Gus Miftah: Yang Meneror Acara Sedekah Laut Gagal Paham

Minggu, 14 Oktober 2018 11:16 WIB

Pemilik Pondok Pesantren Ora Aji, Gus Miftah, saat ditemui di kantor PBNU, Senen, Jakarta Pusat, Senin, 17 September 2018. TEMPO/Francisca Christy Rosana

TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat nelayan di Pantai Baru, Pandansimo Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, resah. Sebab, acara sedekah laut diteror dan persiapannya dirusak oleh sekelompok orang, Jumat malam, 12 Oktober 2018.

Gus Miftah, kiai yang menjadi panutan warga di pantai itu, angkat bicara. Menurut dia, mereka yang merusak tersebut belum paham betul soal agama dan tradisi yang dilakukan oleh warga.

Baca juga: Cerita Gus Miftah, Pengunjung Kelab Malam Menangis Dengar Ceramah

“Kebetulan daerah itu wilayah binaan saya, besok saya adakan pengajian di sana,” kata pemilik nama asli Miftah Maulana Habiburrohman, Sabtu malam, 13 Oktober 2018.

Pengasuh Pesantren Ora Aji, Tundan, Purwomartani, Kalasan, Sleman, ini menilai, mereka yang membubarkan acara sedekah laut itu gagal paham. Padahal, selama tujuan acara tersebut adalah nguri-uri (melestarikan) tradisi dan budaya itu tidak ada masalah. Acara itu tidak mengandung syirik. Sebab, mereka sudah diberi dakwah yang benar. Tidak ada peribadatan di acara itu. Jika berdoa juga berdoa kepada Tuhan.

Advertising
Advertising

“Tapi jika sifatnya peribadatan, itu jelas salah," kata dia saat peringatan milad ke-6 Pesantren Ora Aji.

Sambil tersenyum ia menyinggung mereka yang melakukan tindak anarkis membubarkan acara tradisi itu ia tidak setuju. Sebab, ajaran Islam itu rahmatan lil alamin. Kasih sayang diutamakan, bukan justru menyerang dan berbuat anarkis.

“Islam itu penyayang, kalau bagi saya, mereka butuh kita untuk memahamkan,” kata Gus Miftah.

Ia menyebutkan bahwa dalam berdakwah tidak bisa dengan kekerasan. Jika tradisi adat labuhan itu merupakan ritual ibadah, perlu diluruskan dengan baik, bukan dengan cara yang anarkis.

Baca juga: Dakwah Gus Miftah di Klub Malam Jadi Polemik, Ini Saran MUI

“Yang niatnya untuk ritual, kita arahkan bahwa ini adalah nguri-uri budaya, kan tidak masalah. Pendekatan ke mereka tidak boleh dengan cara anarkis. Saya yakin mereka bisa diajak komunikasi, bisa menerima. Itu bukan peribadatan, tapi nguri-uri budaya saja," kata pria berambut panjang ini.

Sementara, polisi telah menangkap sembilan orang yang diduga melakukan tindakan anarkis di lokasi sedekah laut. Polisi masih menyelidiki kasus ini. Namun belum mau menyebutkan kelompok mana yang melakukan tindak anarkis itu.

“Ada sembilan orang yang diamankan, polisi masih melakukan penyelidikan,” kata Kepala Kepolisian Resor Bantul Ajun Komisaris Besar Sahat Marisi Hasibuan.

Berita terkait

Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

5 jam lalu

Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

Halal Fair 2024 menyajikan nuansa berwisata syariah bersama keluarga, digelar tiga hari di Jogja Expo Center Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

15 jam lalu

Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

Yogyakarta International Airport sebagai satu-satunya bandara internasional di wilayah ini menjadi peluang besar bagi Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

1 hari lalu

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

Sejumlah partai telah merampungkan penjaringan kandidat untuk Pilkada 2024 di kabupaten/kota Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Baca Selengkapnya

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

1 hari lalu

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

Puncak acara Jogja Fashion Week akan diadakan di Jogja Expo Center Yogyakarta pada 22 - 25 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

2 hari lalu

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

Partai Golkar DIY telah merampungkan penjaringan bakal calon kepala daerah untuk Pilkada 2024 di lima kabupaten/kota

Baca Selengkapnya

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

3 hari lalu

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

Wisatawan diajak menjelajahi ekosistem sepanjang Sungai Winongo hingga muara Pantai Baros Samas Bantul yang kaya keanekaragaman hayati.

Baca Selengkapnya

Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

4 hari lalu

Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

Masyarakat dan wisatawan diimbau berhati-hati ketika beraktivitas di sekitar tebing pantai Gunungkidul yang memiliki tebing curam.

Baca Selengkapnya

Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

4 hari lalu

Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

JAB Fest tahun ini kami mengusung delapan program untuk mempertemukan seni dengan literasi, digelar di Kampoeng Mataraman Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

5 hari lalu

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

Penyair Joko Pinurboatau Jokpin identik dengan sajak yang berbalut humor dan satir, kumpulan sajak yang identik dengan dirinya berjudul Celana.

Baca Selengkapnya

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

5 hari lalu

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

Museum Benteng Vredeburg tak hanya dikenal sebagai pusat kajian sejarah perjuangan Indonesia tetapi juga destinasi ikonik di kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya