Kata Mardani Ali Sera Soal Pramuka Teriak 2019 Ganti Presiden

Selasa, 16 Oktober 2018 11:06 WIB

Viral video siswa berseragam Pramuka teriak slogan 2019 Ganti Presiden. Foto/twitter.com

TEMPO.CO, Jakarta - Inisiator gerakan 2019 ganti presiden Mardani Ali Sera mengatakan siapapun yang masih di bawah umur dilarang dilibatkan dalam politik praktis. Hal ini dikatakan Mardani terkait dengan video viral sejumlah siswa Pramuka yang diajak meneriakkan yel-yel 2019 ganti presiden.

Baca juga: Viral Murid Berseragam Pramuka Diajak Yel-yel 2019 Ganti Presiden

"Yang jelas, anak kecil, pelajar, dan mereka yang di bawah umur dilarang dilibatkan dalam politik praktis," kata Mardani kepada Tempo, Selasa 16 Oktober 2018.

Meski demikian, Mardani mengaku belum melihat sendiri video viral itu. "Saya cek dulu ya, saya belum lihat videonya," ujar dia.

Video berdurasi 20 detik tersebut memperlihatkan sejumlah siswa berseragam Pramuka diajak meyerukan yel-yel 2019 ganti presiden.

Advertising
Advertising

Di awal video, seorang lelaki dalam video tersebut mengangkat satu tangan kanannya dan menyerukan takbir, lalu diikuti oleh para siswa. Setelah itu lelaki itu berseru, 2019. Sontak para siswa menjawabnya "ganti presiden" dengan mengangkat tangan kanan mereka.

Tidak cukup sekali, lelaki itu pun mengulanginya dengan menyebutkan 2019 dan dijawab oleh para siswa "ganti presiden".

Kwartir Nasional atau Kwarnas Gerakan Pramuka menyayangkan aksi sejumlah siswa berseragam Pramuka yang diajak meneriakkan yel-yel 2019 Ganti Presiden

"Kami sangat menyayangkan anak-anak sudah dibawa ke politik praktis," ujar Kepala Pusat Pendidikan Latihan Nasional Gerakan Pramuka Suyatno saat dihubungi Senin 15 Oktober 2018.

Baca juga: Budi Waseso Jadi Ketua Pramuka 2018-2023, Ini Harapan Kemenpora

Menurut Suyatno tindakan tersebut bertentangan dengan pendidikan Pramuka bagi anak-anak yang masih bersifat universal. Selain itu kata dia, siswa sebagai peserta didik harus neteral dari gerakan politik.

Video murid pramuka teriak 2019 ganti presiden tersebut juga diunggah oleh Ketua Kwartir Daerah Pramuka Jawa Timur, Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, melalui akun Twitternya. Dia memprotes keras video tersebut.

"Saya protes keras terhadap video yang sengaja mempolitisasi Pramuka dan membawa anak-anak ke politik praktis," kata Gus Ipul melalui akun Twitternya, Senin 15 Oktober 2018.

Gus Ipul pun mendesak Kwarnas Pramuka untuk segera memproses video tersebut secara hukum.

Berita terkait

Ketua DPW PKS Jakarta Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur

1 hari lalu

Ketua DPW PKS Jakarta Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur

Bursa calon gubernur Daerah Khusus Jakarta dari PKS mulai ramai. Salah satunya Ketua DPW PKS Jakarta Khoirudin.

Baca Selengkapnya

Partai Gelora Tolak PKS Gabung Prabowo, Alasan yang Mengemuka dan Luka Konflik Internal Masa Lalu

4 hari lalu

Partai Gelora Tolak PKS Gabung Prabowo, Alasan yang Mengemuka dan Luka Konflik Internal Masa Lalu

Waketum Partai Gelora Fahri meminta PKS mempertimbangkan dengan matang keputusan bergabung atau tidak dengan pemerintahan Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

4 hari lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya

Respons Penolakan Partai Gelora, Mardani Ali Sera Ingin PKS Tetap Jadi Oposisi

4 hari lalu

Respons Penolakan Partai Gelora, Mardani Ali Sera Ingin PKS Tetap Jadi Oposisi

Mardani Ali Sera menyarankan PKS berada di luar pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Reuni Purna Aktivis, Berbagi Pengalaman Bangun Gerakan Pramuka Kediri

5 hari lalu

Reuni Purna Aktivis, Berbagi Pengalaman Bangun Gerakan Pramuka Kediri

Terdapat ratusan purna aktivis dan DKC Kabupaten Kediri yang hadir dalam acara reuni

Baca Selengkapnya

Yayasan Pramuka Sedunia Gelar World Baden-Powell Fellowship di Rio de Janeiro 25-29 Oktober

11 hari lalu

Yayasan Pramuka Sedunia Gelar World Baden-Powell Fellowship di Rio de Janeiro 25-29 Oktober

WSF dibentuk tahun 1969 dengan misi untuk mengembangkan dan memperkuat dampak kepanduan atau pramuka di seluruh dunia

Baca Selengkapnya

Beda Sikap PKS dan Nasdem atas Putusan MK Tolak Gugatan Anies-Muhaimin

11 hari lalu

Beda Sikap PKS dan Nasdem atas Putusan MK Tolak Gugatan Anies-Muhaimin

Surya Paloh mengungkapkan kemungkinan Nasdem merapat ke pemerintahan Prabowo-Gibran setelah putusan MK atas sengketa Pilpres.

Baca Selengkapnya

Jejak Pendapat PKS Jelang Pilkada DKI: Mardani Ali Sera Tertinggi Disusul Sohibul Iman dan Khoirudin

15 hari lalu

Jejak Pendapat PKS Jelang Pilkada DKI: Mardani Ali Sera Tertinggi Disusul Sohibul Iman dan Khoirudin

Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera, mendapatkan perolehan tertinggi dalam jejak pendapat internal kader PKS Jakarta untuk maju Pilkada DKI

Baca Selengkapnya

Masuk Sekolah Tinggi Intelijen Negara atau STIN Bisa Jalur Talent Scouting, Ini Penjelasannya

15 hari lalu

Masuk Sekolah Tinggi Intelijen Negara atau STIN Bisa Jalur Talent Scouting, Ini Penjelasannya

Talent scouting adalah salah satu jalur untuk mendaftar ke Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN). Berikut adalah sejumlah talenta yang bisa dipilih.

Baca Selengkapnya

Setelah Pramuka Tak Jadi Ekskul Wajib, Kebijakan Kemendikbud Soal Seragam Sekolah Disorot Publik

18 hari lalu

Setelah Pramuka Tak Jadi Ekskul Wajib, Kebijakan Kemendikbud Soal Seragam Sekolah Disorot Publik

Dua kebijakan Kemendikbud dapat sorotan publik, soal Pramuka tak lagi jadi ekskul wajib dan seragam sekolah.

Baca Selengkapnya