendapat jatah menteri berbeda-beda di kabinet Prabowo mendatang.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

2 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

5 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

Ratusan Kilogram Beras dan Minyak Goreng Ditemukan di Jalur Tikus Indonesia-Malaysia

16 hari lalu

Ratusan Kilogram Beras dan Minyak Goreng Ditemukan di Jalur Tikus Indonesia-Malaysia

Badan Karantina di Pos Lintas Batas Negara Entikong menemukan ratusan kilogram beras dan minyak goreng di jalur tikus perbatasan RI-Malaysia.

Baca Selengkapnya

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

18 hari lalu

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) akan merayakan hari raya Idul Fitri 1445 H atau 2024 M di Jakarta. Rencananya, JK juga akan menerima kunjungan para kolega di kediaman pribadinya di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

19 hari lalu

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.

Baca Selengkapnya

Dicecar MK, Airlangga Bantah Bansos Picu Kenaikan Harga Beras

22 hari lalu

Dicecar MK, Airlangga Bantah Bansos Picu Kenaikan Harga Beras

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto membantah bahwa penyaluran Bansos menjelang Pilpres sebabkan kenaikan harga beras.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ikut Salurkan Bansos Beras di Jambi, Pastikan Penyalurannya Dilanjutkan Sampai Juni

23 hari lalu

Jokowi Ikut Salurkan Bansos Beras di Jambi, Pastikan Penyalurannya Dilanjutkan Sampai Juni

Presiden Joko Widodo alias Jokowi ikut menyalurkan bantuan pangan atau bansos beras di Jambi hari ini. Jokowi mengklaim bantuan ini menjadi salah satu program pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat dan menekan inflasi, utamanya inflasi beras.

Baca Selengkapnya

Husni Tanggapi Masalah Pendistribusian Pupuk

24 hari lalu

Husni Tanggapi Masalah Pendistribusian Pupuk

Anggota Komisi VI DPR RI, M. Husni, merasa miris akan permasalahan pupuk subsidi, terutama persoalan pendistribusian yang berulang setiap tahun.

Baca Selengkapnya

Bos Bulog Pastikan Stok Beras Aman Menjelang Lebaran: Seluruh Retail Diisi, Pasar Tradisional, Gudang..

25 hari lalu

Bos Bulog Pastikan Stok Beras Aman Menjelang Lebaran: Seluruh Retail Diisi, Pasar Tradisional, Gudang..

Dirut Perum Bulog Bayu Krisnamurthi memastikan pasokan dan stok beras di berbagai daerah akan terjaga menjelang hari Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya