Polri: Seorang Guru Dituduh Mata-mata oleh Kelompok Bersenjata

Senin, 22 Oktober 2018 14:58 WIB

Anggota polisi berjaga-jaga dekat bus-bus yang membawa warga kampung Kimbeli, Utikini, dan Banti, yang dievakuasi di Timika, Papua, 17 November 2017. Satuan tuga gabungan TNI dan Polisi berhasil membebaskan 1.300 warga yang disandera Kelompok Kriminal Bersenjata. AP/Albertus Vembrianto

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian RI menyebut ada seorang guru yang mengalami kekerasan fisik dalam aksi pengancaman dan penyanderaan belasan guru dan tenaga medis oleh kelompok bersenjata di Nduga, Papua. Guru itu dianiaya karena dianggap mata-mata.

"Satu yang kena KKB (Kelompok kriminal bersenjata) itu yang dianggap KKB sebagai mata-mata, dia diinterogasi dan dianiaya," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo saat dikonfirmasi Tempo pada Senin, 22 Oktober 2018.

Baca: Deklarasi Manokwari: Tanah Papua Damai dan Lestari

Guru itu dianggap sebagai aparat yang menyamar untuk mengetahui pergerakan kelompok bersenjata. Saat ini kondisi guru tersebut, kata Dedi, masih stabil meski mengalami luka lebam. Korban kini sedang ditangani secara medis dan psikologis di Rumah Sakit Bhayangkara Jayapura.

Dalam peristiwa ini, setidaknya ada 16 guru dan tenaga medis yang mengalami pengancaman dan penyanderaan kelompok bersenjata. Berdasarkan informasi Kepolisian Daerah Papua, pengancaman dan penyanderaan itu berlangsung sejak 3 Oktober hingga 17 Oktober 2018.

Advertising
Advertising

Baca: Datang ke Asrama Papua, 4 Aktivis Makassar Ini Ditangkap

Mendapati adanya laporan penyanderaan itu, Polda Papua langsung melakukan tindak lanjut. Karena posisi Nduga yang jauh, maka polisi harus menggunakan pesawat terbang untuk menjangkau lokasi.

Saat ini, para guru dan anggota medis tersebut sudah ditangani anggota Polri yang bertugas. Mereka telah dimintai keterangan oleh aparat kepolisian. Para korban diinterogasi mengenai bagaimana awal mula kelompok bersenjata melakukan penyanderaan. Sementara itu, belum ada personel kelompok bersenjata yang diamankan sampai hari ini.

Baca: Freeport Janji Selesaikan Isu Lingkungan Papua, Begini Progresnya

Berita terkait

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

1 jam lalu

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengakui sistem noken pada pemilu 2024 agak aneh. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

2 jam lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

3 jam lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

3 jam lalu

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

Komnas HAM Papua berharap petugas keamanan tambahan benar-benar memahami kultur dan struktur sosial di masyarakat Papua.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

6 jam lalu

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

TPNPB-OPM mengaku bertanggung jawab atas pembakaran SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya pada Rabu lalu,

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

9 jam lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

10 jam lalu

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

Kapolres Paniai mengatakan, warga kampung Bibida yang sempat mengungsi saat baku tembak OPM dan TNI, sudah pulang ke rumah.

Baca Selengkapnya

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

13 jam lalu

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

Polda Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai kembali aman paska penembakan OPM terhadap anggota TNI yang berpatroli.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

1 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

1 hari lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya